6 : Mistake.

143 8 0
                                    

Alin yang rapih dengan baju putih serta rok abu-abu nya nampak cantik dengan rambut yang dia kuncir, berjalan di koridor sekolah menuju kelas. Banyak mata laki-laki yang terpikat melihatnya. Tiba-tiba seorang laki-laki dengan sangat cepat memegang tangan Alin, dan kini menarik Alin pergi dari kerumunan laki-laki di sepanjang jalan itu.

"Aduhhh-duhh, kak mau ngapain?" tanya Alin kebingungan sambil berlari mengikuti arah larinya spesis langka itu.

Alih-alih menjawab Galang hanya fokus kepada tujuan larinya dia. Lalu sampai di langkah larinya yang terakhir, yaitu di depan kelas Alin.

"Kenapa lari kemari?" tanya Alin ngos-ngosan seraya membungkuk dan memegang kedua lututnya.

"Gue cuman nganterin lu doang ke sini" ujar Galang yang sama ngos-ngosan nya. "Disana banyak yang liatin lu, gue takut mereka jadi suka sama lu, lu tuh terlalu manis" ujarnya sambil menatap Alin yang masih menundukkan kepalanya.

"Jadi kakak takut, ada orang lain yang suka sama aku?" tanya Alin menegaskan takut salah memahami sambil membalas tatapan Galang.

Galang membulatkan mata dan langsung membuang muka, batin Galang berkata "apa yang lu ucapin tadi galanggg? Kenapa lu bisa keceplosan kaya gitu?" ucap Galang dalam hati. "E-eng-engga, maksud gue itu.." Galang terdiam seperti bingung untuk mengatakan apa-apa, lalu bel sekolah berdering sangat kencang. "Nah udah bel Lin, gue duluan ya.." ujarnya gugup, merasa terasa terselamatkan oleh bel sekolah, yang membantunya memberi alasan kepada Alin. Lalu Galang langsung berlari memasuki kelasnya.

Sesampainya di depan kelas tiba-tiba suara panggilan seseorang berhasil membuat Galang menoleh ke arah suara itu.

"Galang!" sapa Rhaka' dari jauh.

"Yah si Irai lagiii." ujarnya meledek Rhaka'.
*FYI, Rhaka adalah putra pertama dari Irai dan Vanesha, sahabat Raja atau ayahnya Galang dulu.

"Yeuhh Raja." balas Rhaka' yang kesal dengan salam sambutan Galang. "Lang gimana Alin? Lu udah nembak?" tanya Rhaka' penasaran.

"Gue gasuka sama dia." ujarnya tegas dengan mata yang cukup tajam menatap Rhaka'.

"Serius? Gila!" ujar Rhaka' kaget. Dia tidak habis pikir dengan sahabatnya ini, dia hanya membuat anak orang lain kebaperan. "Lu gak liat ekspresi wajah Alin kalo ketemu sama lu?" tanya Rhaka' kepada sahabatnya itu.

"Kenapa emang?" tanya balik Galang.

"Merah merona, shy shy cat gimana gitu"

"Terus gue harus gimana?"

"Astaghfirullah gustiii.., Galang Agra Pangestu putra pertama bapak Raja Rahdian Yuwingso, lu tuh manusia paling gak peka di muka bumi ini." ujar Rhaka' geregetan sambil mengguncangkan sedikit tangannya di depan muka Galang.

"Udah ah, masuk." Galang langsung berjalan memasuki kelas begitu saja meninggalkan Rhaka' diluar kelas sendirian.

"Woii RAJA!" teriak Rhaka' kesal seraya mengikuti sahabatnya masuk ke kelas.

•••

"Lin, lu gimana sama kak Galang?" tanya Qila sembari menulis materi IPS yang di tuliskan di papan tulis oleh pak Rizal.

"Gak tau tuh, kak Galang kaya nya gak sadar deh kalo gue tuh..." Alin menjeda perkataannya sembari melirik Qila yang lagi naik turunin alisnya menunggu jawaban Alin. "suka" lanjut Alin yang langsung membuang mukanya.

"Aduhh kesian deh sahabat aku yang satu ini" Ledek Qila sambil tertawa kecil.

"Ihhh Qilaaa" ucap Alin merengek malu ke arah Qila.

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang