35

7.9K 1K 90
                                        

Yunseong langsung berjongkok saat ibunya tiba tiba menjatuhkan dirinya ke sofa, berusaha menenangkan sang ibu yang kini menepis tangannya.

Sementara di ujung sofa, sang ayah menatap kosong kedepan. Setelah membogem pipi anaknya, tuan hwang terdiam, titik demi titik airmata membasahi pipi

"Kamu sama seperti laki laki yang udah bunuh kakakmu" yunseong menoleh pada ayahnya

"Apa kami seburuk itu sampai kedua anak kami berakhir seperti ini? Papa tanya ke kamu, apa didikan kami memang seburuk itu?" Yunseong langsung berlutut di kaki ayahnya

"Enggak, kalian ga salah. Aku yang salah, kalian udah jadi orangtua yang baik buat kami. Pah, aku bener bener nyesel"

"Papa sama mama kasih kamu segalanya, kamu ga papa ajarin bagaimana cara menghargai manusia, gitu kan nak?" Yunseong menggeleng keras
"Mana dia? Kamu bilang sekarang kalian deket, mana cucu mama sama papa?" Sang ibu masih menangis

"Mah, aku........salah ngomong sama dia" Sang ibu langsung mendekatinya, menatap lamat manik kelam putranya

"Minhee.....hamil, anak kedua kami. Aku ragu keluarganya mau nerima aku" kini tak hanya ibunya yang terkejut, tuan hwang ikut menatap tak percaya putranya

"Anak pertama aku seumuran eunbi, aku belum genap 20 tahun pas aku hamilin minhee. Aku belum siap buat jadi ayah pas itu..." Keduanya tidak bisa berkata apa apa lagi

"Belakangan ini, aku sama minhee deket. Dia maafin aku, begitupula anak aku yang udah tau kalau aku ayahnya dia. Kami dekat, sampe kehamilan minhee yg sekarang bikin aku takut lagi.." rumah besar itu kini sepi. Bahkan angin seperti enggan bersuara karena pengakuan laki laki yang masih berlutut itu

Sebelum teriakan nyonys hwang memecah keheningan karens tumbangnya sang suami.



--------++++++--------

Johnny memeluk menantunya erat erat. Minhee sedang membujuknya untuk membiarkan si ibu hamil itu tinggal bersamanya, minhee takut pulang kerumahnya sendiri. Sementara reito? Si kecil disingkirkan dulu dengan bantuan papanya.

"Apa yang harus dad bilang ke papa kamu? Kamu harus cari alasan dulu nak" minhee menggeleng

"Gatau.." cicitnya

Johnny menghela napas. Ia kemudian melepaskan pelukan minhee
"Sekarang diem, dad mau tanya dulu" minhee mengangguk, menurut

"Kamu udah makan?" Minhee menggeleng

Johnny berdecak
"Sekarang kita makan dulu, abis itu kamu mandi. Ga baik pake baju yang udah kecampur keringet sama airmata gini. Biar minhee seger dulu, baru kita cari solusi" yang dianggap menantu itu kini mengangguk lagi. Johnny mengantar minhee menuju kamar khusus milik si ibu hamil itu sebelum menuju ke taman belakang, tempat son sedang mengawasi reito bermain pasir.

"Minhee kenapa?" Johnny bisa melihat putranya menggelengkan kepala

"Laki laki itu ga jawab apa dia mau bertanggung jawab atau engga, dia malah mikir gimana reaksi keluarganya dia dan keluarga minhee. Aku gatau apa yang dia pikirin, padahal dia sendiri yg mengambil tindakannya" diam diam laki laki yang lebih tua menyumpahi yunseong

Bagaimana ada laki laki sepengecut itu?

"Pantesnya son tunggu keadaan minhee membaik, tapi karena minhee lagi lemah dan juga denger omongan laki lakinya tadi, dia jadi lebih stress" johnny mengangguk

"Istri kamu ga keberatan kamu kesini?"

"Petch suruh aku jagain minhee sebentar. Petch sering banget nanya keadaan minhee, barusan dia baru selesai nelpon. Mama juga bilang petch khawatir banget, secara mungkin istri aku ngerti keadaan minhee karena mereka sama sama udah jadi ibu" johnny mengangguk

Our Baby - HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang