3.7 - Friends

34 2 0
                                    

Aku gak punya kata-kata. Langsung aja ya..

....

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

____________________

Tentang Kamu 2
____________________

...

Kamarku menjadi ramai saat teman-teman ku datang. Aku menjadi tidak kesepian dan sendirian lagi. Bahkan aku menjadi punya teman saat ini dan rasa bosan ku seketika hilang melihat kehadiran mereka. Mereka datang dengan membawa banyak makanan, yang katanya untukku. Tapi entahlah, memang tabiatnya teman, eh makanan itu malah di makan sendiri oleh sang pemiliknya. Bilangnya lupa.

Aku hanya diam dan membiarkannya saja. Toh, aku tidak menyuruh mereka membawa makanan untukku kan?

"Sakit apa Rel? Kok tumben lama?" Tanya teman ku yang bernama Nurul.

Btw, Nurul itu yang paling cerewet diantara kita. Melebihi kecerewetan ku, jika kalian tahu.

"Ya gitu lah biasa."

"Jangan dianggap biasa Rel, sakit itu gak istimewa tau" ucapnya melantur membuatku mengerutkan kening, maksudnya apa nih? Siapa yang bilang istimewa?

"Apaa sih Rul, Gj" cibir Intanna.

Nah, ini nih Intanna. Kalian sudah tahu kan siapa Intanna? Dia salah satu teman dekatku diantara kita. Dia yang bisa diandalkan menurutku. Btw soal Intanna, dia cewek yang suka bikin orang lain gendok. Seperti tadi contohnya.

"Apaan sih Intan, aku mah cuma bilang kalo sakit itu gak istimewa gitu. Ih meni gak ngerti" cerocos Nurul tanpa titik koma tanda seru tiga.

"Ngelantur" sahut Intanna.

"Eh iya, Rel. Kamu tau gak waktu kamu sakit ya, si Intanna di bentak sama si Rizky" celetuk Anggi yang ucapannya tidak bisa di rem. Dia itu kadang-kadang cerocos sama hal nya seperti Nurul, hanya saja bedanya ia nyerocos itu tanpa di pikir dulu. Kalo Nurul, dia pakai otak dulu.

Aku melirik kearah Intanna. Dia melotot kepada Anggi karena mungkin ucapannya tidak bisa di jaga. Ia menatap kearahku lalu menggelengkan kepalanya.

"Eng-engga Rel. Si Anggi mah bohong, kebiasaan dia mah di lebih-lebihin." Jawab Intanna.

Kok kaya gugup gitu ya?

Entah kenapa aku merasa Intanna menyembunyikan sesuatu padaku. Dan entah kenapa pula aku lebih percaya pada Angggi untuk kali ini. Apa Intanna berbohong?

Tentang Kamu 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang