55 ; Your past is slowly coming to an end

10 2 1
                                    

Jihyo duduk di kursi di lobi rumah sakit, menatap layar televisi dengan tatapan penasaran. Berita tentang penangkapan ayah Mina telah menyebar dan menjadi headline di semua saluran berita. Jihyo terdiam tak berguming namun senyum kecilnya merekah saat melihat ayah Mina yang terlihat di televisi itu sebagai tahanan.

"kamu terlalu banyak diam dan berpikir semejak Mina berubah jadi Minju," kata Seungkang, duduk manis disampingnya, ikut menonton ditemani dengan segelas kopi susu ditangannya. "rencana apa lagi?"

"gak ada, aku gak mikirin aneh-aneh." jawabnya lalu diam kembali menonton berita. 

"persidangannya kapan?" tanya Jihyo tiba-tiba.

"besok, kenapa?"

"aku harus kesana!" serunya sangat yakin, membuat Seungkang yang hendak menyeruput kopinya, ter-urung. Melihat gadis itu tak percaya. Namun, Seungkang tidak berkomentar tentang itu. Ia kembali meminum kopinya dan menikmati suasana pagi hari meski di rumah sakit. 

Seungkang memegang gelas kopinya dan bersandar diatas pahanya, kemudian ia berkata "jika suatu saat anak emas terpublikasi, bagaimana?"

Senyum Jihyo terlihat, sebuah senyuman miring yang tak daat Seungkang artikan saat ini. "akan sia-sia kalau aku masuk rumah sakit karna itu, aku mempertaruhkan nyawaku hanya untuk menutup anak emas. Yang benar saja...." 

Dan pada kenyataannya, Seungkang baru menyadari jika rencana yang selama ini diciptakan oleh Jihyo, skenario yang selama ini berjalan juga adalah milik Jihyo. Kedatangannya kesini bukan suatu embel-embel takdir akan tetapi skenario Jihyo. Gadis ini sangat berpikiran matang diluar dugaanya. 

"hari itu, aku pikir siapa yang harus aku pilih. Wonwoo atau Daniel, bener-bener ngerusak hari-hari aku. Tapi daripada aku milih salah satu dari mereka, aku pilih yang ada opsi yang aku buat sendiri, bukan kamu yang buat," kata Jihyo.

Seungkang sedikti merubah posisi tubuhnya, sedikit menyerong dan melihat JIhyo dengan wajah serius.  Namun ia melihat sekitarnya, memastikan tidak ada orang yang dekat mereka untuk mendengarkan penjelasan Jihyo. Setelah itu ia kembali melihat Jihyo.

"katakan semuanya... semua rencanamu."

"penasaran?" goda Jihyo.

Seungkang berdecik kesal, "kamu banyak berubah akhir-akhir ini,"

"terus bagaimana? manusia itu bisa berubah sesuai keadaan dan situasi," Jihyo kini benar-benar tersenyum namun senyuman ini bukan senyuman manis yang hangat, seperti senyuman yang tersirat kejahatan disana. "Aku memilih Jaehyun sebagai wakil ketua osis. Berkat dia, dia bisa buka file besar sekolah di tahun mu dan di tahun selalu. Merubah anak emas menjadi A01, dan karna itu, aku mempertaruhkan nyawa ku didepan tuan Kyuncheol."

"jadi sebenarnya kejadian kamu kecelakaan itu.... semua itu, kamu udah tau?"

"aku menemui Minju, menemui Mina setelahnya, menemui Inhae dan menemui ayah mereka sebelum acara seni. Bagaimana bisa aku gak prediksi hal itu bakal terjadi? tapi berkat ayahku juga, aku bisa dapat rencana yang sangat bagus," jelas Jihyo kemudian iapun berdiri dan menunduk tuk dapat melihat wajah Seungkang, "mulai sekarang jangan sebut anak emas lagi, itu bagian masa lalu ku yang sangat mengerikan. Ibuku ku pergi karna nama itu."

Dan Jihyo pergi meninggalkan Seungkang yang melongo. Namun laki-laki tampan itu tersungging senyum miring, masih terlihat tak percaya dengan semua apa yang ia dengar. 

Fakta yang baru ia temukan sekarang adalah Jihyo mencuci nama anak emas lalu menggantinya dengan A01 sebagai nama bersih dan selama ini, Jihyo adalah otak dari rencana ini semua. Bukan Daniel, Wonwoo, Hoshi, Haeji, Inhae, Mina atau ayah Jihyo yang berkompeten dalam pembentuk rencana. 

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang