I Am Me and Not Myself ( I / II )

2K 131 47
                                    

Langkah demi langkah kaki tiga orang pria berparas tampan dan berbadan tinggi tegap terlihat saling beriringan, tanpa mengeluarkan sepatah katapun dari mulut mereka yang terkatup dengan rapat. Hanya mata mereka saja yang terlihat menatap lurus ke arah depan. Kaki kaki panjang ketiganya, menuntun mereka dan mulai masuk menapaki lantai sebuah ruangan yang cukup luas. Ruangan yang merupakan sebuah kantin di salah satu universitas terbaik di Korea Selatan, Seoul National University.

Kedatangan sosok ketiga pria berparas tampan di tempat itu, tentu saja tidak akan terlepas dari tatapan para gadis yang kini tampak menatap ketiganya dengan tatapan terpesona dan memuja. Seketika itu juga terdengar suara riuh pekikan kegirangan dari para gadis pengunjung kantin di sana.

Sedangkan ketiga pria tampan itu memilih untuk terus melangkahkan kaki mereka dan tidak menghiraukan pekikan serta tatapan mereka sama sekali. Bukankah hal seperti itu sudah terlalu sering mereka dapatkan setiap harinya. Kapan dan di manapun, kedatangan mereka bertiga sudah pasti akan selalu berhasil menjadikan diri mereka sebagai pusat perhatian. Terutama dari para gadis yang merupakan lawan jenis mereka.

Tiga pasang kaki panjang itu terus saja melangkah lebar dan baru berhenti, tepat di depan sebuah meja dengan empat buah kursi yang terletak di sudut ruangan samping jendela kaca. Satu persatu dari ketiga pria itu, tampak mengambil posisi tempat duduk masing masing seperti yang mereka inginkan. Dua pria di antara tiga pria itu, tampak memberikan suatu kode melalui mata untuk seorang pria paling muda di antara mereka.

Kode yang begitu mudahnya langsung di pahami oleh pria itu, yang kini menganggukkan kepalanya tanda jika ia setuju. Hingga pria termuda dari ketiga pria di sana tampak kembali berdiri, melangkahkan kaki panjangnya menuju antrian yang cukup panjang untuk memesan makanan. Sedangkan di depan pria itu, kebanyakan dari mereka yang tengah mengantri adalah para gadis. Tanpa di minta olehnya, gadis gadis itu tampak memilih untuk menyingkir dan memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada sang pria tampan untuk semakin maju ke depan.

Tampak senyuman tipis menghiasi bibir tebal sang pria, seolah mengucapkan rasa terima kasih tanpa perlu mengeluarkan suara. Pria tinggi berkulit putih itu terlihat memanfaatkan kesempatannya dengan cukup baik dan tidak perlu membutuhkan waktu lama bagi sang pria untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari pelayan di kantin itu. Setelah membayar, segera saja ia melangkahkan kakinya kembali menuju meja yang sebelumnya sudah di tempati oleh kedua sahabat yang sudah menantinya.

Sosok dari mereka bertiga adalah Choi Siwon, Park Jungsoo dan Cho Kyuhyun. Tiga pria tampan yang merupakan mahasiswa populer di fakultas kedokteran, Seoul National University. Ketiga pria itu juga bersahabat dekat. Kedekatan yang di mulai sejak mereka masih menginjak bangku pendidikan di Junior High School.

Choi Siwon, seorang pria berparas tampan pemilik lesung pipi dengan tubuh tinggi atletis. Tidak kalah tampan pula dengan adanya sosok Park Jungsoo dan Cho Kyuhyun si pemilik kulit putih pucat. Hubungan mereka bertiga juga sudah seperti layaknya tiga saudara kandung, yang tidak saling terpisahkan. Seperti halnya saat ini, di mana ada Choi Siwon di situ pula ada Park Jungsoo serta Cho Kyuhyun dan begitu pula sebaliknya.

Masih di ruangan yang sama dan tidak berada jauh dengan mereka bertiga, tampak juga seorang gadis cantik yang berdiri dalam diam. Matanya dengan teliti memperhatikan seluruh isi ruangan kantin, di mana dirinya berada saat ini.

Apa yang sudah kau lakukan di tempat ini, Im Yoona? Kau sudah terlalu memaksakan diri untuk memasuki kantin yang pengunjungnya sudah penuh sesak. Lihatlah bagaimana cara orang orang di sini memandang diri mu? Tatapan sinis para gadis, sedangkan pria pria di sana menatap mu dengan tatapan penuh minat.

Bagaimana tidak demikian? Im Yoona gadis yang sangat cantik, tentu saja hal itu membuat para pria di ruangan ini tertarik untuk terus menatap ke arahnya. Membuat tubuh gadis itu bergidik.

Yoonwon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang