10 tahun kemudian
"Terima kasih atas bantuannya dokter____"
Wanita itu terdengar menggantungkan kalimatnya sejenak dengan senyuman canggung menghiasi bibirnya yang terpoles lipstik berwarna merah. Dari raut wajah cantik yang tidak lagi terbilang muda itu, cukup tergambar jelas jika tengah menunjukkan raut kebingungan yang tidak dapat di sembunyikannya.
Merasa bingung harus menyebutkan nama seorang dokter di depannya, yang sama sekali belum di ketahui namanya. Sedangkan sepasang manik mata coklat itu dengan cepat bergerak, antara menatap sekilas seorang pria di atas ranjang pesakitan di sampingnya dan beralih melirik ke arah name tag yang menggantung pada jas putih yang di kenakan sang dokter.
Dr Choi Siwon.
Dengan terburu wanita baya itu kembali mengangkat kepala menatap wajah sang dokter. "Ah , terima kasih atas bantuannya, dokter Choi Siwon" lanjut ulang wanita baya itu tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Siwon. Sembari merubah senyum canggungnya menjadi sebuah senyuman tulus ke arah dokter tampan tersebut. Senyum tulus yang terlihat sampai ke dalam sepasang netra coklatnya dengan sorot berbinar.
"Sama sama, nyonya" balas cepat Siwon. Dokter muda itu tampak mengulas senyum lebar, membalas senyum wanita baya yang sekiranya seumuran dengan sang ibu di hadapannya. Mendadak pria bermarga Choi itu merasa cukup tertegun sekaligus kagum, menyaksikan bagaimana keindahan yang terpancar dari sepasang mata berbinar wanita baya tersebut.
Sungguh indah.
'Mirip sekali dengan____'
Akkhhhhhhh , mungkinkah? Setelah sekian lama Siwon tidak pernah lagi melihat mata rusa itu dan sekarang Siwon bisa kembali melihatnya. Tapi sungguh sangat di sayangkan mana kala sekarang ini Siwon justru melihat dan menemukannya di dalam diri seseorang yang berbeda.
"Untunglah suami nyonya segera di bawa ke rumah sakit dan bisa langsung secepatnya di tangani. Keadaan suami nyonya saat ini juga sudah jauh lebih baik" tutur sang dokter yang berusaha mengalihkan akan rasa ketertarikannya serta penasarannya terhadap sepasang mata bulat milik wanita tersebut.
Sedangkan wanita baya di depannya itu tampak mengangguk pelan hingga menghembuskan nafas lega. "Syukurlah kalau begitu. Sekali lagi terima kasih, dokter Choi!"
Wanita baya itu nyatanya kembali mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap dokter yang baru di ketahuinya bernama Choi Siwon. Seraya salah satu tangan miliknya menyentuh bagian dada dan di tanggapi dengan senyum serta sebuah anggukan kepala pelan dari sang dokter kemudian.
"Aku sudah merasa jauh lebih baik, sayang. Tidak ada yang perlu lagi kau khawatirkan mengenai keadaan ku" sahut suara pelan seorang pria baya yang kini tengah terbaring di atas ranjang pesakitan ruangan tersebut.
Ucapan pria itu nyatanya seketika mampu mengalihkan atensi sang istri dari dokter muda dan tampan tersebut ke arah dirinya. Pria itu lantas memberikan senyum hangat nan menenangkan miliknya, agar sang istri berhenti untuk terus mengkhawatirkan keadaan dirinya yang secara perlahan mulai membaik. Seperti juga yang sebelumnya di katakan dokter Choi.
Sungguh! Saat ini pria itu sudah merasa keadaannnya jauh lebih baik di bandingkan dengan beberapa saat lalu.
"Kau tahu suami ku? Aku sempat merasa takut dan khawatir melihat diri mu mendapatkan serangan mendadak seperti tadi. Tapi setelah mendengar apa yang di katakan dokter Choi dan melihat bagaimana keadaan mu seperti yang terlihat sekarang ini, aku jauh merasa lebih lega" ungkap wanita baya itu, dengan kedua tangan terulur untuk meraih serta menggenggam salah satu tangan sang suami yang terbebas dari selang infus.
Sedangkan sang pria yang tengah terbaring justru tersenyum mendengar sang istri mengungkap rasa kekhawatirannya. Hingga sepasang mata pria itu beralih melihat ke arah Siwon.