2.7 - Perubahan

35 2 2
                                    

AKU UPDATE 2 PART SEKALIGUS GUYS MALAM INI!! SEMOGA SUKA YA.

Jangan lupa selalu Budayakan Vote setelah membaca!

Dan jangan jadi pembaca gelap yaa gusy:)

Tinggalkan jejak sebelum meninggalkan chapter ini👇

Oh ya kayaknya mulai dari sekarang aku akan kasih bonus foto deh buat kalian para EXO-L, terutama yang pencinta Kai. Juga para Army yang menyukai Taehyung.

Oh ya satu lagi, aku lagi adopsi bias lagi nih. Gak tau kenapa aku suka aja sama dia (bias), mau tau gak siapa? Nanti aku kasih ya fotonya, dan kalian pasti kenal:)

Ok sebelum kalian lanjut ke cerita, boleh dong jawab dulu pertanyaannya.

#pertanyaan :

1. #kalian tim rebahan atau #tim keluyuran?
2. #kalian tim pecinta k-pop atau #tim pecinta barat?
3. #kalian tipe orangnya cerewet atau #tipe orangnya pendiam?
4. #kalian tim gakmautau atau #tim banyak maunya?
5. #kalian tim bosen ketika denger teman ngobrollin k-pop
terus atau #tim ikut gabung ketika teman ngobrolin k-pop terus?

Jawab yaa, ini cuma game aja gitu biar gak terlalu garing, wkwk.


Aku libur duluu ya buat bonus fotonya. Insya allah kalo aku update lagi aku kasih bonus foto nya deh..

Happy Reading
 

             ____________________

                 Tentang Kamu 2
               ____________________

                              ....

Sudah satu minggu lamanya aku dan dia lost contact. Aku yang selalu mengabari nya setiap waktu tetapi tidak ada satu pun pesan yang dia balas. Aku berusaha sabar akan hal itu dan terus berjuang untuk mendapatkan ia kembali jika sampai dia pergi dari hidupku.

Sudah satu minggu pula, ia menghindar dariku. Bahkan saat mata kita saling pandang pun, dia langsung memutuskan kontak mata kurang dari 2 detik. Bukan hanya itu saja, bahkan setiap kita berpapasan dengan tidak sengaja pun, ia dengan mudahnya melewatiku tanpa melihatku barang sedikit pun. Seolah-olah aku ini tidak ada di depannya. Pernah suatu hari, dia melihatku dari jauh diujung lorong sekolah, dengan niat ia membalikan badannya dan kembali lagi ke lorong yang telah ia lewati sebelumnya.

Terasa sakit memang saat dia bersikap seperti itu padaku. Tapi apa boleh buat? Ini semua mutlak kesalahan ku sendiri.

Aku menghembuskan nafas saat mengingat semua sikap dia yang semakin hari semakin berbeda padaku. Bahkan, akhir-akhir ini dia sering bolos dalam pembelajaran karena tidak ingin bertemu dengan ku. Apalagi jarak bangku yang kita duduki hanya berbeda barisan saja. Bedanya, aku di bangku kedua dari depan, dan dia duduk di pojokan kelas. Kita beda barisan. Sudah kebayang?

"Ok. Karena waktunya sudah habis, kita lanjutkan pembelajarannya minggu depan." Ucap guru yang ada di depan kelas.

Aku langsung tersadar dari lamunan saat mendengar suara menggelegar itu. Ah shit! Bahkan saat pembelajaran berakhirpun aku tidak sadar karena sibuknya memikirkan semua sikap dia yang begitu berbeda padaku.

Mataku tidak sengaja melihat kearah dia yang baru saja masuk kedalam kelas, saat beberapa selang guru yang tadi mengajar keluar. Aku mengikuti gerak-gerik dia yang sedang memasukan buku yang tersimpan di meja kedalam tasnya. Setelah itu ia memakai sebuah jaket dan mulai memakai tasnya.

"Mau kemana Ky?" Tanya Dias yang berada di barisan pojok dekat pintu dan berjalan menghampiri dia.

"Balik!"

"Lah, emang bisa? Baru jam 11 ini" kata Dias lalu duduk di meja dia dengan santainya.

Dia hanya menaikan bahunya acuh lalu berjalan kedepan kelas tanpa melihatku yang sedari tadi menatapnya.

"Naha, balik Ky?" Tanya Syahdan yang muncul di balik pintu kelas. Dia menganguk.

"Naha kunaon?" Tanya Syahdan kepo.

"Males!" Setelah menjawab, dia langsung keluar kelas begitu saja melewati Syahdan yang masih terdiam di pintu kelas dengan sebuah permen di tangannya.

Sekarang aku mulai menyadari perubahan dia yang sedikit demi sedikit mulai berubah. Bolos, kabur, dan sesekali aku pernah melihatnya merokok di belakang sekolah secara sembunyi-sembunyi tanpa dia tahu. Dan untuk yang kedua kalinya aku melihat ia menyentuh barang yang tidak aku sukai. Tapi apalah dayaku, itu hak nya. Aku tidak bisa melarang.

Sesakit itukah dia?

Seluka itukah dia?

Sekecewa itukah dia?

Dan

Sehancur itukah dia?

Jika ya, lantas apa yang harus aku lakukan? Bahkan, untuk kata maaf saja belum cukup untuk menyembuhkan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.

Aku bingung, bingung dengan semua keadaan yang terjadi diantara hubunganku dengan dia. Terkadang aku berpikir, bagaimana caranya agar aku tidak terus saja membuat kesalahan diantara kita. Karena setiap permasalahan terjadi, selalu saja aku yang memunculkan setiap konflik itu.

Dan sekarang aku tidak tahu, bagaimana caranya agar kita bisa kembali lagi seperti semula. Karena selama kita menjalin sebuah hubungan, kita tidak pernah mendapatkan sebuah konflik yang membuat kita rumit akan suatu hal. Dan jika ada konflik diantara kita, maka satu atau dua hari pun kita langsung berbaikan kembali. Berbeda dengan konflik yang terjadi saat ini, butuh beberapa waktu untuk menyelesaikannya. Mungkin ini konflik yang terumit yang aku alami dalam sebuah hubungan ku.

Maybe.

~To be continue ~

BUDAYAKAN VOTE!

Gak vote mandul lohh! :b

Hehe, canda✌

Part selanjutnya (kalo aku update lagi) aku akan kasih bonus foto ya.. Untuk part ini aku libur duluu..

Ok,

Jangan lupa vote
👇

Tentang Kamu 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang