0.4 - Menjaga jarak

66 11 1
                                    

Gimana part kemarin? Udah nebak siapa cowok itu? Menurut kalian ada kaitannya gak sama Relly? Kalo ada, menurut kalian siapa nya Relly?

Oh ya btw, udah vote part kemarin belum? Kalo belum sana vote dulu. Baru deh baca part ini..

JANGAN JADI PEMBACA GELAP LOH..

Huuh, langsung aja yaa..

☁Happy Reading☁

_____________________

Tentang Kamu 2
_____________________

....

Sejak kejadian 3 hari yang lalu itu, dia terus saja bertanya tentang cowok itu padaku tanpa henti. Baik itu secara langsung, chat ataupun panggilan suara. Tetapi, tidak ada satupun jawaban yang aku beri disetiap pertanyaan yang ia lontarkan padaku. Hingga saat ini, ketika kita tanpa sengaja berpapasan, ia mengabaikanku dengan mudahnya tanpa menyapa ataupun memandangku. Dia melewatiku begitu saja seperti tidak saling mengenal. Aku tau ini semua memang salahku. Tetapi aku butuh waktu untuk menjelasan semuanya, entah kapan waktu yang tepat untukku.

Aku masuk kedalam kelas dan duduk di bangku ku, tidak lupa juga menatap kearah dia yang sedang menenggelamkan wajahnya di atas meja dengan tangan sebagai bantal tidur.

Aku menghela nafas, ini yang aku takutkan selama ini. Ini yang membuat aku begitu ragu ketika aku bersamanya, ragu karena aku takut ia tidak mempercayaiku lagi.

"Lagi berantem Rel?" Tanya Intanna yang berada di sebelahku. Aku hanya menganguk samar dan menyimpan kepalaku di atas meja.

"Karena?"

"Aku" jujur ku.

"Pasti ada sebabnya dong?" Tanya Intannaa yang terus saja menatap kearah ku dan dia.

Aku tidak langsung menjawab pertanyaan Intanna, dan memilih diam lalu memejamkan mata untuk menenangkan pikiran dan hati walau hanya sebentar.

"Setiap hubungan pasti akan ada konflik, baik itu konfliknya kecil ataupun besar. Tetapi, sekecil apapun masalah yang ada di antara kalin, harus kalian selesaikan secepatnya. Entah siapa yang memulai, yang penting kalian bisa kembali lagi ke semula." Aku hanya mendengarnya saja apa yang Intanna ucapkan.

"Minta maaf Rel, kalo kamu mau hubungannya baik-baik aja" lanjut Intannaa lalu pergi keluar kelas meninggalkan ku.

Aku menghela nafas kasar, benar apa yang dikatakan Intanna. Ia harus menyelesaikan semuanya, entah harus siapa yang memulainya duluan, yang penting hubungan dirinya dengan dia harus segera baik-baik saja. Salah satunya, dengan meminta maaf dan menjelaskan semuanya.

Aku mengangkat kepalaku dan melihat kearah bangku yang berada di pojokan. Tidak ada dia disana. Kemana dia? Mataku mulai mencari di mana keberadaan dia di sekitaran kelas. Tidak ada.

Dengan cepat aku bangkit dari dudukku dan berjalan tergesa-gesa keluar kelas untuk mencari dia.

"Rizky mana?" Tanyaku pada teman lelaki sekelasku yang sedang berkumpul di depan kelas.

"Tadi keluar"

"Kemana?"

"Gak tau. Mukanya kusut gitu lah pokoknya, ya Gung" kata Dias lalu menyenggol lengan Agung yang berada di sebelahnya.

"Ho'oh"

Aku langsung pergi meninggalkan mereka tanpa mengucapkan terima kasih dan terus mencari dia di setiap lorong. Aku berjalan dan sedikit berlari tidak lupa juga mataku yang terus saja mencari dimana keberadaan dia. Tiba-tiba saja aku menghentikan langkah kaki ku di tempat parkiran, mataku tidak mengaja menatap kearahnya. Itu dia. Dia disana dan siap untuk menjalankan motornya untuk keluar gerbang. Dengan cepat aku berlari menuju gerbang dan mencegah dia agar tidak pergi.

"RIZKYYYYY!!" Teriakku dengan mempercepat langkah kakiku. Tetapi nihil, ia menjalankan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata sehingga aku tidak bisa mengejarnya begitu cepat. Dengan perlahan aku memperlambat lari ku dan kakiku terasa begitu lemas. Aku menyenderkan tubuhku di dinding yang dekat dengan posisiku tanpa dirasa air mataku keluar secara tiba-tiba.

Aku menghela nafas kasar, "maafin aku Ky"

To be continue

JANGAN LUPA VOTE GUYS!!


Pijit bintangnyaa

👇

Tentang Kamu 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang