2.8 - Kenyataan

33 3 0
                                    

Yuhuuuu.. Baca lagii ayoo! Kan malam ini aku update 2 part hehe..

Semoga suka ya, dan untuk part ini aku libur dulu buat gak bikin question and bonus foto juga.

Ok, langsung aja baca yuu.

Happy Reading
____________________

Tentang Kamu 2
____________________

.....

Semakin hari semakin terlihat perubahan sikapnya. Dia menjadi dekat dengan teman lelaki sekelasnya akhir-akhir ini. Dan karena itulah, ia menjadi seorang cowok nakal yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. Bayangkan saja, dia yang awalnya good boy berubah menjadi bad boy, apa itu tidak aneh? Dan, sikapnya pun menjadi dingin padaku, seolah-olah dia tidak peduli dengan apa yang terjadi padaku. Dengan perubahan yang sekarang ia lakukan semakin aku merasa bahwa dia benar-benar ingin menjauhi ku. Dan membuatku semakin berpikir, apakah sesakit itukah dia oleh sikap ku? Jika ya, apa yang harus aku lakukan? Huh, otakku sedang buntu sekarang.

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Pusing memikirkan semua masalah yang terjadi. Apalagi, melihat semua sikap perubahan dia setiap harinya.

"Rel, kamu putus?" Tanya seseorang membuatku membuka kedua tanganku dan melihat kearah sumber suara.

Di sampingku ada Intannaa yang baru saja mendudukan bokongnya di bangku dan menatapku dengan serius, seolah-olah ini bukanlah hal yang biasa.

"Hah?"

"Kamu putus?" Tanyanya lagi.

Aku menggelengkan kepalaku heran dengan apa yang Intannaa tanyakan. Seolah-olah itu adalah gosip terhangat yang baru saja terdengar.

"Eng-enggak. Kamu kata siapa?" Tanya ku

"Jujur Rel" desaknya.

"Aku harus jujur apalagi Intanna? Aku beneran gak putus!" Yakin ku agar Intannaa tidak salah paham.

"Kamu kira pendengaran aku salah?"

Aku dibuat bingung oleh jawabannya. Pendengaran?

"Apa yang kamu denger?" Tanyaku penasaran, dan entah kenapa hatiku menjadi tidak enak sekarang.

Intannaa mengbuang nafas, lalu menceritakan semuanya apa yang telah dia dengar di luar kelas.

*Flashback On

Intanna sedang berjalan seorang diri di salah satu koridor. Ia berjalan begitu santainya di koridor sekolah sedangkan bel masuk jam pelajaran sudah berbunyi dari beberapa menit yang lalu. Tetapi, ia dengan terpaksa harus menghentikan langkahnya saat telinganya tidak sengaja mendengar nama sahabatnya disebut. Ia menatap kearah pintu yang tertutup rapat dan berdiam di depan pintu itu mendengar semua percakapan yang sedang terjadi. Dia yakin, suara itu berasal dari dalam ruangan sana. Ruangan yang entah apa itu, Intanna tidak mengetahuinya.

Tentang Kamu 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang