3. 45 KST.
Taehyung melirik jam di nakasnya, namja itu terkejut menyadari jika saat ini sudah hampir pagi. Yah, semalaman ini Taehyung sama sekali tidak tidur sedikit pun, karna sibuk memikirkan apa ayahnya itu RK atau bukan.
"Kau tidak bisa hanya terus menduga-duga seperti ini, Tae. Mau tidak mau kau memang harus mencurigai ayahmu sendiri."
Taehyung merogoh ponsel di sakunya, ia menekan beberapa digit nomor di layar ponselnya kemudian memanggil nomor itu.
"Hem, dengan polisi Kim di sini," jawab Namjoon khas orang baru bangun tidur.
"Ini Tae, Hyung," kata Taehyung, membuat Namjoon mendengkus kesal di seberang sana.
"Maaf mengganggu, tapi ada sesuatu yang ingin Tae tanyakan pada Hyung," lanjutnya.
"Aish, wae? Lihatlah ini jam berapa, Tae."
Kesal? Tentu saja, seharusnya saat ini Namjoon masih menikmati mimpi indahnya. Tapi, simenyebalkan Kim Taehyung justru malah menelfonnya dan menghancurkan impian indahnya itu!
"Ayolah Hyung, Tae juga tidak akan menelfon Hyung jika ini tidak penting, kok."
"Baiklah, katakan. Apa yang ingin kau tanyakan pada Hyung, eoh?"
"Apa Hyung masih menahan salah satu anak buah RK?" ucap Taehyung.
"Hm, kenapa?" jawab Namjoon, Taehyung tersenyum simpul kemudian berkata.
"Tolong bantu Tae, Hyung," lirihnya. Taehyung kembali mengulas senyum setelah mendapat jawaban dari Namjoon.
"Arraseo, terima kasih ... Joonie Hyung."
"Sama-sama."
Taehyung memutus sambungan telfonnya, namja itu memilih membaringkan tubuhnya di ranjang dan berniat memejamkan matanya untuk sejenak.
"Apa pun kebenarannya, aku harap kau bisa menerimanya, Kim Taehyung," ujar Taehyung pada dirinya sendiri.
Kedua mata elangnya kini benar-benar terpejam, Taehyung tertidur dengan harapan jika hari esok akan lebih baik untuknya. Taehyung lelah, sungguh. Ia hanya ingin masalah ini cepat selesai dan kembali hidup damai dengan kakaknya.
Tapi, mungkinkah itu akan terjadi?
*****
7. 45 KST.Pagi ini, ruangan dan juga meja yang biasanya kosong kini telah terisi oleh anggota Kim yang tidak lain adalah Jaehyun dan kedua putranya. Saat ini ketiga namja itu tengah sarapan pagi dengan makanan seadanya.
Maklum saja, di satu rumah yang besar ini hanya ada tiga pria yang sudah pasti tidak bisa memasak sehebat perempuan, dan beberapa pelayan pria yang ditugaskan untuk bersih-bersih halaman rumah serta satu orang saja. Mereka hanya mengandalkan Taehyung untuk membuat beberapa hidangan dan mulai menikmati makanannya.
"Jangan terus sibuk dengan ponselmu, Taehyung-ah. Makanlah makananmu dulu."
Taehyung tersenyum simpul mendengar omongan Jaehyun. "Nde, Appa," jawab Taehyung setelah mengirimkan pesan pada seseorang. Taehyung memasukkan kembali ponselnya ke sakunya, kemudian mulai menyantap makanan di depannya.
Lagi, hanya ada keheningan di ruang makan keluarga Kim. Namun, tak lama kemudian ponsel Jaehyun berbunyi, membuat Taehyung serta Yoongi melirik ke arahnya.
"Angkat saja, Appa. Mungkin penting," ucap Taehyung. Jaehyun mengangguk setuju, ia bangkit dari duduknya dan sedikit menjauh guna mengangkat telfonnya itu.
"Aku selesai," gumam Yoongi. Namja pucat itu berencana pergi jika saja Taehyung tidak lebih dulu mencegahnya.
"Tae akan segera mendapatkan buktinya, Yoongi Hyung," ucap Taehyung, membuat Yoongi membalikkan tubuhnya dan beralih menatap sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung✅
FanfictionTaehyung tidak tahu apa kesalahannya. Tak tahu, kenapa ia diperlakukan berbeda oleh sang Kakak. Yang Taehyung tahu, Kim Yoongi--sang Kakak--amat sangat membencinya. Start : 28 september 2019 End : 15 Desember 2019.