Hyung-03

9.5K 822 31
                                    

[Seokjin Hyung:
Hyung ingin bertemu denganmu, Taehyung-ah. Hari ini juga. Dan, tidak ada alasan! Arra?
6.00 KST

[Yaa! Jangan hanya di read, bocah!
6.02 KST

[Kim Taehyuunggg!
6.03 KST

Kim Taehyung]
Nndee!
6.10 KST.

Balas Taehyung lalu memasukkan ponselnya ke sakunya. Taehyung berjalan menuruni tangga sambil menggerutu tidak jelas setelah mendapat pesan dari Seokjin.

"Haish, kenapa Seokjin Hyung cerewet banget, sih? Aku heran bagaimana Jungkook bisa tahan dengan kecerewetan Seokjin Hyung yang melebihi Ibu-Ibu itu!"

"Siapa yang kau sebut Ibu-Ibu itu, Taehyung-ah?" ujar seorang namja yang kini sudah berada di depan Taehyung, Taehyung pun segera menuruni tangga lalu menghadap namja di hadapannya.

"Jimin ... ah, bukan siapa-siapa. Itu Kakaknya Jungkook, k-kau pasti tidak tahu," jawab Taehyung kikuk, sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Wae? Kau butuh sesuatu?" lanjutnya.

"Eum, hari ini Yoongi Hyung tidak bisa mengantarku ke kampus. Jadi, jadi ... aku boleh berangkat ke kampus denganmu kan, Taehyung?"

"Mwo? Tapi ... tapi kau kan--"

"Ayolah, ini hanya sehari saja. Yoongi Hyung juga tidak akan tahu, kok. Aku sudah mengatakan padanya jika aku akan berangkat naik taksi tadi," ujar Jimin dengan tampang memelasnya.

Sementara Taehyung hanya terdiam, sebenarnya ia tidak ada masalah Jimin ikut dengannya. Tapi bagaimana jika Yoongi sampai tahu? Dan, bagaimana jika ....

"Tidak usah banyak berpikir, kajja! Kita akan terlambat nanti!" Jimin menarik paksa tangan Taehyung, membuat Taehyung otomatis mengikuti langkahnya.

*****

Terkadang Taehyung bingung sendiri dengan sikap Jimin padanya, ada kalanya Jimin akan bersikap biasa saja dan memperlakukan Taehyung layaknya saudaranya. Tapi, jika tengah bersama Yoongi, sikap Jimin akan berubah dingin juga acuh padanya. Sungguh, sampai sekarang Taehyung belum bisa mengartikan apa arti sikap Jimin padanya.

Namun, tidak bisa dipungkiri. Taehyung merasa sangat senang saat Jimin bersikap layaknya saudara atau seorang teman padanya, seperti yang baru saja ia lakukan sekarang. Saat ini Taehyung dan Jimin sudah berada di bus menuju kampus mereka, meskipun awalnya Taehyung menolak, tapi Jimin tetap saja memaksanya hingga berakhirlah keduanya duduk bersebelahan di bangku bus ini.

"Kau mau mendengarnya?" ujar Jimin seraya menyodorkan sebelah earphone milliknya pada Taehyung.

"Boleh." Taehyung menerima earphone itu, lalu memasangkannya di telinga kanannya begitu pula dengan Jimin.

Keduanya sama-sama memejamkan mata mereka dan menikmati setiap alunan musik serta lagunya, Taehyung tampak menyunggingkan senyumnya dan menikmati moment langka ini.

Jarang-jarang ia bisa seperti ini dengan Jimin, mereka mungkin satu atap. Tapi, keduanya, atau lebih tepatnya Jimin selalu menghindar dan membuat jarak di antara mereka berdua.

"Terima kasih, Jiminie," gumam Taehyung. Tentu saja Jimin tidak mendengarnya, namja itu hanya sibuk mengatur napasnya yang semakin tak beraturan.

Sesekali Jimin meremat dadanya dan mengerang kesakitan. Dan, Taehyung juga sama sekali tidak mendengarnya. Namja itu terlalu asik menikmati lagunya dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Hyung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang