Jeonjungkook
Jngn pd plng, kpl dl btr
Ad yg ak ongin
Send location
Helloitsbunny.eunha
Trans: pada pulang, kumpul dulu bentar
Trans: ada yang aku omongin
Jihyo menghela nafasnya sesaat, dengan terpaksa ia tak bisa ikut bersama Inhae untuk menemui Bangchan. Mana lagi tempatnya bukan tempat biasa, di sebuah teater tua yang kini sudah dipenuhi teman-teman mereka. Jihyo mengerutkan dahinya, sempat berpikir ia salah alamat, eh ternyata tidak. Dia memang benar, ya maklum karna asing.
"Eoh? Jihyo sudah sampai?! Ayo duduk!" ajak Eunha menunjuk kursi disebelahnya. Jihyo menggangguk dan ia Jihyo duduk manis, kenapa hawanya menyeramkan seperti ini? aneh dan kaget, didepan sana ada Daniel bersama Wonwoo. Untuk apa mereka berdua ada disini?
"OK TEMAN TEMAN MARI KITA MULAI!" teriak Mina berdiri di atas panggung dengan balutan baju yang berbeda. Gadis itu memakai blouse hitam, celana putih panjang, sepatu kets dan jaket kulit hitam sebagai pelengkap.
"Karna udah kumpul semua, kita mulai intinya," katanya Mina seraya memasukan kedua tangannya kedalam saku jaketnya. "Sebelumnya, makasih udah dateng dan relain waktu kalian. Disini aku mau buat kejutan meriah untuk ulang tahun Hyunbin, pacar Inhae" jelas Mina.
Eh Inhae? Jihyo mengerutkan keningnya bingung.
"Ulang tahun Hyungbin?" ulang Seokmin lansung diangguki mantap oleh Mina.
"Kejutan yang meriah banget untuk Hyungbin." lanjut Mina membuat Jiho mengerutkan dahinya.
"Emang kenapa sama ulang tahun Hyungbin?" Tanya Jiho penasaran.
Mina tersenyum miris, "bukan masalah ulang tahunnya tapi orangnya. Kita bakal ngerusak acaranya."
Mereka cengo, kaget. Gak paham yang dimaksud Mina.
"Min, kalau bercanda pake bahasa Jepang coba biar gak paham." benar mereka percaya apalagi mendengar Eunha masih belum bisa menelah apa yang ia maksud. Melihat ia dengan bingung, dan penasaran. Apa sih yang sebenarnya yang terjadi?
"Ini serius, kalau bercanda ngapain bawa kalian sampai sini coba?"
"Terus lanjut." titah Eunha memasang mimik serius.
"Kalau aku ceritain dari awal kayak terlalu lama bisa berabad abad jadi ringkasannya, Inhae ngundang kalian biar jadi murid vip bukan buat ngerayain ulang tahun Hyungbin." katanya, Jihyo bersandar dan membuang nafasnya. Sedikit tidak tertarik.
"Hyunbin pacarnya Inhae dan Inhae adik tiri aku. Dan satu lagi, ulang tahun Hyunbin itu bukan sekarang tapi udah lewat lama." semuanya kaget mendengar ungkapan Mina hingga tak bisa berkata apa-apa.
"terus kapan ulang tahunnya?" tanya Jungkook.
"kemarin udah lama." bukan Mina yang menjawab tapi Daniel, laki-laki itu sudah berpindah tempat duduk di pinggir panggung dengan kedua tangannya terlipat. "Ulang tahun Hyunbin ini ngait ke sekolah kita. Pencurian data osis, pencurian data ujian dan kasus makanan di sekolah itu dari mereka." lanjutnya.
"jadi kasus makanan itu belum selesai?" celetuk Yuju.
Jiho menggeleng lesu, "belum, memang katanya selesai tapi ngelihat ada yang gak beres, yaudah diselidikin deh." jawab Jiho.
"masa kita capek-capek ujian eh mereka colong data sih?" lirih Eunha.
Jihyo mendengar mereka, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun hanya terkekeh. Kenapa jadi sangat ribut seperti ini?
"Karna itu, kita harus bersatu!" balas Mina membuat teman temannya bingung. "aku udah nyiapin semua untuk kalian."
"kamu gak tanya mereka mau atau enggak." sela Jihyo membuat semua arah mata kearahnya. Gadis itu menumpu tangannya diatas kursi teater, seolah dia tertarik, padahal tidak. "kita gak pernah denger ada pencurian data osis, data ujian. Iya kita denger kasus makanan tapi kita denger kasus itu udah selesai."
Daniel menganggukan kepalanya, "memang masalah pencurian data ini gak pernah didenger orang atau murid lain karna bersifat rahasia."
"karna rahasia gimana kita bisa percaya?"
Semua diam tidak ada yang menjawab termasuk Daniel. Ia hanya bisa menatap Jihyo penuh tanya.
"pencurian data osis, harusnya osis yang ngurus dan bisa dibantu kalau didenger sampai keluar organisasi sayangnya gak ada yang denger, gak ada yang percaya. Pencurian data soal, bukannya guru yang ngurus?" pertanyaannya masuk akal. Jihyo membuat teman-temannya berpikir sekali lagi.
Jihyo berdiri dari tempatnya dan membawa tas, "aku gak tertarik jadi pahlawan sekolahan." tolaknya mentah-mentah. Ia menyingkir dari deretan kursi hendak pergi, menaiki tangga teater.
"tapi kita cari data murid sendok emas untuk kasus makanan itu."
Langkah kaki Jihyo berhenti seketika, berbalik badan melihat Daniel disana. Sedangkan Mina melihat Daniel tak percaya. Ini tidak sesuai tujuan mereka.
"kita juga bakal rahasiain semua itu."
Jihyo mengangguk paham, "ah begitu, jawabanku aku tidak ikut. Terima kasih."
Jihyo benar-benar pergi dari tempat itu. Ia merasa kesal dan juga merasa sesak kala tempat itu sempit. Ya mana bisa ia ditempat seperti itu yang ada menambah emosi. Jelas bukan urusannya dan itu urusan sekolahan kenapa repot membawa mereka kedalam masalah yang seharusnya bukan mereka yang urus? maksudnya dia dan teman-teman.
Ini urusan Daniel dan organisasinya, itu yang dia tangkap.
"Jihyo, tunggu sebentar!"
Daniel mengejarnya, ternyata. Ia berhenti dihadapan Jihyo dan berdiri tegak.
"kenapa gak ikut? ini penting."
"aku sudah bilang, bukan urusan ku, aku juga harus ke rumah sakit." jawab Jihyo dengan cepat, membuat raut Daniel berubah khawatir.
"apa? ada yang sakit?" tanyanya.
"gak, aku gak pa—" tiba-tiba saja Daniel menariknya kedalam pelukannya. Laki-laki itu memeluknya dengan sangat erat seakan takut kehilangan. Jihyo mengerti, ia tersenyum dan menepuk punggung Daniel dengan pelan.
"aku gak papa, aku harus ke rumah sakit karna kakek sakit. Semua anggota keluar harus kesana. Entah urusannya apa, tapi semua harus disana. Maaf ya?"
"ah begitu." gumam Daniel. Ia meregangkan pelukannya, melihat Jihyo dan tangannya terangkat untuk merapihkan anak rambut Jihyo yang berantakan didepan wajah Jihyo.
"aku pikir kenapa-kenapa. Kesana bareng siapa?" tanyanya.
"Kak Minhyun, dia yang maksa kesana. Ya gimana ya nolaknya?" katanya.
Daniel melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Jihyo lembut.
"kalau gitu, pergi aja gak papa. Kabarin kalau udah sampai disana." katanya.
"oke, selamat berdiskusi dan semoga hasilnya memuaskan!" pamitnya, berlalu pergi meninggalkan Daniel di lorong gedung teater. Tapi eh? kenapa salamnya begitu?
Semoga hasilnya memuaskan?
kenapa Jihyo mengatakannya seolah itu adalah ujian?
[RE;publish 7/23/2020 ; 12/30/2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Me? ' [END]
RomanceMengenal Kang Daniel bukan sebuah kesalahan tapi takdir Jihyo. Ketika semua orang berjuang keras untuk mendapatkan universitas yang terbaik, hanya Jihyo yang berjuang keras mempertahankan keberadaannya di sekolah. Hingga niatnya berlawanan dengan K...