Hyewon menekan sandi apartmen dengan cepat. Tadi ia meminta minhee menjemput reito karena kakak iparnya tiba tiba melahirkan, hyewon membantu daniel membawa istrinya ke rumah sakit. Tapi sampai seongwoo melahirkan putranya pun adiknya itu belum datang.
Hyewon bahkan kesekolah reito untuk memastikan ponakannya sudah dijemput. Tapi hyewon melihat sekolah ponakannya sudah sepi. Karena itulah disini hyewon sekarang, membuka kasar pintu apartemen adiknya.
Hyewon menghela napas lega, ia dapat melihat sepatu reito yang tertata rapi di raknya. Setidaknya keduanya ada di apartemen. Tapi, kenapa adiknya tidak ke rumah sakit? Minhee tak mungkin lupa kan?
Terlalu asik dengan pikirannya membuat hyewon tak sadar jika pintu kamar sang adik perlahan terbuka. Memperlihatkan kang reito yang sedang menatapnya dengan mata bengkak sehabis menangis.
"Aunty ...." Hyewon langsung menengok. Dia langsung terkejut mendapati sang ponakan dengan wajah yang acak acakan dan pakaian kusut yang basah.
"Kamu kenapa sayang? Kok lecek kayak gini? Abis bertengkar sama mama?" Reito menggeleng, airmatanya tiba tiba jatuh
"Kok nangiss?" Hyewon tambah panik. Ia refleks memeluk putra adiknya dan mengelus pelan punggung si kesayangan.
"Mama... Tadi mama tiba tiba nangis, mama ngebut sambil nangis, terus mama kunci diri dikamar. Mama bilang yang aneh aneh, reito takut" hyewon tercenung, ada apa dengan adiknya? Apa minhee baik baik saja?
"Mama sekarang dimana?" Tanyanya halus pada sang ponakan
"Mama tadi pengen reito nemenin mama tidur. Katanya mama cape, mau istirahat.mama peluk reito erat banget sampai reito kepanasan, tapi reito ga berani lepasin, takut mama nangis lagi. Kata mama, reito ga boleh ninggalin mama" hyewon mengangguk, ia menggendong reito menuju wastafel, mencuci wajah sang ponakan yang penuh bekas airmata.
"Mama nangisnya karena apa?" Reito menggeleng tidak tahu
"Tadi mama aneh, mama nangis pas ketemu papanya eunbin. Papanya eunbin cuma diem, nda ngomong apa apa. Terus mama ngajak rei pulang, mama gendong rei sambil nangis. Dimobil juga mama nangis""Papanya eunbin itu siapa? Kok mama nangis ketemu dia? Rei kenal?" Reito mengangguk
"Papanya eunbin baik, suka coklat kayak reito. Eunbin juga bilang wajah papanya eunbin mirip sama wajahnya reito, katanya papanya eunbin lebih cocok jadi papanya reito soalnya wajahnya mirip" hyewon menahan napas
"Rei punya fotonya?" Reito menggeleng
"Rei baru ketemu papanya eunbin 2 kali, belum pernah fotoan" hyewon pusing. Siapa orang dimaksud ponakannya? Kenapa wajah mereka mirip?
Yunseong meremas rambutnya keras, kepalanya terasa dihantam batu.
Yang tadi benar kang minhee kan? Kang minhee yang 5 tahun lalu ia campakan? Siapa reito? Kenapa reito memanggil minhee dengan sebutan mama? Kenapa dirinya dan reito tampak mirip? Seluruh pertanyaan berputar dikepalanya. Reito....apa dia bayi yang 5 tahun lalu tidak diinginkannya? Apa reito anaknya?
Ia memukul kepalanya sendiri. Bahkan dari wajahnya pun sudah jelas reito anaknya. Sekarang apa yang harus yunseong lakukan? Minhee pasti tidak mudah memaafkannya, apalagi ini sudah 5 tahun.
Bagaimana minhee mengatasi kehamilannya dulu? Apa minhee mengidam? Bagaimana saat putranya lahir dulu? Apa reito lahir prematur seperti eunbin? Sejak kapan minhee ada didekatnya? Kenapa mereka baru bertemu sekarang?
"Sial" yunseong menggebrak meja kerjanya membuat si kecil yang sedang tidur di sofa seberang ikut bangun.
"Papah...." Yunseong langsung sadar, ia langsung menggendong sang putri untuk membuatnya tidur kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby - HWANGMINI
Fanfic"ya elo emang gampang gue ajak tidur kan? bisa aja lo juga gitu ke orang lain" "kalo ga mau tanggung jawab gausah ngeles, gue bakal rawat dia sendiri supaya pas dia lahir nanti dia bisa tau sebejat apa ayahnya dulu" iya, ini tentang kang minhee yan...