Forgive Me! ( Extra Part )

1.3K 92 42
                                    

Ketika suara serangga malam telah di gantikan oleh suara kicauan burung di pagi hari, suara teriakan nyaring maupun pekikan keras hingga bisikan samar pun terdengar di semua sudut kamar Yoona.

Pergerakan kecil di tubuhnya jelas menandakan bahwa Yoona yang hari ini berniat untuk bangun siang pun merasa cukup terganggu. Sebagian dari dirinya seolah ingin berteriak dan memaki siapapun orang yang telah membuat keributan di dalam kamarnya dan menyebabkan tidurnya terganggu pagi ini.

Jauh di dalam hatinya pun meneriakkan agar kedua matanya yang masih tertutup bisa untuk segera terbuka. Namun kenyataan yang terjadi, pikirannya menolak keinginan hatinya. Mata rusa itu justru terasa sangat berat dan lengket seolah memang enggan untuk terbuka. Hanya kelopak mata dengan bulu mata panjang dan hitam itu saja yang saat ini bergerak.

Mungkin saja akibat dari rasa kantuk yang masih di rasakannya.

Mulut perempuan berparas cantik itu seketika mengeluarkan lenguhan pelan di ikuti kemudian tubuhnya yang menggeliat. Hingga tanpa sadar kedua ujung bibir mungilnya tertarik membentuk sebuah senyum dan masih juga dengan kedua mata terpejam.

Kening halus dan indah itu tampak bergerak gerak hingga memperlihatkan kernyitan di sana. Otaknya merespon dan pikirannya mulai berkelana mengingat moment kebersamaannya dengan Choi Siwon semalam. Masih hangat dalam ingatan Yoona, jika semalam dirinya tidur dalam hangatnya pelukan kedua lengan kokoh milik pria bermarga Choi tersebut.

Tapi mengapa kehangatan itu sekarang menghilang?

Sesuatu yang telah terjadi semalam itu adalah sebuah kejadian nyata bukan? Atau hanya sekedar sebuah mimpi belaka yang terlihat tampak nyata?

Mengenai ucapan Siwon semalam? "Jadi, aku ingin menanyakan kembali pada mu. Apa kau mau menikah dengan ku, Im Yoona?"

Kata kata itu terngiang dan terdengar begitu indah di telinga Yoona, tapi tetap saja ada ketakutan tersendiri di dalam hati Yoona untuk kembali membuka mata. Takut seandainya semua kejadian semalam hanyalah sebuah mimpi belaka.

Ah , Yoona ingat. Jika semua ini bukanlah sebuah mimpi, sudah pasti saat ini Siwon juga masih tertidur pulas di sampingnya.

Pikiran di dalam kepalanya pun di respon cukup cepat ketika tangan dengan jari lentik milik Yoona mulai bergerak hingga bergeser ke samping, tanpa perlu membuka matanya lebih dulu. Menelusur maupun meraba ranjang tempat di mana Siwon tidur sambil memeluknya semalam.

Namun begitu Yoona merasakan tangannya tidak menemukan apa yang tengah di carinya, mata rusa itu secara otomatis terbuka lebar dengan perasaan awas.

Benar saja! Kosong. Tempat yang Siwon tiduri semalam benar benar kosong.

'Jadi semalam itu benar hanya sebuah mimpi?' batin kecewa Yoona. Perempuan dua putra itu masih diam mempertahankan posisinya dengan pandangan kosong menatap ranjang di samping kirinya. Tanpa menyadari dua pasang mata kecil yang sejak tadi memperhatikannya dan menjadi pelaku utama keributan di kamarnya.

Si kembar Daniel dan Aaron seketika menghentikan ocehannya begitu melihat perempuan yang telah melahirkannya itu telah membuka matanya.

Tapi ada apa dengan sang ibu? Jelas jelas mereka berdua berdiri di sini, tapi kenapa netra sang ibu malah menatap ranjang kosong di sampingnya yang jelas tidak ada seorangpun di sana? Apa justru keduanya yang kini tidak terlihat?

Dua kakak beradik itu menolehkan kepala dan saling melempar tanya melalui mata mereka ketika dua pasang mata rusa kecil berbeda warna itu saling bertemu pandang.

Dengan ketidak sabarannya sebagai bocah berusia 5 tahunan, tidak lantas membuat Daniel maupun Aaron terus bertahan dalam rasa penasaran serta keingintahuannya. Mulut kecil nan mungil itu nyatanya sudah sangat gatal ingin kembali mengoceh dan bersiap menyuarakan tujuannya mendatangi kamar sang ibu.

Yoonwon StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang