Yunseong mengerjapkan matanya, satu tangannya memegang kepala yang terasa sangat pusing. Sekarang dia baru ngerasa kalo dia lagi sakit. Yunseong mengalihkan pandangan ke kasur di atasnya. Reito masih tertidur nyenyak tapi minhee sudah menghilang dari tempat. Ia kemudian menengok pada jam kecil diatas laci, waktu sudah menunjukan pukul 6 sore.
Yunseong kemudian melangkahkan kakinya pelan pelan untuk keluar kamar. Samar samar ia mendengar suara dari arah dapur. Ya,itu pasti kang minhee.
"Lo udah bangun?" Yunseong mengangguk lemas, ia langsung duduk di meja makan saat merasa tubuhnya tak kuat berdiri. Minhee dengan cekatan membantunya duduk dan memberikan air putih padanya lalu kembali sibuk dengan kompor.
"Rei masih tidur?" Yunseong mengangguk
"Rei juga demam, makanya tidurnya lama" jawab minhee
"Kayaknya gue nularin ke rei ya?" Minhee menggeleng, matanya masih fokus pada bubur yang ia buat untuk 2 laki laki yang sedang sakit.
"Sehabis pulang dari thailand, nafsu makannya turun, terus kayaknya sistem imunnya rendah berakhir sakit kayak gini. Gue udah siapin obat juga buat rei"
"Kalian abis dari thailand?" Minhee mengangguk tanpa menoleh
" Rei bisa tidur nyenyak disana?" Yunseong bertanya ragu ragu
"Engga, dia kalau tidur harus ditemenin papanya atau engga gue, kadang sama mamanya son juga kalau gue sama papa rei lagi ada urusan" bahu yunseong mengendur
Urusan apa coba berdua gitu?
"Lo...akrab sama mamanya dia juga?"
"Jelas lah, gue bahkan pergi ke thailand barengan sama papanya phi son. Kalau rei ga tunduk ke gue, dia pasti bakal jinak kalau sama kakek atau papanya" kata minhee lagi, si ibu satu anak tak sadar jika laki laki yang ia ajak bicara sudah murung
"Jadi posisi gue beneran udah keganti?" Minhee berbalik badan, menatap yunseong yang wajahnya sudah pucat, layu, letih, lesu setelah mendengar ucapannya.
" Gue ga berhak bilang karena yang berhak cuma rei. Siapa sih anak yang ga sayang sama orang yang udah baik hati mau nganggap dia anak saat si bayi ternyata bukan anak kandungnya?" Mata yunseong membola
"Rei tau dia bukan anak kandung papanya?"
"Dia tau"
"Terus.......gimana?" Minhee menghela napas
"Reito nangis, tapi dia gapapa. Malah sejak saat itu dia makin nempel sama son"
"Son?"
"Nama papanya" jawab minhee singkat
"Dia bukan orang korea?"
"Half blood" minhee membawakan semangkuk bubur yg baru selesai ia masak pada yunseong. Hitung hitung rasa terimakasih karena mau menampung anaknya untuk tidur disini sebentar
"Mamahhhhh" minhee langsung berlari menuju kamar. Reito sudah bangun ternyata.
Tak lama kemudian, keduanya kembali muncul ke ruang makan Dengan reito yang masih lemas karena suhu tubuhnya yang masih hangat.
Minhee langsung mendudukan reito disamping yunseong yang tak kalah lemasnya dengan si anak
"Jagain" yunseong mengangguk, membiarkan minhee kembali berhadapan dengan kompor
"Kepalanya pusing ya sayang?" Reito yang masih mengusak usak rambutnya mengangguk lemah.
Yunseong langsung memangku si kecil dan memberi sedikit pijatan lembut agar sakit kepala sang anak sedikit mereda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Baby - HWANGMINI
Fiksi Penggemar"ya elo emang gampang gue ajak tidur kan? bisa aja lo juga gitu ke orang lain" "kalo ga mau tanggung jawab gausah ngeles, gue bakal rawat dia sendiri supaya pas dia lahir nanti dia bisa tau sebejat apa ayahnya dulu" iya, ini tentang kang minhee yan...