50 ; Background

15 2 0
                                    


'Kehidupan di kota besar seperti Seoul terus berlangsung dengan gemerlapnya. Setiap orang sibuk dengan tugasnya masing-masing, mulai dari pekerjaan hingga pendidikan. Sekolah-sekolah dipenuhi murid-murid yang bergegas untuk masuk kelas mereka, sementara mobil-mobil mewah berderetan di jalan-jalan raya, menjemput dan menurunkan anak-anak mereka dengan aman. Meskipun padat dan ramai, kehidupan ini adalah hal yang biasa dan tidak menyebabkan kekhawatiran. Bahkan bagi Haeji, pemandangan ini sudah menjadi pemandangan yang akrab dalam kehidupannya.


"kamu akan baik-baik saja jika ibu tinggal?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kamu akan baik-baik saja jika ibu tinggal?"

Haeji berbalik badan, melihat sang ibu yang wajahnya menyembul di jendela mobil.

"aku sehat, aku bisa mengurusku sendiri ibu," jawab Haeji malas.

"tetap bersama Wonwoo ya?"

"sebegitu besarnya ibu percaya dengan mantanku huh?" gerutu Haeji, tak suka. Masih perlu diingatkan? Haeji masih menjadi mantan Wonwoo dan ia tidak mengharapkan lebih dari Wonwoo untuk sekarang ini. Masih waras mengharapkan percintaan di tengah pertempuran?

"apa maksudmu Haeji? kalau kalian masih bertengkar, cepatlah damai. Ibu tidak suka kalian bertengkar, tapi...bisa juga hubungan akan erat kalau kalian seperti ini,"

"ya maksud ibu, kita putus untuk umur hubungan kita langgeng begitu?" timpal Haeji.

Sang ibu berdecak kesal, "ibu kaget kamu benar-benar sama seperti aku,"

"karna aku anak ibu dan ayah, berarti ibu berhasil menghasilkan Go Hyojin kecil," balas Haeji tak kalah, ia tersenyum bak bulat sabit membuat sang ibu berdecak kesal dengan kelakuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"karna aku anak ibu dan ayah, berarti ibu berhasil menghasilkan Go Hyojin kecil," balas Haeji tak kalah, ia tersenyum bak bulat sabit membuat sang ibu berdecak kesal dengan kelakuannya.

"Kamu Son Haeji bukan Go Hyojin kecil, bersenang-senanglah jadi murid kelas dua belas!" pamitnya, menutup jendela mobil dan pergi dengan mobil putih kebanggaan sang ibu Haeji. Haeji melambaikan tangannya dan tersenyum, namun senyumnya semakin memudar seiring mobil itu menjauh.

"selama rambut ku pendek, aku akan menjadi Go Hyojin kecil, ibu," cicitnya. Melanjutkan perjalanannya memasuki gedung sekolah kemudian akan tetapi baru saja masuk lobby, dia melihat Wonwoo dan Daniel dari arah sampingnya. Acuh, Haeji malah meninggalkannya dengan kedua tangannya yang terlipat.

Miss Me?  ' [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang