Minhee menatap lembar usg yang ia pegang, 2 minggu lalu ia diminta untuk datang kembali karena dokter belum bisa menduga apakah bayinya kembar ataupun tidak. Jadi sekarang ia kembali, dan mendapat hasil jika ada 3 bayi didalam perutnya.
Ada 3 objek putih yang berdekatan, yang membuatnya menangis dipelukan yunseong selama pemeriksaan. Belum lagi, suara detak jantung bayinya yang benar benar membuat dirinya tak percaya atas keadaannya sekarang.
Ada 3, ada 3 janin yang hidup diperutnya, berlindung juga makan dan nantinya akan lahir lalu mewarnai hidupnya.
Minhee mengusap perutnya lalu terkekeh. Momen kehamilannya yang sekarang seakan kembali melempar minhee ke masa lalu saat ia menyesuaikan diri pada kehamilan pertamanya dulu. Bagaimana ia pernah meraung, menangis kencang karena tidak bisa memakai seragam sekolahnya saat ia sedang mengidam untuk memakainya, bagaimana ia hanya bisa menatap miris saat ia dipasangkan sepatu oleh kakak, son, atau siapapun itu karna perutnya yang besar menghalanginya untuk memakai sepatu, lalu saat obsesinya pada kiwi membuncah hingga ia menghabiskan stok kiwi di supermarket, wahh minhee bahkan tak menyangka jika ia pernah mengalami hal itu.
Sekarang, bagaimana dengan kehamilannya sekarang ya?
Apa minhee akan semakin gila kiwi? Akan mengidam apa saja dia nantinya? Seberapa besar perutnya?
Minhee tak sabar mengetahuinya
"Dek, susunya udah diminum?" Minhee mengangguk pada seongwoo yang sedang memberi dowoon asi, keponakannya tumbuh semakin besar, persis ayahnya.
Ah, minhee sudah kembali ke rumah kang, setelah johnny datang dan mereka rapat dadakan, minhee kembali kerumah. Awalnya minhee masih ragu, ia masih malu yang berakhir harus membuat nyonya kang menangis terlebih dahulu untuk membawa sang bungsu kembali kerumah.
"Kakak asinya ngadet?" Seongwoo menggeleng
"Syukurnya sekarang lancar lancar aja, ga kayak dania dulu. Kasian si kakak dulu suka nangis karna asinya kurang" minhee mengangguk
"Kak, aku takut" seongwoo menatap minhee
"Triplet ga bakal kenapa napa kan kak? Aku kurus gini, takut kalo mereka kurang gizi didalem, aku juga ga bisa makan banyak banyak banyak buat kasi gizi ke mereka, yang ada muntah semua kalau kebanyakan"
"Ga apa apa, makan sebisamu aja. Hamil 3 bayi bukan berarti kamu harus makan 3 kali lebih banyak tok buat mencukupi gizi mereka. Kamu pastiin aja makanan kamu sehat, kamunya sehat, mereka juga bakal begitu" minhee mengangguk
"Dulu sama sekarang beda ya kak"
"Kenapa?"
"Perutku ga segede ini dulu haha, bahkan baru keliatan pas 3 bulan. Sekarang sebulan lebih dikit udah keliatan aja" seongwoo tertawa
"Ya ada 3, pasti bakal lebih gede" minhee mengangguk
"Nikahan kalian, gimana?" Minhee menghela napas
Keluarganya sudah menyetujui pernikahan mereka, tentu saja karena mereka tidak ingin 3 cucu mereka lahir tanpa ayah seperti kakaknya dulu. Meski tuan kang berpidato nyaris 2 jam yang didengar oleh calon ibu dan ayah si kembar terlebih dahulu.
"Dania gimana kak? Jadi daftarin playground tahun depan?" Seongwoo mengangguk
"Abis itu tk, kakak mau ngenalin dia ke dunia sekolah duluan. Nia juga udah mulai kepo cara nulis di buku tulis" seongwoo memisahkan putingnya dari bibir kecil dowoon yang sudah terlelap lalu menutupi dadanya sebelum meringis
"Kenapa kak?"
"Yang kanan nyeri, dowoon lebih sering di kiri mimiknya" minhee ikutan meringis, ia langsung ingat ia juga mengalami hal yang sama belakangan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby - HWANGMINI
Fanfiction"ya elo emang gampang gue ajak tidur kan? bisa aja lo juga gitu ke orang lain" "kalo ga mau tanggung jawab gausah ngeles, gue bakal rawat dia sendiri supaya pas dia lahir nanti dia bisa tau sebejat apa ayahnya dulu" iya, ini tentang kang minhee yan...