10

11.3K 1.7K 590
                                        

Jangan terlalu berekspetasi tinggi sama ff ini, makin lama makin absurd soalnya ...

"Rei ga mau dianter sama ssaem?" Reito menggeleng, ia membalas tatapan khawatir sang guru dengan senyum andalannya.

"Rei bisa kok ssaem, kan tamannya dideket sini" eunbi masih menatap sosok anak kecil dihadapannya dengan tatapan khawatir. Bagaimanapun, eunbi sudah dititipi amanah untuk menjaga keponakan sahabatnya di sekolah.

Biasanya rei selalu dianter olehnya menuju ke taman. Tapi mendadak hari ini ia harus segera ke rumah sakit karena harus menenangkan jihoon dirumah sakit sebab istri dari adiknya pasti akan sangat panik mendengar sang suami mengalami kecelakaan.

"Sebentar, rei diem disini sebentar. Ssaem mau ke ruang guru sebentar" reito mengangguk

"Minju, bisa tolong anterin reito ke taman? Mamanya nunggu disana katanya. gue ga bisa biarin rei jalan ke sana sendiri, apalagi harus rei harus nyebrang jalan. tolong anter ya?" Minju, salah satu guru disekolah itupun mengangguk. Eunbi oun mengajaknya pergi ke tempat reito berada.

"Dianter sama minju ssaem mau? Ssaem harus pergi ke rumah sakit sekarang" reito menatap minju sebentar

"Apa gapapa? Nanti rei repotin" katanya segan. Minju langsung berjongkok didepan cucu pertama keluarga kang tersebut lalu tersenyum manis. "Ssaem mau kok nganternya, ga keberatan" katanya berusaha meyakinkan sang murid.

Reito akhirnya mengangguk. Eunbi mengusak rambut halus reito sebelum berlari menuju ke ruang guru. Ia harus cepat cepat berkemas dan pergi.

"Ayo sini gandengan sama ssaem " kata minju. Reito menerima uluran tangan sang guru. Kaki kecilnya perlahan berjalan mengikuti langkah besar kaki jenjang milik gurunya.

"Reito!" Pandangan keduanya otomatis teralihkan. Disana sudah berdiri hwang yunseong yang berdiri tak jauh dari sepasang guru dan murid tersebut.

"Maaf, anda mengenal reito?" Yunseong mengangguk cepat

"Saya papanya" katanya secara tak langsung. Minju mengerjap sebentar sebelum menatap si ayah dan anak sebelum mengangguk.

"Karena papanya rei udah dateng, rei sama papa ya" rei yang masih diam hanya mengangguk membiarkan snag guru meninggalkan dirinya dan ayah dari temannya.

"Rei, apa kabar?" Yunseong langsung memeluk sang putra, mencium baby cologne khas sang anak. Reito tak bergeming, ia masih terdiam sebelum melepaskan pelukan yunseong.

"Kok uncle bilang kalo uncle papanya rei? Uncle kan papanya eunbin" yunseong terdiam, matanya menelisik mata sang anak.

"Rei udah dijemput?" Reito tak bergeming, matanya masih menunggu jawaban dari pria dihadapannya.

"Eunbin waktu ini nungguin rei disekolah, katanya rei janji gambarin uncle sama eunbin. Tapi rei malah pindah sekolah, eunbin sampe bingung cari rei" kata yunseong lagi

"Sekarang paman mau minta ijin pinjem rei, eunbin sakit terus maunya dijenguk sama rei. Rei mau kan?" Pandangan putranya langsung berubah menjadi khawatir

"Kok eunbin bisa sakit?" Tanyanya

"Kemarin eunbin kebanyakan makan eskrim, terus batuk batuk sama pilek. Dia ga mau minum obat, yaudah deh eunbinnya makin sakit sekarang. Rei mau jenguk kan?" Reito langsung mengangguk

"Tapi ijin dulu ke mama" katanya

"Mamanya rei dimana?" Tanya yunseong

"Mama ditaman sana, mama biasanya nunggu disana" reito menunjuk taman di seberang jalan

Our Baby - HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang