Hyung-14

6.4K 548 38
                                    

Seoul Hospital.

Berkali-kali Yoongi menghembuskan napas kasar melihat Taehyung yang terbaring lemah di atas brankar, sebenarnya Yoongi juga tidak mau menunggu Taehyung seperti ini. Tapi, mau bagaimana lagi?

Ia tak sejahat itu hingga meninggalkan orang yang sedang sakit. Pun, sengaja atau tidak, itu juga kesalahan Yoongi juga, kan? Jadi, mau tak mau ia harus melakukan ini karna tidak mau di cap sebagai seorang yang tidak bertanggung jawab.

"Ck! Menyusahkan saja!" gumamnya, ia beranjak dari duduknya, kemudian pergi meninggalkan ruang rawat Taehyung sekedar untuk melakukan panggilan alamnya.

Namun, tak lama kemudian Taehyung mulai sadar dari pingsannya. Perlahan-lahan Taehyung mulai membuka matanya, namja itu memijit pelan pelipisnya karna sedikit merasakan pusing di kepalanya.

"Aigoo, kenapa pusing sekali, sih?" gumamnya, Taehyung mulai bangkit dari tidurnya dan memandang setiap inci ruangan yang terasa asing baginya.

"Aish! Bagaimana aku bisa sampai di sini?" heran Taehyung, Taehyung ingat jika ia sempat pingsan tadi. Tapi, bagaimana bisa ia sampai di rumah sakit ini? Mungkinkah Yoongi yang membawanya? Tapi, sepertinya itu terlalu mustahil.

Belum terjawab semua kebingungan yang Taehyung rasakan, tiba-tiba saja terlihat seseorang yang melempar gulungan kertas dan langsung pergi begitu saja.

"Yaa!" pekik Taehyung. Namun, ia tak menghiraukan orang itu dan memilih membuka isi kertas di genggaman tangannya.

"Kau melakukan kesalahan besar dengan mencoba melacak keberadaanku, Kim!"

Taehyung membulatkan matanya tak percaya setelah melihat isi suratnya. Apa itu artinya RK mengetahui rencananya? Dan jika iya, apa RK akan benar-benar melakukan apa yang dikatakannya?

"Selamatkan saudaramu itu jika kau bisa!"

"Shit!" Taehyung meremat kuat kertas di genggaman tangannya setelah selesai membaca surat itu. Ia melepas paksa selang infusnya, dan dengan sigap turun dari brankarnya.

Bersyukur Yoongi menempatkan Taehyung di rumah sakit yang sama dengan Jimin, jadi hanya butuh beberapa menit saja untuknya bisa sampai di ruang rawatnya.

"Sial! Kenapa tidak ada yang menjaganya, eoh?!" tukas Taehyung begitu sampai di luar ruang rawat Jimin.

Brak! Dengan kuat Taehyung membuka pintu di hadapannya, dan namja itu sangat terkejut melihat keadaan Jimin yang jauh dari kata baik-baik saja. Napasnya tersenggal-senggal akibat masker oksigen yang sudah lepas dari mulutnya, serta tubuhnya yang mengejang membuat Taehyung semakin khawatir pada Jimin, kakaknya.

"Jimin!" pekiknya. Taehyung berlari kesetanan menuju brankar Jimin, dan dengan cepat menekan tombol darurat di atas ranjangnya.

"T-taehyung ... hah ... hah ... T-taehyung ...."

"Tenanglah, hiks ... kau, kau akan baik-baik saja, Jim," isak Taehyung. Ia berencana memasang masker oksigen itu lagi pada Jimin, tapi Jimin seakan menolak itu dan tetap berusaha bicara pada Taehyung.

"A-aniya ... hah ... j-jaga Y-yoongi Hyungh, jebal ... hah ... j-jaga Y-yoongi Hyungh u-untukku, Tae ... hah ...."

"Diam! Kau ini bicara apa, eoh?! Aku tidak mau menjaganya, kau ... kau sendiri yang harus menjaga kakak dinginmu itu, Jim!" tukas Taehyung tak terima.

"A-ani ... a-aku sudah, hah ... sudah t-tidak bisa lagi m-menjaga Yoongi Hyung. Jebal, hah ... j-jaga Yoongi Hyung u-untukku, Tae. B-berjanjilah ... hiks ... kumohon."

Air mata Taehyung mengalir begitu saja mendengar omongan Jimin, dadanya juga ikut sesak mendengar Jimin berkata seakan itu adalah kata perpisahan untuknya.

Hyung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang