Hari acara ulang tahun Hyungbin tiba. Daniel merapikan dasinya yang terpasang di lehernya. Ia membenarkan rambutnya dengan tangannya sehingga rambutnya terlihat begitu rapi. Memang tidak ada yang spesial, tapi hari ini adalah harinya dimana semua akan terbongkar.
'dua murid sendok emas.'
Setelah menemukannya ia akan lanjut rencana dengan pengumpulan bukti.
Merasa sudah siap, ia berangkat menuju lokasi dengan mengendarai mobil. Mobil hitam model jip pemberian sang ayah. Memang jarang dipakai karna kesehariannya selalu memakai motor. Sesampai disana, ia dapat melihat banyak orang berdandan mewah masuk ke gedung acara. Gedung mahal di tengah kota Seoul.
Ia memarkirkan mobilnya. Berhenti sejenak untuk memasang earphone khusus. Sesuatu alat kecil untuk menghubungkan suara satu sama lain.
"halo, dengar suaraku?"
"hoy! dengar dengan jelas!" Sejeong dari seberang sana. Berada di suatu ruangan yang lebih tepatnya ada di depan gedung tempat itu diselenggarakan.
"aku akan masuk, berjagalah." kata Daniel.
"tidak perlu khawatir, hari ini kita harus menemukan daftar murid sendok emas!" seru Sejeong dengan semangat.
—-
Mina melirik jam di ponselnya. Pukul sebelas siang dan seharusnya Daniel sudah masuk ruangan. Ia mendongak dan melihat sekitar. Tepat sekali, ia melihat Daniel masuk ruangan. Laki-laki itu hanya melihatnya sekilas, lantas ia tersenyum.
"aku pikir tidak datang, pasti ada sesuatu." Inhae mengambil salah satu gelas yang disediakan. Sebuah minuman manis berwarna merah dengan tambahan cherry di atasnya. Gadis itu tampak cantik dengan gaun peach.
"karna aku berbaik hati, takut acaranya sepi."
Inhae tersenyum miring, "terima kasih sudah mengkhawatirkan itu, tapi kamu datang atau tidak, sangat tidak penting."
"ah bagaimana kalau aku tidak datang padahal aku murid sendok emas?" tanyanya.
Inhae sedikit merubah posisinya, melihat saudara tirinya dengan tatapan tak percaya. "apa perlu semua orang tau kamu itu sendok emas?" balas Inhae. "jangan sok deh, masih ada yang diatas. kamu cuman perintilan doang hahahaha."
Ejekan Inhae membentuk emosi Mina. Tidak untuk Daniel, matanya mengarah pada meja dimana Mina berdiri. Apa gadis itu bilang jika ada yang jauh diatas mereka? jadi benar, jika ada yang mengendalikan mereka dan semua orang ini.
"hai bro!" Hyungbin melambaikan tangan padanya. Senyumnya lebar dan beralih menjabat tangan Daniel. Wah liat, Daniel memasang senyumnya.
"hai, selamat ulang tahun Bin!" ucap Daniel.
"makasih, gak tau nih aku kira kamu gak datang karena sibuk eh ternyata dateng. Sekali lagi makasih ya."
"sama-sama."
"silahkan dinikmati."
Hyungbin berlalu pergi dari sana, menyapa tamu satu persatu. Daniel mengedarkan pandangannya kesana kemari tapi apa yang ia lihat sekarang? kenapa Haeji ada disana mengobrol dengan Hyungbin? mereka terlihat sangat dekat satu sama lain.
"Haeji kenal Hyungbin?" tanya Daniel pelan-pelan. Terdengar di handsfree, ah earphone itu. Wonwoo melihat lewat cctv yang terpampang jelas di layar tv di depannya. Alisnya berkedut tak jelas, kaget melihat Haeji ada disana.
"aku gak tau." jawab Wonwoo.
"hah?" Yuju melongo.
"kalau ada disitu berarti dapat undangannya, dia gak bilang sama sekali Won?" tanya Sejeong pada Wonwoo yang sekarang membuka hpnya dan menelpon Haeji. Dilihat dari cctv, gadis itu seperti tidak tahu ada telpon di ponselnya padahal gadis itu memegang tasnya dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Me? ' [END]
RomanceMengenal Kang Daniel bukan sebuah kesalahan tapi takdir Jihyo. Ketika semua orang berjuang keras untuk mendapatkan universitas yang terbaik, hanya Jihyo yang berjuang keras mempertahankan keberadaannya di sekolah. Hingga niatnya berlawanan dengan K...