3 : Kejadian Tak Terduga

177 13 0
                                    

Ternyata itu adalah beberapa potretan foto Galang yang di ambil tanpa ia sadari, lalu di cetak menjadi sebuah polaroid.

•••

Saat itu yang ada di pikiran manusia teraneh itu hanya, "Ini Cinta?" Membimbang lalu bertanya kepada diri sendiri "Lu suka ga sih Lang sama dia? Klo suka ya ngomong, jangan cuman nanggepin tanpa kepastian" Ujarnya sambil berkaca di rumah.

Lalu dia hanya terbaring di kasur hingga larut malam, karena kejadian tadi sore, Galang hanya memikirkan perasaannya kepada Alin, apa yang seharusnya ia lakukan kepada Alin.

Tapi sekejap ia berfikir, apa Alin juga punya rasa yang sama atau cuma sebatas mengagumi, tapi masa iya mengagumi sampai menyimpan foto di selipan buku.

•••

Pikirannya berlanjut hingga pagi, sampainya di sekolah dengan mata pelajaran olahraga, Galang memegang jabatan Captain di tim Sepak Bola-nya.

Saat itu kelas 10 dan 11 sedang pemanasan dengan mengelilingi lapangan, yang tepatnya di samping Galang yang sedang berlatih Sepak Bola, dan kejadian tidak terduga terjadi.

Saat tendangan dari tim musuh Galang melesat kencang tak ber-arah, dan menuju ke arah Alin yang sedang mengelilingi lapangan. Tanpa pikir panjang, Galang berlari, berusaha menyelamatkan Alin dari tendangan bola yang sangat kencang itu.

"Woii awas" Teriaknya kencang, sehingga Alin berhenti dan menutup mukanya. Galang mendorong Alin hingga jatuh, karena tidak seimbang Galang pun ikut jatuh dan hampir memeluk Alin tetapi Galang menahan badannya dengan kedua lengannya.

Alin kaget, dan hanya bisa melihat wajah Galang yang ngos-ngosan sambil menahan badannya. Jantung Alin berdebar kencang serasa ingin copot. Di saat momen seperti itu, tiba-tiba kepala Galang terkena lemparan bola basket yang sangat kencang. Lalu Galang pingsan dan terbaring di samping Alin.

Semua yang berada di lapangan melihat kejadian itu, Qila langsung lari ke arah Alin.

"Lin lu gapapa kan?" Tanya Qila yang khawatir ke Alin.

"Engg-enggapapa Qil"

Lalu anggota PMR langsung membawa Galang ke UKS untuk di tangani, Alin yang merasa hutang budi, sangat resah hingga menunggu Galang yang tak kunjung sadar. Jam menunjukkan pukul 12.45, dimana sekolah sudah mulai sepi, tetapi Alin masih menunggu di depan kelasnnya.

•••

Datang 3 kaka kelas, mereka adalah Tyas, Lala, dan Ike. Tyas adalah seseorang yang tingkat level kegialaanya terhadap Galang sudah Dewa. Dia udah nembak Galang sebanyak 24 kali tapi semua di tolak mentah-mentah.

"Woi anak baru!" Kata Tyas sambil mendorong pundak Alin.

"I-ii-iya kak ada apa ya?" Tanya Alin yang ketakutan.

"Ga usah muna deh lo. Seneng tatap-tatapan sama Galang dengan jarak ga jauh dari 10 Centi?" Tanya Tyas yang kesal atas kejadian tadi di lapangan.

"Tapi itu kan bukan salah aku kak" Bantah Alin karena merasa tidak bersalah.

"Eh udah lu diem aja, gausa banyak bacot!" Ujar Ike yang ikut kesal.

"Terus di anterin pulang, Itu bukan salah loh? Kalo lu nya ga centil juga Galang pasti gamau." Sambar Lala yang ikut memojokkan keadaan Alin.

Lalu Tyas mengambil Hp-nya dan menunjukkan sebuah foto. Ya foto itu adalah saat Galang dan Alin menjadi model foto Kak Asya.

"Ini apaan maksudnya? Gw kaka kelas lu ya.. Gw udah kesel bgt sama lu." Ujar Tyas sambil mengangkat tangannya serta mengayun ke arah pipi Alin.

GALANG [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang