Tiga hari telah berlalu, dan sejak saat itu baik Taehyung mau pun Namjoon tetap berusaha mencari di mana keberadaan RK. Hampir seluruh kota Seoul mereka jelajahi hanya untuk mencari di mana RK berada. Namun, bukankah itu percuma saja saat mereka sendiri bahkan sama-sama tidak tahu seperti apa wajah RK yang sebenarnya?
Bukan hanya itu, alat pelacak yang Sungjae letakkan di mobil salah satu anak buah RK pun sudah tidak berguna lagi. Sepertinya RK tahu jika ada alat pelacak di dalam mobilnya.
Namun, Taehyung tidak menyerah. Tekadnya untuk menemukan siapa pembunuh Jimin membuatnya tidak rela harus melepaskan RK dengan begitu mudahnya.
"Katakan! Siapa yang telah menyuruhmu menyelundupkan barang terlarang itu dan menuduh Yoongi Hyung sebagai pelakunya, hah?!" bentak Taehyung pada salah satu karyawan yang bekerja di kantor Yoongi.
Yah, dari awal Taehyung sudah curiga jika ada orang dalam yang membantu RK menyelundupkan narkoba itu lewat perusahaan Yoongi. Syukurlah, profesinya sebagai seorang detektif akhirnya berguna juga, dan kini berhasil menangkap tangan kanan RK melalui cctv yang terpasang di seluruh area kantor Kim Company.
Bersyukur juga, mungkin kali ini RK terlalu ceroboh hingga ia lupa untuk merusak cctv seperti yang dulu ia lakukan pada cctv Rumah sakit tempat Jimin di rawat.
"S-saya tidak tahu, saya hanya dibayar untuk melakukan itu semua, T-tuan."
Lagi, jawaban pria itu sama sekali tidak membantu Taehyung. Tapi, setidaknya ada gunanya juga Taehyung menangkapnya. Karna dari dialah Taehyung tahu, jika ini bukan pertama kalinya perusahaan Yoongi menyelundupkan barang terlarang itu keluar negri. Yah, pria itu mengatakan jika perusahan Kim Company sudah sering melakukan transaksi ilegal tersebut tanpa sepengetahuan dari Yoongi.
Astaga! Bukankah itu keterlaluan? Bagaimana bisa Yoongi tidak menyadari apa yang terjadi dalam perusahaannya sendiri?
"Sepertinya dia benar-benar tidak tahu, Taehyung-ah," ucap Namjoon.
Sekedar info, saat ini mereka tidak ada di kantor polisi. Taehyung membawa tahanannya ke markas agar ia lebih mudah mengintrogasi mata-mata itu sendiri.
"Apa kau punya nomor ponselnya?" tanya Taehyung. Lantas, pria di hadapannya mengangguk cepat dan membuat Taehyung tersenyum simpul setelahnya.
"Cepat! Telfon dia sekarang!" perintahnya.
"Tapi itu ... nde, nde! Saya akan telfon RK sekarang!" patuhnya, pria itu juga masih sayang nyawa. Melihat Taehyung yang terus mengayunkan pisau lipatnya, membuat pria itu ketakutan dan terpaksa menuruti perintah dari Taehyung.
Tak lama kemudian, telfonnya mulai tersambung. Dan dapat kalian tebak apa yang terjadi selanjutnya, kan? Yap, dengan sigap Namjoon melacak nomornya dan berhasil menemukan di mana lokasi RK sekarang.
"Hotel Del Luna, jalan xxx nomor 05."
Taehyung mengangguk mantap, ia merogoh kunci motor di sakunya kemudian pergi meninggalkan markas.
*****
Di sisi lain ....Terlihat namja tampan nan manis tengah asik berkutat dengan ponsel di tangannya, namja itu sepertinya lupa pada pekerjaan yang sang kakak berikan dan malah asik dengan urusannya sendiri.
"Aish, kenapa Taetae Hyung tidak mengangkat telfonnya, sih?!" pekiknya kesal, membuat Seokjin yang tengah sibuk dengan komputer di hadapannya menoleh ke arah namja kelinci itu.
"Hyung menyuruhmu bersih-bersih, Jungkook! Bukan malah bermain handphone dan menggerutu tidak jelas begitu!"
Ingin sekali Jungkook menyumpal mulut kakak cerewetnya, sudah tidak diijinkan keluar, di suruh bersih-bersih pula! Ck! Ini semua salah Taetae Hyungnya, seharusnya di hari minggu yang cerah ini Jungkook tengah berlibur atau puas menghabiskan waktunya untuk main game.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung✅
FanfictionTaehyung tidak tahu apa kesalahannya. Tak tahu, kenapa ia diperlakukan berbeda oleh sang Kakak. Yang Taehyung tahu, Kim Yoongi--sang Kakak--amat sangat membencinya. Start : 28 september 2019 End : 15 Desember 2019.