45 ; Diluar dugaan

18 3 0
                                    

n : harusnya Kang bukan Park


Hoshi menjentikan jarinya, menendang tembok pelan seperti menunggu. Memang suntuk dan bosan tapi Hoshi harus berada disini.

Bukan karna siapa-siapa tapi ini kemauannya. Siapapun juga akan kaget dengan dirinya yang seperti ini. Mata boleh setajam elang tapi hati gak boleh.

KREK

Pintu yang ia tunggu selama satu jam lamanya akhirnya terbuka. Seperti harapan yang terpenuhi. Ia berbalik badan dan melihat tuan Kang, ayah dari Mina sekaligus paman Daniel yang baru saja usai berbincang dengan ketua sekolah.

"halo paman."

"Hoshi!"

Mereka berjabat tangan, terlihat sangat akrab. Bahkan terlihat dari senyuman cerah dari mereka saja sudah sangat terlihat.

"bagaimana kabar paman?"

"tentu saja baik, bagaimana kalau kamu? kelas dua belas...pasti fine kan?" Hoshi terlebih dahulu tertawa, mencairkan suasana. "berat tapi bisa ngehadapinnya, paman."

Mina mendengarnya, ia tersenyum.

"oh ya dimana adikmu, Inhae?" tanya sang ayah tiba-tiba pada Mina yang sedari tadi berada di belakangnya.

"katanya ada urusan, dia sibuk." jawab Mina.

"benarkah? waduh anak-anak ku sibuk semua ternyata, ingin makan bersama nanti malam? Hoshi?" alih beliau pada Hoshi yang kini menggelengkan kepalanya.

"maaf paman, hari ini banyak tugas yang harus diselesaikan. Lain waktu aku yang ajak paman makan bersama."

"jangan merasa bersalah nak, benar juga, paman hari ini harus rapat. Ada hal yang mendesak, titip anak ku, Mina." Hoshi menganggukan kepalanya, membuat ayah Kang merasa senang. Ia menepuk pundak sang putri kandungnya sebelum berangsut pergi.

Kini tinggal mereka berdua.

"sayang, perasaan aku liat kak Seungkang, sekarang ada dimana?" tanya Mina. Nada bicaranya sangat berbeda dengan Mina yang Hoshi kenal. Nada bicaranya dan aksen busannya begitu terdengar sangat kental.

Hoshi yang tadi tersenyum lebar, perlahan luntur. Tatapannya intens pada Mina yang auranya sangat berbeda dari sebelumnya. Saat ia melihat Mina berada di tengah kerumunan orang dan di waktu yang pas, anak emas dengan alumni rahasia datang menghampirinya.

"dia ada, masih ada disini, tapi bukan itu masalah utamanya."

Kedua alis Mina terangkat, bingung.

"apa?"

Hoshi bingung harus berbicara apa pada Mina sekarang juga soal apa yang terjadi sebelumnya.

"Ini aku Kang Minju, bicara jujur saja. Apa Mina melakukan sesuatu yang fatal lagi?" ungkap Mina yang kini berubah menjadi Minju. Gadis itu masih menatap Hoshi sebelum meraih tangannya dan digenggam.

"ayo kita luruskan, kamu bisa kunci Mina disanakan?" tanya Hoshi, rautnya terlihat memohon.

"tapi setelahnya dia bakal tau, kalau mendesak, harus cepat." jawab Minju.

Hoshi menganggukan kepalanya, "setelah ini aku akan berusaha melepas Mina dari kamu. Sepenuhnya Minju."

—---

Hoshi begitu erat menggenggam tangan Minju, ia sudah lama tak merasakan hangatnya Minju disela Mina yang terus merebut alih badan. Hoshi tahu betul perbedaan mereka, dan semua orang tidak tahu bahwa Hoshi sudah lama tahu dari orang-orang sekarang.

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang