27 : ibu negara.

102 6 0
                                    

"Bau! Gak keramas ya?" tanya Alin.

"Iyaaa." jawab Galang.

"Ihhhh, pantesan. Berapa lama?"

"Dari lahir."

"Ihhhh serius!"

"Sini-sini aku bisikin." ucap Galang, membuat Alin mendekatkan telinganya ke mulut Galang. "I love you!" ucap Galang kecil dan...

Cup!

Satu ciuman mendarat di pipi Alin. Rona merah kian muncul di pipi Alin. Alin mematung dengan tatapan kosongnya yang mengarah ke mata Galang.

"Gue tunggu di bawah!" ucap Galang seraya keluar lewat jendela. Alin masih dengan tatapan kosongnya.

Bughhh!

Suara itu berasal dari luar, buru-buru Alin melongok keluar jendela. Benar saja, terdapat seorang Galang yang terkapar di tanah sambil mengacungkan ibu jarinya 'im okay!'

Dalam perjalanan Alin menuju kamar mandi, ia mencoba mencubit dirinya sendiri beberapa kali, "apa ini mimpi? Gue di cium Galang?" batin Alin tak karuan.

•••

"Pagi ibu negara!!!" ucap Galang dengan senyum sempurnanya, setelah melihat Alin keluar dari gerbang dengan setelan cewek SMA pada uumumnya,dengan tambahan hoodie pink saja.

"Iya, pagi kembali!" jawab Alin dengan sedikit rasa malas.

"Kok kayak gak ikhlas. Panggil aku dengan nama lain dong.." ujar Galang seraya memasang wajah ngocol nya.

"Ihh, kok lu jadi ngomong aku-kamu gini sih, Lang?" tanya Alin bingung.

"Kenapa? Gak boleh?"

"Boleh sih."

"Nah, yaudah."

"Tapi cuman rada aneh aja, dugong!"

Galang melotot ke arah Alin. "Apa? Dugong?" Alin menjawabnya dengan anggukkan. "Jelek banget. Yang bagusan dikit kek." protes Galang.

"Gak mau. Maunya Dugong." kata Alin sambil menjulurkan lidahnya meledek.

"Yaudah, gausah bareng."

"Yaudah, aku naik angkot." Alin membekap mulutnya sendiri, karena tidak sengaja mengucap aku.

"Yaudah deh, sama aku aja." balas Galang sambil memberikan helm yang di siapkan untuk Alin. "Tuh, udah aku kasih nama pakai tip-x biar gak ilang." kata Galang.

"Dihhh, gila!" ucap Alin sambil melihat tulisan itu. "Ternyata tulisan kamu mirip ceker ayam ya!"

"Sengaja. Kalo bagus-bagus nanti di ikutin lomba tulis bagus di sekolah."

"Emang ada?" tanya Alin sambil menaiki motor yang sama dengan Dilan itu.

"Enggak sih." jawab Galang seraya menjalankan motornya.

"Yeuuu, kirain beneran."

"Tadi aku mau ngumpet di laci tau, tapi gak muat." ujar Galang di perjalanan.

"Ya iyalah. Kamu kan gede." balas Alin.

"Iya kayak rasaku."

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang