Hyung-18

6K 537 50
                                    

Gwangju.
5. 58 KST.

Pagi-pagi sekali Taehyung sudah dibuat kesal karna ia kembali mendapat pesan dari nomor yang ia yakini adalah milik RK.

[Besar juga nyalimu, kudengar kau sudah berada di Gwangju, yah? Kkk, apa kau begitu ingin membunuhku sampai kau rela jauh-jauh datang ke sini hanya sekedar untuk menemuiku, bocah?]

Berbagai pertanyaan kini muncul dalam otak Taehyung, terutama pertanyaan tentang bagaimana RK bisa selalu tahu apa saja kegiataannya? Bahkan, hampir setiap detail kehidupan Taehyung RK pun mengetahuinya.

Apa mata-mata RK memang ada di mana-mana? Atau, ada orang dalam yang telah mengkhianati Taehyung dan memberikan semua detail informasi kehidupan Taehyung pada si licik RK itu?

"Kan, kan! Otakmu sudah mulai berpikir terlalu jauh, Taehyung! Berpikir positif saja, oke? Tidak mungkin ada yang mengkhianatimu, Taehyung-ah! Aish!"

Taehyung mungusap wajahnya kasar, namja itu tidak mau berpikiran buruk pada orang-orang yang telah mempercayainya. Jangan sampai ambisi Taehyung untuk melenyapkan RK membuatnya kehilangan segalanya, tidak-tidak! Taehyung benar-benar tidak menginginkan itu!

Namja itu kembali termenung, Taehyung hanya menatap kosong ke depan sampai lagi-lagi suara Jungkook membuat gendang telinga Taehyung hampir pecah dibuatnya.

"Hayo! Pagi-pagi sudah ngelamun aja, entar kesambet lho, Taetae Hyung!"

Kenapa Jungkook dan suara cemprengnya selalu saja berhasil membuat mood Taehyung hancur? Ingin sekali Taehyung menampol muka si kelinci menyebalkan di hadapannya ini!

Taehyung hanya memutar bola matanya malas, namja itu mulai turun dari ranjangnya dan mengemasi semua pakaian Jungkook.

"Eh, eh! Baju Kookie mau diapain tuh, Hyung?!" tanya Jungkook

"Kau tidak lihat?" jawabnya santai.

"Iya, tapi kenapa kau melakukan itu? Jangan bilang ... yaak! Hyung kau-" perkataan Jungkook terpotong saat tiba-tiba saja Taehyung menarik tangannya dan memaksanya keluar dari rumahnya.

"Kyaa! Kau mau membawa Kookie ke mana, Hyung?!" ujarnya tak terima.

"Kau lupa? Bukankah sudahku bilang jika kau harus pulang, Jeon Jungkook?!"

"Tapi, tapi tidak dengan cara begini juga kali, Hyung! Kookie belum mandi, jangankan mandi! Kookie bahkan belum cuci muka dan masih bau iler, Taetae Hyung!"

Jungkook terus saja meronta, namja itu tak terima Taehyung menariknya dan menyuruhnya pulang dalam keadaan yang masih sangat kacau! Heol, mau di taruh di mana harga diri Jungkook sebagai pria tampan dan manis ini, eoh?

"Diam kau kelinci, aku tidak perduli! Pokonya kau harus pulang sekarang juga, arra?!" ucap Taehyung seraya memaksa Jungkook naik ke motor ninjanya.

Jangan tanya dari mana Taehyung mendapatkan motor itu, sebagai seorang detektif Taehyung juga mendapatkan fasilitas yang cukup komplit dari Namjoon.

"Huwaa! Kookie tidak mau pulang dulu, Taetae Hyung! Kookie juga mau liburan!"

"Siapa yang mau liburan, sih?"

"Y-ya Taetae Hyung lah! Walaupun bukan ke pantai, tetap saja ini liburan, kan? Setidaknya Hyung tidak perlu kuliah dan pusing karna pelajaran-pelajaran Jung Ssaem itu!"

"Kenapa omonganmu semakin ngawur, huh? Terserah apa maumu, yang penting aku ingin cepat-cepat lepas dari kelinci menyebalkan sepertimu, Jungkook!"

Taehyung mulai melajukan motornya, ia sama sekali tak peduli dengan teriakan juga rengekan-rengekan yang terus saja keluar dari mulut sahabatnya.

*****
Seoul.

Hyung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang