Mina terduduk di sofa di ruang utama dengan tangan kanannya yang memegang satu undangan berwarna merah lalu dihiasi dengan pita emas disisinya. Dia terus memandang undangan itu semenjak dia tau siapa yang mengadakan pesta ulang tahun. Dia tau siapa laki laki itu hanya saja, Mina tidak terlalu ingat dengan sahabat dari saudara tirinya, Do Inhae.
Pada awalnya dia ingin membuang undangan itu, tapi melihat kelakuan aneh saudara tirinya. Dia mencoba untuk membuka dan membaca. "menyebalkan sekali." gumam Mina membuat Jiho menoleh bingung.
"Ada apa Mina? ada sesuatu yang tertinggal?" tanya Jiho, mengerjapkan matanya ketika Mina menggeleng dengan senyum dan lembut.
"Ji, tumben kamu udah disini duluan tadi. Emang kenapa?" tanya Mina sambil menaruh undangan merah itu di atas meja santai didepannya. Sedangkan Jiho, kini berjalan ke arahnya dengan secangkir teh yang barusan saja dia buat. Sebelum dia menjawab pertanyaan Mina barusan, dia malah menyeduh teh nya dan meminum nya sedikit, setelah itu dia letakan cangkirnya di meja santai di depannya.
"Aku pusing, jadi ya balik aja" jawab Jihyo.
"Udah ijin?"
"yaudah lah!" jawab Jiho dengan nada yang gak santai. Jiho yang hendak mengambil cangkirnya malah tidak jadi karna pintu kamar terbuka. Saat Jiho dan Mina menoleh ke arah sumber suara yang membuat mereka berdua memberhentikan kegiatan kecil mereka masing masing. Ternyata Jihyo yang membuat mereka berhenti.
Saat Jiho ingin memanggil nama Jihyo. Jihyo pergi ke dalam kamar lalu menguncinya. Jiho dan Mina reflek bertukar tatapan dengan ekspresi bingung.
Jihyo, yang barusan membuat teman temannya bingung terhadap sikapnya. Dia terdiam dengan tatapan kosong sampai akhirnya dia bergerak karna efek sakit jantungnya yang tiba-tiba menyerangnya. Segera, dia mencari kotak obatnya di lacinya dengan kekuatannya yang masih ada. Tada...ketemu!. Cepat cepat Jihyo meminumnya dan berhasil. Jantungnya berdetak dengan normal lagi bahkan sakitnya mulai memudar sesaat.
Dia kembali terdiam, tapi tangannya terangkat untuk menyentuh dadanya yang sempat membuatnya sakit sampai sampai dia seperti orang kehabisan nafas. "kenapa sakitnya tambah parah?" tanya Jihyo yang bermonolog sendiri.
Perlahan lahan, dia menaikkan dagunya ke atas lalu menoleh ke kiri, dinding yang terdapat kertas jadwal yang telah ditempelkan oleh Jiho. Begitu banyak jadwal yang harus dia hadapi seorang diri meskipun dia bersama teman temannya. Tiba tiba, dia tersenyum kecut lalu menepuk nepuk dadanya pelan.
"tak apa, jalani apa yang ada. Semangat Jihyo!"
---
Jam sudah menunjukan jam enam malam, dan itu mengartikan bahwa kegiatan rahasia akan dilakukan. Jiho yang tadi sudah berangkat duluan karna bagian kegiatannya sudah tiba, menyisakan teman temannya di kamar. Mina, Yuju, Eunha, dan Miyeon kini sudah siap bahkan sudah berdiri di depan pintu kamar. Sekarang tinggal menunggu Jihyo yang belum keluar dari kamar.
Sekitar tiga menit mereka menunggu Jihyo. Akhirnya Jihyo keluar dari kamar dengan penampilan yang bisa dikatakan lucu oleh teman temannya. Jamsuit dengan kaos putih dengan biru muda sebagai penambahnya, sukses membuat teman temannya lansung menyoraki Jihyo. Karna sebelum ini, Jihyo tidak pernah memakai pakaian imut seperti ini.
Tak mau berlama lama, Jihyo dan teman teman langsung pergi dari tempat menuju tempat yang sudah ditunjuk oleh Jiho. Disisi lain, di tempat acara. Para laki laki yang lagi nunggu pacarnya dan yang lagi temen temennya dateng. Sibuk mengobrol sampai mereka diperhatiin sama cewe cewe disekitar mereka. Ya bagaimana tidak? ketawa mereka itu lho ketawa ganteng banget.
Seokmin yang dari tadi gak bisa diem gara gara udah tau nomor undiannya, malah kena tapokan keras di punggung oleh Jungkook. Gara gara gak bisa diem kayak orang kebelet nikah, jadinya si Jungkook memukul Seokmin biar diem. Gara gara Seokmin, cewe cewe pada liatin mereka. Malu sih, tapi mau gimana lagi punya temen semacam dia juga langka. Soalnya populasi temen bermuka dua lebih banyak daripada populasi teman setipe Seokmin, yang suka malu maluin temannya tapi gak bermuka dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Me? ' [END]
RomanceMengenal Kang Daniel bukan sebuah kesalahan tapi takdir Jihyo. Ketika semua orang berjuang keras untuk mendapatkan universitas yang terbaik, hanya Jihyo yang berjuang keras mempertahankan keberadaannya di sekolah. Hingga niatnya berlawanan dengan K...