Anna sangat panik akan kepingsanan anaknya. Anna langsung membawa Ryan ke rumah sakit dengan mobilnya. Anna membawa mobilnya dengan penuh rasa khawatir, sesekali ia melihat anaknya yang tidak sadarkan diri di bangku sebelahnya. Sampai akhirnya Ryan yang belum sadarkan diri di masukkan ke ruang rawat inap. Saat itu jam menujukan pukul 21.00, ibu kota banyak ditemani oleh lampu saat malam. Di tambah lagi angin yang berhembus kencang dapat memberikan sensasi sejuknya saat malam.
Alin masih belum bisa tidur, seperti ada sesuatu yang menjanggal di pikirannya sambil menatap ke luar jendela.
"Kenapa sih Lin, lu mikirin Galang terus... Galang baik-baik aja di sana, kan ada kak Rhaka'." gumam Alin pada dirinya sendiri.
Lalu masuk seorang wanita paruh baya membawa segelas susu hangat.
"Alin,minum susu nih, siapa tau bisa tidur nanti." ujarnya sambil menaruh segelas susu itu di atas nakas samping kasur.
"Bun!" Alin menoleh ke arah bundanya sekarang yang sedang duduk di pinggir kasur.
"Iyaa?" sahud Siska kepada Alin yang kini mulai melangkah ke dekat Siska.
"Kuburan almarhum ayah dimana sih bun?" tanya Alin dengan matanya yang membuat banyak orang luluh.
"Kenapa? Kamu kangen ya sama ayah?" tanya Siska seraya menyampingkan rambut Alin ke belakang kupingnya.
Alin hanya mengangguk sebagai jawabannya. "Aku mau ketemu ayah bun.. Walau cuman nissannya aja." ujar Alin yang kini bersandar di bahu siska.
"Sabar ya Lin, nanti bunda kasih tau makamnya Ayah." ucap Siska seraya mengusap lembut rambut Alin. " Sekarang kamu minum susunya, abis itu bawa gelasnya ke bawah. Abis itu tidur." kata Siska seraya berdiri dan melangkah ke pintu kamar Alin lalu menutupnya.
Lalu Alin menghabiskan susunya dan mengantar gelas kosong itu ke bawah untuk di cuci bundanya. Lalu Alin kembali ke kamar tercintanya dengan nuansa kuning hitam. Alin kini berbaring di kasur empuknya, menyelimuti dirinya dengan bed cover. Lalu ia mencoba memejamkan kedua matanya, hingga akhirnya ia terlarut dalam tidurnya.
•••
Minggu pun tiba, Alin memasak makanan kesukaan Galang. Karena hari ini rencananya Alin akan menemani Galang karena Rhaka' harus pergi dengan keluarganya. Jam menunjukkan pukul 8.00, Alin sudah rapih dengan hoodie putihnya di serasihkan dengan celana motif kotak-kotaknya.
"Tumben, masak dek. Buat siapa sih? Ryan?" tanya Fathur yang baru keluar dari kamar mandi.
"Bukan, ini buat Galang." ujar Alin seraya mengaduk nasi yang baru saja dia taburi garam.
Fathur hanya mengangguk-anggukan kepala dengan mulut yang di bentuk huruf O.
"Eh btw.. Dari kapan lu di kamar mandi bawah bang?" tanya Alin bingung.
"Dari jam 6." jawab Fathur enteng.
"Anjir, ngapain lu bang 2 jam?" tanya lagi Alin.
"Biasa buang ampas." ujar Fathur cengengesan.
Alin pun selesai membuat nasi gorengnya. Kini nasi itu sudah di kemas dalam kotak makan berwarna hijau.
"Bang gue jalan ya. Bilangin bunda." ujar Alin seraya memasukkan kotak makan itu ke tas serutnya.
"Okeh deh. Salamin deh sama Galang ya." kata Fathur sambil memakan roti berselai kacang yang baru saja ia buat.
![](https://img.wattpad.com/cover/201962718-288-k467816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GALANG [COMPLETED]
Novela JuvenilGalang, si manusia teraneh di dunia. Galang adalah cowo Aneh yang di juluki ' gasuka cewe ' karena dari awal masuk SMA sampe kelas 3 gada satu cewe yang dia taksir sama sekali, Galang sering di kejar cewe - cewe tapi ga sedikit orang yang berhenti d...