Pagi datang menyapa, mengawali hari saat satu keluarga itu kembali berkumpul bersama di meja makan rumah besar itu untuk melakukan ritual yang setiap pagi mereka lakukan, yaitu sarapan.
Empat orang di sana, termasuk juga si kecil Damian Choi yang sudah tampak tampan dan rapi dengan seragam sekolah taman kanak kanaknya. Mereka semua tampak mendudukkan diri di kursi masing masing dengan tenang menikmati dan menghabiskan sarapan di piring mereka.
Siwon yang lebih fokus menikmati makanannyapun tidak menutup mata atas keadaan di sekitarnya. Siwon bisa merasakan seseorang atau lebih tengah menatapnya sekarang ini. Hal itu cukup terbukti, saat Siwon melirikkan mata dan menemukan dua orang itu tengah menatapnya.
Sangat mudah di tebak! Siapa lagi kedua orang itu jika bukan ayah dan ibunya. Dari tatapan pasangan paruh baya yang di berikan untuknya, Siwon tahu ada sesuatu yang aneh dari tatapan kedua orang tuanya itu.
Entah apa yang sebenarnya sedang mereka pikirkan?
Pria itu meraih air putih di hadapannya dan menempelkan bibir gelas itu di bibirnya. Meneguk isinya dengan pelan, hingga menyamankan duduknya.
"Kau harus melakukannya, Won-ah!"
Nah, benar bukan! Baru juga Siwon memikirkannya dan sang ibu sudah lebih dulu mengutarakan maksudnya.
Oh , sudah pasti jika itu bukanlah sesuatu yang akan mudah di terima Siwon. Sepertinya ceramah panjang yang di berikan sepasang pria dan wanita paruh baya untuk Siwon semalam belumlah cukup. Hal itu terbukti sesaat setelah mereka menyelesaikan acara sarapan paginya, pasangan paruh baya itu sempat menahan Siwon sejenak hingga pria itu kembali mendapatkan lanjutan ceramah dari kedua orang tuanya.
Sudah pasti juga hal itu berhubungan ataupun berkaitan dengan seorang Im Yoona maupun si kembar Lee.
Lalu pria muda bermarga Choi itu bisa apa, selain itu hanya diam dan mendengarkan ucapan kedua orang tuanya dengan perasaan yang______entahlah.
Pasangan paruh baya itu tentu saja berusaha terus memojokkan hingga mendesak Siwon untuk mencari tahu kebenarannya, terutama sang ibu yang terus saja bicara tiada henti.
Sebenarnya dengan kekayaan maupun kekuasaan yang keluarga Choi miliki, Choi Kiho bisa saja dengan mudah membantu Siwon untuk mencari tahu jawabannya. Menggali informasi sebanyak banyaknya tentang Yoona, melalui orang bayaran atau siapapun orang yang tahu dan bisa di berikan uang agar bersedia membuka mulut . Tapi hal seperti itu tidak di lakukannya.
Biarkan saja kali ini Siwon sendiri yang sepenuhnya bertanggung jawab untuk mencari jawaban hingga menyelesaikannya dan bukannya malah menghindari masalah seperti ini.
Hanya karena perasaannya sedang terluka setelah mendengar Yoona memiliki seorang suami.
Keadaan seperti inilah yang membuat Choi Siwon mengetahui bagaimana rasa sakitnya berada di posisi Yoona seperti 6 tahun lalu, saat orang yang sangat di cintainya tidak memilih dirinya dan justru memilih bersama orang lain. Itu saja Siwon mendengarnya bukan dari mulut Yoona sendiri. Melainkan dari si kembar Lee maupun mulut Lee Seunggi.
Lalu bagaimana jika Yoona sendiri yang saat itu mengatakannya? Seperti saat 6 tahun lalu dengan tanpa rasa berdosa, Siwon mengatakan akan menikahi Tiffany sang sahabat yang saat itu tengah hamil. Sementara kekasih Tiffany yang seharusnya bertanggung jawab justru pergi meninggalkannya. Justru di saat yang hampir bersamaan, Siwon dengan tega juga mengatakan membatalkan pernikahannya dengan Yoona di depan gadis Im itu sendiri sebagai calon mempelai wanita yang sebenarnya sangat Siwon cintai.
Sakit! Sangat sakit!
Membayangkannya saja sudah membuat kepercayaan diri seorang Choi Siwon seketika menguap dan menghilang entah ke mana.