26

8.4K 1.3K 253
                                    

Minhee masih terdiam. fokusnya masih pada kedua orang yang sedang duduk di kursi panjang dengan si tampan yang menyandarkan kepalanya di bahu si cantik.

"Hwang minhyun dan kwon hyunbin. Lo mungkin ga tau keduanya, tapi kak daniel pasti tau siapa kwon hyunbin" jelas yunseong

"Kakak gue, gue pernah cerita kan? Namanya hwang minhyun, yang gue bilang tinggal di jepang bareng bibi gue" minhee mengangguk

"Suatu hari, kakak gue pulang dengan keadaan hamil. Selain pulang karena alasan dia pengen kuliah di korea, ternyata dia ada maksud lain.Dia bilang pacarnya ga mau tanggung jawab. iya, persis gimana gue lari dari tanggung jawab gue ke kalian berdua" minhee menatap manik mata yunseong, tak ada kebohongan disana. Ia malah melihat bagaimana sorot terluka dari mata laki laki dihadapannya

"Kalian berdua bernasib sama. Bedanya, kakak gue meninggal setelah eunbin dikeluarkan paksa dari rahimnya"

"Hah? Maksud lo?"

"Kakak gue dirumah sakit selama 7 bulan kandungannya, psikis dia lemah dan bikin kandungannya ikut lemah karena depresi. Pas kakak keluar dari rumah sakit, dia nyoba buat ketemu pacarnya" yunseong membasahi bibirnya yang kering

"Pacarnya tetep ga mau tanggung jawab dan tendang perut kakak gue sampe kakak pendarahan" minhee tercekat, ditendang?!?!?

Dia langsung menggenggam tangan yunseong yang dingin
"Lo ga bohong kan?" Yunseong menggeleng

"Gimana gue mau bohong hee? Ini tentang kematian kakak gue sendiri"

Yunseong lalu menunjukan satu foto di handphonenya.
"Ini eunbin waktu lahir. Kakak ga sempet ngasi dia asi, dia akhirnya harus punya ibu sambung. Tapi bahkan setelah punya ibu sambungpun eunbin tetep jadi bayi yang lemah" minhee tercekat. Bahkan keadaan waktu reito lahir sangat jauh lebih baik daripada eunbin. Minhee saja khawatir luarbiasa saat melihat anaknya sangat kecil, bagaimana yunseong dan keluarganya?!?

"Gue sempet putus asa karena fisik eunbin lemah, tapi sampai sekarang dia baik baik aja" yunseong tersenyum miris

"Meski dia sering banget sakit, meski gue harus ngestok banyak banget obat buat dia" yunseong lalu meraih pipi minhee dengan tangan kirinya

"Gue bersyukur lo ga kayak kak minhyun, gue bersyukur lo ga selemah kakak gue, gue bersyukur lo rawat anak kita sampe sebesar dan sesehat sekarang" melihat mata yunseong, minhee jadi tak tega menepisnya. Ia membiarkan bagaimana yunseong mengelus pipinya lembut seakan dirinya kaca tipis yang bisa pecah kapan saja

"Hee, makasi udah ngasi gue kesempatan buat bareng anak gue" minhee menurunkan tangan yunseong lalu menggenggamnya

"Gue gamau jadi jahat karena pisahin lo sama rei, lo tau gue orang yang gimana" yunseong mengangguk

"Lo....sehat sehat aja kan waktu hamil?"

Minhee tersenyum
"Gue emang kehilangan lo pas itu, tapi gue masih punya banyak orang yang sayang sama gue dan reito. Tuhan kasi gue jalan buat pertahanin reito"

"Termasuk papanya?" Minhee mengangguk

"Dia salah satu orang penting di hidup gue dan reito"

"Dia beneran gantiin gue?"

"Secara nyata...iya. dia yang ngisi akta kelahiran reito, dia yang rawat gue waktu hamil, dia juga yang ikut bantuin gue ngerawat rei sampe sebesar ini" yunseong tersenyum miris

"Boleh gue ketemu?" Minhee terdiam

"Lo mungkin bakal ditonjok kalo lo ketemu dia" yunseong menggeleng

Our Baby - HWANGMINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang