10; Slowly Fall

499 43 3
                                    

"istirahat kalau gak mau ambruk."

Melihat Jihyo sudah siap dengan penampilannya, membuat Yuju menggebu-gebu ingin cabut dari rumah sakit. Semalam, Jihyo tidak jadi tidur ditempat Jiho tapi beralih ke Yuju saat ia tahu jika Yuju tidak ditemani siapapun di rumah sakit. Lantas ia langsung menginap di kamar inap vip Yuju untuk menemani gadis itu ditengah sakit dan kesepian. 

"aku merasa terpenjara disini, biar aku ikut kesana ya?" kata Yuju, kekeh dalam pendiriannya.

"tapi nyusulkan?" 

"iya aku nyusul lah, liat infusnya aja belum dicabut emang kesana sambil bawa tiang infus? yang bener aja kali." Jihyo malah terkekeh mendengarnya. Bisa-bisanya Yuju berpikir seperti itu.

"cerewet banget jadi orang." dan Yuju hanya mencibirnya dalam diam. "jadi kalau aku gak dirumah sakit, kamu mau nginep dimana lagi?"

"motel."

"HEY YANG BENAR SAJA?!" seru Yuju kaget hingga membuat Jihyo tersentak saat merapikan rambutnya didepan kaca. Bagaimana ia tidak terkejut kala Yuju juga menunjuknya tak terima meskipun gadis itu duduk di pinggir kasur. "aku tau kamu anak yang baik tapi gak gini juga kamu kalau  kamu berantem sama kakak kamu lho Ji! udah dirumah aku aja, selagi sepi."

Jihyo tersenyum lebar, ia senang mendengarnya. Padahal jawabannya itu tadi hanya candaan.

"terima kasih Yuju." 

Jihyo mengambil tasnya dan merangkulnya. 

"kamu kalau ada apa-apa, kamu bisa ke aku. Meskipun kamu gak ngomong apa-apa soal kamu kenapa, setidaknya aku bisa jadi tempat kamu kabur. Sekalian nanti aku buat kamar kalau males tidur dirumah kamu ehehehe." kata Yuju, dengan nada bercandanya.

"gak lah, masih betah. Masih banyak yang harus aku tagih ke mereka."

"banyak?" beo Yuju dan Jihyo hanya menganggukan kepalanya. "nikmati masa sma, soalnya kalau udah dewasa rasanya cuman lewat doang."

"bijak amat jadi orang, jangan-jangan kamu demam ya?" 

"ya kali bener aja!" 

"Soal Kak Daniel, kalian berdua deket banget." ucap Yuju, sembari menuangkan air putih ke gelasnya. Ia merasa tenggorokannya gatal akibat banyak berbicara dengan Jihyo. Tak hanya itu, ia sempat mengobrol dengan perawat rumah sakit tadi saat Jihyo sedang bersih-bersih. Memang Yuju sangat tidak bisa disuruh diam.

"ya terus?"

"aku penasaran makanya aku tanya."

"gak ada apa-apa cuman temen dan kebetulan kak Daniel mau jenguk kamu jadi apa salahnya?"

"terus kalau gitu, apa hubungannya dia sama Mina ya? mereka berdua aneh banget!" kali ini Jihyo melihat Yuju langsung tanpa dari pantulan kaca. Melihat gadis itu yang sedang meneguk air putih.

"aneh gimana?"

"Mina kayak gak suka sama kak Daniel, kayak apa ya? kayak ada dendam pribadi gitu? mungkin tapi gak tau lagi tapi kayaknya cuman firasat aja. Soalnya aneh sih." jawabnya.

"jarang sih Mina kayak gitu, Ju." gumam Jihyo kembali melihat dirinya di pantulan kaca. Ia membenahi dasi pitanya serta jaket kesayangannya. Ey dia tidak memakai seragam yang kemarin, dia sudah meminta suruhannya untuk mengantarkannya baju ke rumah sakit. 

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang