33; the second member

144 11 1
                                    

"sebentar, kalian ada orang keluar dari ruang kendali? yang ada disana." arah Hyungbin sambil menunjuk ruangan yang dihampiri para penjaga berjas hitam. Daniel tidak menjawab, ia pura-pura berpikir tapi ia melihat Jihyo.

Gadis itu melihatnya dengan datar.

"gak, gak sama sekali." jawab Jihyo.

"ah begitu?" gumam Hyungbin. "kalau gitu, aku pergi, maaf mengganggu." Hyungbin berlalu pergi, ia harus mencari orang yang mengacaukan acaranya. Tapi alih-alih itu Daniel menatap Jihyo dengan tak percaya. Ia tercekat, tak mengerti kebohongan Jihyo yang satu ini.

"nona, sudah waktunya." pria yang lebih tua dari Jihyo, mengeluarkan suaranya. Lantas Jihyo sadar dari apa yang ia lakukan, "aku ada acara, jaga diri kamu baik-baik." tutur Jihyo, tersenyum kecil.

"hati-hati." balas Daniel.

Jihyo dan sekretarisnya melewati Daniel, mereka akan pergi ke lantai atas untuk masuk acara. Jihyo melihat sekitarnya sesaat sebelum berbicara kepada sekretarisnya.

"hapus rekaman dari satu jam yang lalu sampai sekarang, hanya untuk cctv lobby saja." titah Jihyo.

"ya? hanya lobby saja? kenapa?" tanyanya sang sekretaris.

"hanya itu yang aku bisa lakukan untuk ngelindungin mereka."

—-

"tujuan kita untuk Hyungbin udah sampai tapi untuk murid sendok emas..." Sejeong menggeleng lesu, "gak ketemu."

Semua anggota membuang nafasnya kasar, merasa kesal tapi disisi lain tujuan mereka juga sampai. Duduk di ruang luxury dari hotel yang berada di sebelah gedung, tempat dimana acara Hyungbin diselenggarakan. Dengan terungkapnya Hyungbin, maka perlahan para murid sendok emas keluar dari kandang. Hyungbin adalah anak sendok emas yang diketahui semua orang. Maka Dari itu jika dia ketahuan, orang yang ada di belakangnya berlarian dari kandangnya.

"gak terlalu menghianati hasil juga kok, kita udah dapat kepastian kalau murid sendok emas memang ada empat. Tinggal dua anak ini aja sih, yang gak ketemu." lontar Jaehyun.

"Mina, kamu beneran gak tau murid sendok yang lain?" tanya Yuju.

"sudah aku bilang, enggak sama sekali." jawab Mina.

"Anggota sendok emas gak ada yang tau sama lain, mereka sengaja gak diketahui satu sama lain dan hanya orang tua mereka yang tau." timpal Daniel.

"ngendaliin anaknya banget, heran." kekeh Seokmin. "tapi omong-omong tadi Haeji beneran dateng kenapa?"

"dia temen les Hyungbin, entah sejak kapan, itu yang aku dapet." jawab Daniel sembari menaikan kedua bahunya.

"tapi..." semua orang beralih menatap Mina. Ia menggantungkan kalimatnya hingga mereka jadi sangat penasaran. "aku merasa aneh sama kak Haeji." lanjutnya.

"maksud kamu?" sela Wonwoo.

"Inhae akhir-akhir ini deket sama Kak Haeji dan Jihyo juga, apa kalian gak mikir kalau mereka berdua ini, Haeji dan Jihyo, orang yang kita cari? JIhyo juga ada di gedung itu! aku liat sendiri!" paparnya.

"perusahaan Haoyang ada acara pertemuan dan waktunya memang sama. Park Jihyo, cucu dari anak pertama pendiri Haoyang. Jadi wajar dia ada ditempat itu untuk datang ke acara perusahaan. Aku ketemu dia," Daniel membuang nafasnya sesaat, terbesit ingatan dimana Jihyo berbohong. "justru dia yang nyelamatin kita."

"maksud kamu?" sahut Wonwoo, melihat Daniel yang duduk disampingnya dengan terkejut.

"dia ngeliat Eunha, Jaehyun keluar dari ruang kendali. Pas Hyungbin juga keluar, dia tanya ke kita berdua. Aku pikir dia bakal bilang iya tapi dia jawab enggak. Dia bohong." jelasnya.

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang