"Apa?" kaget Siwon. "Kau bilang apa barusan, Im Yoona? Coba katakan pada ku sekali lagi!"
"Yakkk , Choi Siwon aku tidak akan mengulangi ucapan ku lagi! Kau sudah pasti mendengarnya dengan baik dan kau sudah membuat wajah ku basah!" seru Yoona memekakkan telinga Siwon, sambil tangan kurus gadis itu tidak berhenti membersihkan sisa air yang tanpa sengaja di semprotkan Siwon di wajahnya.
"Heoh , kau masih beruntung jika aku hanya membuat wajah mu basah, nyonya. Sementara kau justru sudah membuat ku kaget dan masih untung jika saat ini aku tidak mati jantungan" balas Siwon. Tentu saja pria itu merasa sangat terkejut, hingga nafasnya tersengal masih karena kekagetannya. Bagaimana bisa Yoona memilih menggunakan alasan itu?
Apanya tadi yang di katakan sakit? Dan apa? Melakukannya? Apa apaan gadis ini? Memang apa yang mereka lakukan semalam selain hanya tidur? Perlukah di sini Siwon menggaris bawahi apa yang sebenarnya terjadi semalam?
Ya , mereka hanya tidur!
Tiba tiba saja Siwon bisa merasakan, jika kulitnya merinding di sertai gelenyar gairah di tubuhnya.
Haisshhhhhh
Alasan yang di utarakan gadis di depannya ini telah berhasil membangkitkan gairah di dalam diri Siwon di pagi hari.
Apa Yoona tidak memakai akal sehatnya lebih dulu sebelum menggunakan alasan itu? Apa Yoona sendiri juga tidak merasa malu bicara seperti itu di depan Siwon? Apa Yoona juga tidak berpikir bahwa Siwon akan sangat malu mengatakan alasan itu di depan orang tua dan mertuanya?
Ah , bukankah Yoona tidak akan ada bersama dirinya saat nanti Siwon mengatakan hal itu di depan para orang tua itu. Jadi bukankah di sini hanya Siwon sendiri yang nantinya akan merasakan malu.
"Awalnya aku sempat berpikir jika telinga ku mendengar sesuatu yang salah, dan ternyata semua itu adalah benar. Kau memang sudah benar benar gila Im Yoona. Sepertinya aku mulai berpikir untuk menghubungi salah satu teman ku, Jung Yunho yang bekerja sebagai dokter di rumah sakit jiwa. Mungkin kau memang sudah sepantasnya untuk di masukkan ke tempat itu. Kau hampir membuat ku mati tersedak dan jantungan dengan keinginan mu itu" jawab Siwon, menarik serta mengeluarkan nafasnya kasar. "Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada ku? Seperti misalnya saja aku benar benar mati karena jantungan. Lagi pula sakit apanya? Aku bahkan tidak dan belum pernah sekalipun menyentuh mu, apa lagi melakukan sesuatu pada mu semalam" cerocos Siwon panjang lebar tanpa henti.
Yoona mendengar jelas semua apa yang sudah di katakan oleh Siwon dengan mulut menganga lebar. Gadis cantik itu juga hanya diam saja dan tidak sedikitpun mengajukan protes seperti yang biasa Yoona lakukan. Yoona justru merasa takjub jika kali ini Siwon bisa mengeluarkan suaranya sebanyak itu. Bahkan saat Siwon mengatakan untuk memasukkan Yoona ke rumah sakit jiwa, gadis itu hanya terlihat meringis ngeri. Membayangkan bagaimana seandainya dirinya akan berbaur dengan orang tidak waras di dalam rumah sakit jiwa. Itupun jika Siwon benar benar ingin melakukan apa yang di ucapkannya.
Yoona sedikitpun tidak merasa marah. Karena bukankah gadis itu tadi sudah mengatakan, jika Siwon boleh menyebutnya gila atau apapun.
Jadi, asalkan Siwon mau atau bersedia membantu Yoona keluar dari masalah ini, gadis itu tidak akan membalas ucapan Siwon meski sebenarnya hatinya sangat ingin melakukannya.
Sabar Yoona.
"Tidak akan terjadi sesuatu hal buruk pada mu, Choi. Lagi pula aku juga tidak mau menjadi seorang pembunuh. Pikiran ku sedang buntu dan hanya alasan inilah yang terpikir oleh ku agar aku bisa ikut pendakian. Kau tahu bukan jika orang tua kita pasti akan selalu mengawasi kita. Jadi, mereka pasti mengerti keadaan ku dan mereka pasti berpikir jika aku akan merasa malu bertemu dengan mereka saat kondisi ku seperti yang aku katakan tadi. Dengan begitu aku juga bisa pergi tanpa ada gangguan"