00

25.8K 2.2K 146
                                    

"Lo bilang lo hamil?" Yunseong menyenderkan bahunya pada dinding laboratorium biologi. Keduanya sedang mengunci diri disana

"Iya, dan ini anak elo" kata minhee mantap, tangannya mengelus tempat tumbuhnya si bayi. Dia berusaha membuat sang janin terlihat dimata ayahnya

"Dimana gue bisa tau kalo itu anak gue?"
BRAKK
Minhee menggebrak meja kayu dihadapannya, menodong yunseong dengan telunjuknya. "Lo pikir gue semurah apa sampe tidur sama orang lain? Cuma elo doang hwang yunseong, ga ada yang lain. Gue ga semurah itu buat diajak tidur" minhee berusaha mengatur emosinya, sang bayi tidak boleh mendengar hal hal seperti ini.

"Dan lo pikir sebodoh apa gue sampe percaya kata kata lo? Banyak orang yg dateng kayak lo ngaku hamil anak gue. Dan buktinya apa? Pas gue minta tes DNA mereka malah kabur. Semuanya murahan" yunseong masih acuh tak acuh, tidak peduli pada carrier didepannya yang sedang menahan tangis

"Kalo lo mau lari dari tanggung jawab ga gini caranya. Oke, fine terserah lo mau bilang apa. Yang pasti dia beneran anak lo, anak hwang yunseong"

"Lo mau gue tanggung jawab? Masa depan gue masih panjang. Lo juga kan? Gugurin aja, toh dia belum kebentuk juga" yunseong menuding perut minhee dengan tatapannya yang berhasil membuat seluruh wajah minhee memerah, menahan emosi.

"Lo semudah itu minta gue gugurin dia? Anak lo sendiri hwang yunseong, dia yang mau lo bunuh itu anak lo sendiri. Gue tau lo brengsek, tapi gue gatau kalo lo bisa sebrengsek ini" dan pecahlah tangis si carrier, tangannya menyentuh dia berdoa dalam hati jika si bayi tak mendengar apa yang dikatakan ayahnya.

"Fine, lo ga mau tanggung jawab kan? Oke. Gue nyerah, yang penting lo tau kalo dia ada. Terserah lo mau ngakuin anak atau enggak, tapi gue ga bakal bunuh dia. Gue ga sebrengsek elo buat bunuh anak gue sendiri. Gue bakal besarin dia sendiri dan suatu saat dia bakal tau seberapa brengsek papanya sekarang" minhee akhirnya menyerah, memilih pergi setelah mengusap kasar sisa airmatanya di pipi. Ia mendorong kasar pintu lab, pergi meninggalkan yunseong yang hanya menatap kepergiannya dengan wajah datar.








Ini waktunya, ini waktunya memperjuangkan dan menata hidup lo lagi minhee, ayo kuat. Buat dedek bayi bangga punya mama kayak kamu

Our Baby - HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang