Taehyung hanya bisa menghela nafas kasar, mencoba untuk menenangkan sahabatnya—Jeon Jungkook, yang saat ini tengah menangis di hadapannya.
Seokjin sendiri sudah menduga jika inilah yang akan terjadi setelah Jungkook mengetahui keadaan Taehyung sekarang. Jungkook terus saja menangis, dan membuat Taehyung pusing sendiri mendengar tangisan heboh sahabat kelincinya itu.
"Astaga, Jungkook. Kau tidak perlu menangis seperti ini, oke? Aku baik-baik saja," ujar Taehyung.
Bohong jika Taehyung mengatakan jika ia baik-baik saja, nyatanya sampai sekarang Taehyung belum bisa menerima fakta jika ia lumpuh. Namun, tidak mungkin juga kan, ia harus terus-terusan menangis dan meratapi nasib buruknya?
"Apanya yang baik-baik saja? Kau lumpuh Hyung, kau tidak bisa berjalan lagi! Kau—"
"Jungkook ...." Dengan cepat Seokjin memotong perkataan Jungkook, saat ia rasa arah pembicaraan sang adik justru membuat Taehyung semakin menyadari kondisinya yang tak lagi sempurna.
Sementara Taehyung? Namja itu kembali menundukan kepalanya, bukannya Taehyung tersinggung karna perkataan Jungkook. Namun, Taehyung sadar, ia sadar jika yang dikatakan Jungkook memang benar adanya.
"M-mianhae, Kookie tidak bermaksud menyinggungmu, Hyung. Kookie--"
"Gwaenchana, yang kau katakan memanglah benar, Kook. Hyung lumpuh, Hyung tidak bisa lagi berjalan apalagi berlari bersamamu seperti dulu lagi," balas Taehyung, membuat Jungkook menundukan kepalanya.
Namun, seperdetik kemudian Taehyung menoleh ke arah Jungkook yang saat ini tengah duduk di sampingnya. Namja itu memegang dagu Jungkook, membuat sang empu refleks menatap kedua matanya.
"Tapi ... setidaknya Hyung masih memiliki kalian di samping Hyung. Ada kau, Seokjin Hyung, Namjoon Hyung, dan Sungjae yang bisa Hyung andalkan. Kau tidak keberatan kan, jika nantinya Hyung akan terus merepotkanmu saat kita mulai masuk kuliah?"
Jungkook mengangguk cepat menanggapi perkataan Taehyung. "Nde, kau bisa merepotkan Kookie semaumu, Hyung. K-kookie tidak akan keberatan, sungguh."
Taehyung tersenyum, mengusak lembut rambut Jungkook kemudian berkata,
"Arra, sekarang kau tidak perlu khawatir. Hyung akan baik-baik saja selama kalian tetap bersama Hyung. Lagi pula, ada Yoongi Hyung yang sekarang sudah menerima, dan mulai menyayangi Hyung, Kookie. Kesedihan karna kelumpuhan ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan kebahagiaan yang saat ini Hyung rasakan. Percayalah, Hyung bahagia, amat sangat bahagia sekarang."
Air mata Jungkook semakin mengalir deras mendengar perkataan Taehyung, namja itu bahkan langsung menerjang tubuh Taehyung dan memeluk erat tubuh sahabat yang sudah ia anggap sebagai Kakaknya itu.
"Taetae Hyung ... hiks, huwaa."
Bukan hanya Jungkook, bahkan Seokjin sudah berlinang air mata melihat interaksi antara Taehyung dan adiknya. Juga ... jangan lupakan namja pucat yang sedari tadi hanya mengintip di balik pintu pun tak bisa menahan air matanya lagi. Kim Yoongi, namja itu hanya bisa tersenyum sendu melihat kejadian di hadapannya.
Lagi-lagi Yoongi harus bersyukur karna Taehyung memiliki begitu banyak orang di sampingnya. Namun, lagi dan lagi Yoongi juga menyesal, kenapa ia baru sadar jika Taehyung itu berharga? Kenapa tidak dari dulu saja Yoongi menyadari kesalahannya karna telah mengabaikan sang Adik?
Bukan hanya itu, Yoongi juga menyesali fakta jika Taehyung lumpuh akibat dari kecerobohannya. Jika saja saat itu Yoongi bisa lebih berusaha lagi dan kabur dari cengkraman Jaehyun, mungkin Taehyung tidak perlu berkorban untuk dirinya dan membuatnya lumpuh seperti sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung✅
FanfictionTaehyung tidak tahu apa kesalahannya. Tak tahu, kenapa ia diperlakukan berbeda oleh sang Kakak. Yang Taehyung tahu, Kim Yoongi--sang Kakak--amat sangat membencinya. Start : 28 september 2019 End : 15 Desember 2019.