59 ; shine bright and let's meet in the next life

24 2 2
                                    

Suatu hari, ketika melihat ke belakang saat ini

Aku harap kita akan mengingatnya

Sebagai kenangan yang berkilau.

-Baekhyun ' Every Second

(ada di playlist kemarin ya)







------



Kata orang jika hujan turun maka akan mendapatkan berkat atau keberuntungan yang luar biasa. Tak peduli hanya rintikan hujan atau hujan yang begitu deras.

Namun bagaimana jika keberuntungan dan berkat yang dikatakan mereka justru terbalik?

Gadis muda yang membawakan persembahan khusus dan membawakan hujan di tengah keramaian orang, kini terbaring lemah diatas kasur putih dengan aroma khas rumah sakit. Gadis itu memakai alat bantu oksigen, infus yang kembali menancap punggung tangannya dan beberapa alat medis yang menemani samping kanan dan kirinya.

Gadis itu tidak menunjukan tanda akan bangun setelah lima jam berlalu.

Ia seolah enggan untuk melihat dunia.

Wajahnya pucat dan badannya lemas. 

Hanya beberapa orang yang bisa masuk kesana dan melihat Jihyo dari dekat termasuk Daniel. 

Laki-laki muda itu sempat shock dan tak bisa berbicara beberapa menit setelah sampai di rumah sakit. Seakan jiwanya itu menghilang sesaat, tak mampu berbicara hanya sepatah kata untuk menjelaskan apa yang terjadi. Laki-laki itu bahkan tak ada niatan untuk meninggalkan lorong icu sama sekali. 

Ia masih memakai pakaian acara dan wajahnya berantakan.

Berdiri didepan ruang icu yang terdapat jendela, memperlihatkan situasi Jihyo didalam sana.

"Daniel," Park Jihoon menghampiri, merangkul Daniel. "gak papa,  dia bakal baik-baik aja." kata Jihoon menghibur.

"aku tau itu, pasti," balasnya kemudian dengan air matanya yang lolos jatuh dan membasahi tangannya, "dia udah janji." lanjutnya.

Jihoon menepuk punggung Daniel memberi semangat meskipun sebenarnya ia juga butuh semangat di situasi seperti ini. Namun, bukan hal yang penting jika Daniel yang mungkin lebih banyak menghabiskan waktu bersama Jihyo daripada dirinya sehingga Daniel lebih shock.

Apalagi laki-laki ini bersama dengan Jihyo sebelum menutup mata dan berakhir di icu.

Tiba-tiba suara derap kaki mengalihkan pandangan dua laki-laki itu. Menoleh tuk melihat orang tua Park yang baru saja bertemu dengan dokter spesialis khusus dan dokter yang telah lama mengawas kesehatan Jihyo. Wajah mereka terlihat lesu, sepertinya kabar buruk baru saja mereka dapat setelah hampir setengah jam lama menghabiskan waktu didalam ruang dokter.

"gimana ayah?" seorang gadis muda yang terlihat lebih muda dari Jihoon, bangkit dari duduknya setelah lama diam. 

"Jihoon, Jiwon, Robin, Daniel," Bunda Sonwa memanggil seolah mengabsen kehadiran keempat anak muda didepan nya dan calon suaminya ini "setelah Jihyo melewati masa kritisnya hari ini, dia akan lanjut operasi pemasangan alat pacu jantung sambil menunggu donor jantung untuk Jihyo."

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang