Hyung-33

9K 652 91
                                    

Pagi-pagi sekali Seokjin sudah mendapat tugas dari Yoongi untuk menjaga Taehyung, ia tentu tidak keberatan. Seokjin justru terlihat begitu bahagia karna dengan itu ia bisa menjadi orang pertama yang melihat Taehyung kembali membuka kedua matanya.

Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Karena lagi-lagi Seokjin dibuat khawatir saat Taehyung mengatakan hal yang membuat Seokjin juga dokter yang saat itu tengah mengecek kondisi Taehyung tercengang.

"Apa semua baik-baik saja? K-kenapa kaki Tae tidak bisa digerakan, Hyung?"

Perkataan Taehyung sontak membuat Seokjin takut, dan ... seperdetik kemudian Dokter kembali melakukan beberapa pemeriksaan pada Taehyung.

"Sakit?" ujar sang Dokter seraya memukul-mukul kaki Taehyung. Taehyung menggeleng, jangankan sakit, ia bahkan tidak merasakan apa pun pada kakinya.

"Kenapa? K-kakiku baik-baik saja kan, Dok?" tanya Taehyung yang hanya di balas gelengan kepala oleh sang dokter.

"Kenapa hanya diam saja, eoh? Katakan sesuatu, Dokter! Kenapa kakiku tidak bisa digerakkan?! Kenapa aku tidak bisa merasakan apa pun? Hiks, kenapa Dokter itu hanya diam saja, Hyung?"

"Sst, tenanglah," lirih Sokjin. Namja itu merengkuh tubuh Taehyung, Seokjin membawa Taehyung kedalam dekapannya guna mencoba untuk menenangkannya.

"Apa yang terjadi, Dok? Kenapa dengan kaki Taehyung? D-dia ... baik-baik saja, kan?" tanya Seokjin, ia tidak mau berpikiran buruk sebelum Dokter memastikan apa-apa.

Namun, jawaban Dokter selanjutnya seakan langsung meruntuhkan keyakinan Seokjin. Ia tidak pernah menyangka jika takdir orang yang sudah ia anggap sebagai adik kandungnya sendiri akan seburuk ini.

"Sebelumnya saya minta maaf, akibat luka pukulan pada kakinya, membuat saudara Taehyung harus mengalami kelumpuhan."

Hancur sudah pertahanan Seokjin, air mata yang sedari tadi coba ia tahan langsung mengalir begitu saja mendengar perkataan dokter itu.

"T-tidak, D-dokter pasti salah. Kaki Tae baik-baik saja, hiks ... T-tae tidak mungkin lumpuh kan, Hyung?" Seokjin hanya terisak dan semakin mendekap erat tubuh Taehyung.

"Gwaenchana, kau harus sabar, Taehyungie. Kita lewati ini bersama-sama, ya? Kau--"

"Tae ingin sendiri," jawab Taehyung seraya melepaskan pelukan Seokjin darinya.

"Taehyung-ah ...."

"Tae bilang Tae ingin sendiri, Hyung!"

"Sebaiknya anda keluar, Tuan. Biarkan pasien menenangkan pikirannya dulu," ujar sang Dokter. Lantas, dengan berat hati Seokjin pun menurut. Ia keluar dari ruang rawat Taehyung diikuti oleh Dokter di belakangnya.

*****
"Ya, terima kasih," ucap Seokjin kemudian menutup sambungan telfonnya.

Setelah keluar dari ruang rawat Taehyung Seokjin memang berniat langsung menghubungi Yoongi, tetapi namja itu tak kunjung mengangkatnya dan membuat Seokjin berakhir menelfon Namjoon.

"Kenapa kau harus mengalami semua ini, Tae?" gumam Seokjin, ia duduk lemas di kursi dan terus termenung di sana.

Seokjin benar-benar kalut, belum lagi ia juga harus memberitahu kabar buruk ini kepada sang adik. Seokjin tahu jika Taehyung dan Jungkook begitu saling menyayangi, ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Jungkook setelah mengetahui keadaan Taetae Hyung-nya ini.

Lima belas menit berlalu, Seokjin tetap setia dalam posisinya dan terus melamun sampai suara keributan yang terdengar dari dalam ruang rawat Taehyung membuatnya sadar dari lamunannya itu.

Hyung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang