Part sebelumnya pendek banget yaa? Haha sengaja. Soalnya ide aku udah mendok banget. Maaf ya. Insya allah aku usahain part selanjutnya panjangg deh. Biar gak terlalu cepet beresnya.
Cusss bacaaa part selanjutnya yaa, semoga kalian suka sama ceritaku yang biasaAjaaa
Happy Reading
____________________
Tentang Kamu 2
_____________________....
Sudah berapa kali aku menelphone nomer dia yang sedang aktif. Tetapi, tidak ada satu panggilan pun yang ia jawab. Sungguh aku menyesel karena tidak menjawab semua pertanyaan yang ia berikan. Dan sekarang adalah waktu ku untuk menjelaskan semuanya kejadian yang terjadi di tempo itu. Aku tahu ia marah, marah karena aku tidak menjawab semua pertanyaannya dan mengabaikannya begitu saja. Aku akui itu adalah kesalahanku, dan sekarang aku menyesal karena telah melakukan kesalahan itu.Aku mencoba menghubungi kembali nomer dia. Jawabannya pun sama seperti sebelumnya. Hari sudah malam, tepatnya pukul 20.00 wib. Aku khawatir akan keadaan dia sekarang. Aku tidak ingin hubunganku hancur bersama dia. Aku ingin hubungan ku baik-baik saja seperti semula.
Sudah beberapa pesan yang aku kirim padanya, tidak kunjung dibalas olehnya bahkan di read saja tidak. Apa semarah itukah dia padaku?. Tanpa berpikir panjang lagi, aku berjalan kearah lemari dan mengambil sebuah jaket dan memakainya. Tidak lupa beberapa lembar uang berwarna hijau aku masukan ke dalam saku jaketku. Setelah semua siap, aku langsung berjalan keluar kamar dan menuruni anak tangga satu persatu. Aku bersyukur kali ini, karena tidak ada anggota keluarga ku di ruang tamu. Sehingga aku tidak perlu mencari alasan untuk keluar rumah.
Aku berjalan cukup jauh dari jarak rumahku. Udara malam ini dingin merasuki tubuhku. Aku terus berjalan di pinggir jalan sesekali mencari taxi lewat. Sekarang tujuanku adalah pergi kerumah dia. Mengapa? Karena tidak ada cara lain selain datang kerumahnya. Aku tidak peduli sejauh manapun rumah dia, karena menurutku hubunganku jauh lebih penting dari pada jarak yang sedang aku tempuh sekarang.
Sudah beberapa menit aku berjalan tapi taxi belum juga terlihat di indra penglihatanku. Sehingga aku mau tidak mau harus tetap berjalan jika aku ingin cepat-cepat sampai ke tempat yang dituju. Tak lama aku berjalan, mataku tidak sengaja ada pangkalan ojek didepan sana. Dengan cepat aku berjalan sedikit berlari menghampiri pangkalan ojek itu dengan perasaan senang karena akhirnya ada kendaraan juga yang bisa mengantarkan ku ke rumah dia.
"Ojek bang"
"Oh ya, kemana neng?" Tanya bang ojek.
"Jalan cemara no 21 bang" kataku.
"Oh, siap neng. Nih helmnya" aku memakai helm yang di berikan bang ojek itu lalu naik keatas motor dengan pelan. Setelah siap, bang ojek itu menjalan kan motornya ke tempat yang sudah aku beritahu.
"Neng mau ngapain atuh malem-malem kesana?" Tanya bang ojek.
"Gak papa bang."
"Saya nanya ngapain neng bukan ada apa" kata bang ojek membenarkan.
"Kerumah teman bang"
"Hati-hati neng, jalan sana mah sepi" peringati bang ojek.
"Iya bang" kataku.
Tidak butuh waktu yang lama. Aku telah sampai di tempat yang aku tuju. Aku memberikan selembar uang 20 ribu pada bang ojek tersebut, setelah itu dia pergi tidak lupa juga memberikan salam padaku.
Aku sendiri disini ditengah gelapnya malam yang diterangi oleh cahaya bulan dan dihiasi oleh indahnya bintang. Hawa dingin mulai menyelimuti tubuhku meski jaket sudah terpasang di tubuhku. Tanpa membuang waktu lama lagi, aku berjalan kearah gerbang yang tidak jauh dari ku, dan mencari seseorang yang berada didalam rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu 2
Teen FictionPermasalahan yang sederhana namun sulit untuk di selesaikan. ••• Halo guys, sebelum kalian baca cerita ini kalian harus baca dulu cerita TENTANG KAMU biar kalian paham sama jalan ceritanya.. Ok, yuk langsung baca.. HAPPY...