" jadi lo kabur dan dibantuin sembunyi sama kak hyewon?" Minhee mengangguk, ia tak bisa memberikan jawaban lain karena mulutnya penuh dengan buah kiwi.
"Kak daniel juga tau?" Minhee mengangguk lagi sementara dongpyo memijit keningnya.
"Ga ada jawaban lain selain ngangguk?"
"Ya kan bener gue jawabnya" Dongpyo mendengus
"Gimana tanggapan kak daniel?" Minhee diam, ingatannya tenggelam pada beberapa hari yang lalu saat pembicaraannya di kolam renang.
"Kak daniel bilang dia bakal bantu, buat jagain reito. Selebihnya kakak pengen gue sendiri yang selesaiin masalahnya" minhee merasakan tangan dongpyo yang mengusap bahunya.
Ngomong ngomong keduanya sedang berada di taman dekat sekolah. reito akan menuju taman sepulang sekolah untuk menemui sang mama. Yah, minhee sengaja tidak masuk karena tak ingin staff disana tahu jika kang reito adalah anak putra bungsu pemilik sekolah.
"Gimanapun lo ga bisa sembunyi terus terusan, suatu saat lo harus kelarin semuanya biar idup lo lebih nyaman" minhee mengangguk, sekotak makan buah kiwi yang tadi ingin cepat cepat ia habiskan kini minhee abaikan. Matanya memandang jauh seakan menembus tembok tinggi rumahnya. Apa yang akan ia lakukan jika yunseong menemukannya? Apa yunseong mengenali reito sebagai anaknya? Apa yunseong malah menertawakan dirinya yang memilih menjadi orang bodoh dengan membesarkan anak tanpa ayah dan mmepermalukan dirinya sendiri?
"Jangan banyak mikir, elo kalo mikir pasti selalu yang negatif negatif. Tuh abisin cepet kiwinya, keburu reito dateng terus lo ga jadi dapet kiwi" minhee mengangguk, menyuap potongan buah kesukaannya yang sengaja ia sembunyikan dari sang putra. Berusaha menghempaskan semua pikiran pikirannya jauh jauh.
Santai kang minhee, yang perlu lo lakuin cuma abisin waktu berharga lo sebentar. Lo perlu istirahat dari pemikiran tentang hwang yunseong dulu.
"Lo yakin ini sekolahnya?" Seobin mengangguk, meyakinkan hwang yunseong.
"Midam ngajar disini, beberapa hari yang lalu midam liat anak yang mirip sama elo. Dijemputnya juga sama minhee, ga bohong kan gue? Mana bayarannya?" Yunseong mendengus, seobin sejak 5 tahun lalu tak pernah berubah. Yoon seobin tetap seseorang yang selalu menuntut balas budi saat ia diminta melakukan sesuatu, padahal dirinya sendiri bahkan bisa membeli mall hanya dengan sekali gesekan kartu.
Ah, yoon seobin itu teman seperbrengsekan nya yunseong waktu SMA. Seobin juga tahu minhee, hanya saja seobin sangat kaget jika salah satu bidadari sekolahnya dulu dihamili oleh sahabatnya sendiri.
"Lo yakin mau ketemu minhee sekarang?" Yunseong mengangguk
"Gimanapun dia bawa anak gue, gue harus ketemu dia. Gue juga kangen reito" katanya
"Eunbin mau lo gimanain?" Tanya seobin
"Ya emang mau gue gimanain?" Seobin menggeleng tak tahu
"Lo abis ini mungkin dibunuh sama emak lo sendiri gara gara ngehamilin anak orang tanpa mau tanggung jawab" kata seobin
Yunseong menghela napasnya. Sejak kedatangan minhee kembali dalam hidupnya, ia banyak menghela napas. Semuanya terasa terlalu tiba tiba apalagi dengan ia tahu bahwa minhee benar benar membesarkan anak mereka sendirian hingga sebesar sekarang.
"Mama mungkin bakal nebas kepala gue, gimanapun gue bukan orang yang pantes dimaafin. Tapi seenggaknya reito harus tau kalo dia punya papa kan?" Katanya
"Emang minhee bakal mau ngakuin elo papa dari anaknya? Oke lo bisa tes DNA, langsung ketauan. Bahkan dari mukanya dia yang bener bener copypaste mukanya elu, udah ketauan siapa papanya. Bukan itu masalahnya, Minhee dulu lo tinggal gitu aja. Lo hempas dia begitu lo pake, sakit hatinya dia emang bisa sembuh secepet itu kalo lo minta maaf sekarang? Lo tau gimana menderitanya dia pas anaknya harus lahir tanpa ayah" yunseong langsung down setelah mendengar ocehan seobin. Ia langsung menghempaskan punggungnya ke kursi kemudi bersamaan dengan seobin yang ingin melepas seatbeltnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby - HWANGMINI
Fanfiction"ya elo emang gampang gue ajak tidur kan? bisa aja lo juga gitu ke orang lain" "kalo ga mau tanggung jawab gausah ngeles, gue bakal rawat dia sendiri supaya pas dia lahir nanti dia bisa tau sebejat apa ayahnya dulu" iya, ini tentang kang minhee yan...