AKU UPDATE 2 PART GUYS MALAM INI!!
Gimana sama part sebelumnya? Udah kalian vote belum? Kalo belum sana VOTE dulu, baru deh baca part selanjutnya.
Oh ya, sebelum kalian baca part ini. Aku bakalan kasih kalian pertanyaan dulu. Gampang banget sih gak susah kaya soal mtk. Terserah sih mau di jawab atau enggak, soalnya pertanyaan ini cuma iseng doang. Buat kesenangan semata yang mengisi hari kegabutan saja.
#Pertanyaan :
1. Kalian lebih suka EXO atau BTS ? Atau dua-duanyaa mungkin?
2. Kalian lebih suka Chanyeol atau Sehun ? Atau lebih suka member lain?
3. Kalo girl band nya kalian lebih suka siapa nih, Blackpink atau Twice ?
4. Kalian lebih suka Jungkook atau Taehyung ?
5. Kalo sama nama fans nya kalian lebih suka siapa nih, EXO-L atau ARMY ?
Bonuss KAI lagii..
Mau jawab atau enggak itu terserah kalian ya, itu cuma iseng doang. Game gitu lah..
Ok, langsung baca aja yuu..
👟Happy Reading👟
____________________Tentang Kamu 2
_____________________......
jauhi aku.Dua kata itu terus saja berputar di kepalaku seperti kaset rusak. Aku tidak akan pernah mungkin menjauhi dia karena aku sudah mencintainya terlalu dalam. Sejak pertengkaran 2 hari yang lalu, tiada hentinya aku menangis dan mengingat setiap detik rasa kecewa yang dia rasakan. Sejak saat itu pula, tidak ada satu notif pun dari dia yang setiap harinya selalu mengabari ku. Aku selalu menatap ponsel dengan nanar, menunggu ia mengirim pesan padaku meski hanya satu pesan saja. Aku menunggu dan terus menunggu ia mengabariku seperti biasanya. Tetapi, itu tidak mungkin dia lakukan karena ia sudah terlanjur kecewa padaku.
Air mataku tiada hentinya untuk menangis. Pikiran ku selalu berkata bahwa dia sedang berusaha menjauhi ku secara perlahan. Jika itu terjadi, aku tidak akan pernah melepaskan dia begitu saja. Karena aku masih sangat mencintainya.
Aku membuka album foto yang aku simpan di galeri ponselku. Aku melihat semua kenanganku bersama dia. Mulai dari kita berfoto bersama hingga dia yang memberikanku sebuah kue ulangtahun saat satu tahun yang lalu. Aku mengingat jelas kenangan itu, hingga aku tidak ingin melupakannya. Setelah puas dengan foto-foto aku mulai men-scrooll chatting-an ku bersama dia. Aku membacanya sesekali tersenyum dan tertawa pelan, sangat menyenangkan. Tetapi berbeda terbalik dengan keadaanku yang sebenarnya.
Pintu kamarku tiba-tiba saja terbuka tanpa aku pinta. Aku langsung saja menghapus air mataku dengan cepat. Disana ada Kak Albi yang tiba-tiba masuk ke dalam kamarku dan duduk di pinggiran kasur dengan tubuh yang menghadap kearahku.
"Kenapa?" Satu tangannya tanpa diminta menyentuh pelipis wajahku lembut. Aku hanya diam dan menahan air mata agar tidak keluar kembali.
"Jangan dipendam sendiri semua masalah yang kamu hadapi. Cerita sama kakak kalo kamu butuh orang yang bisa membuat kamu jadi tenang." Ucap Kak Albi.
(Author Pov )* Sebenarnya, Albi sudah mengetahui semuanya apa yang terjadi diantara adiknya dan Rizky, hanya saja dia diam dan pura-pura tidak tahu saja dengan semua yang terjadi. Mengapa ia tahu? Karena Rizky lah yang terlebih dahulu menceritakan semua masalahnya pada Albi. Diam-diam, Rizky sering menceritakan semua hubungannya pada Albi tanpa Relly tahu.
( Relly POV )*
Aku terdiam. Tidak terasa air mata yang ku tahan kembali jatuh membasahi kedua pipiku. Kak Albi semakin mendekatiku dan memelukku. Aku hanya diam saja dan menangis di dalam dekapan kak Albi. Menumpahkan semua rasa sakitku padanya.
"Keluarin semuanya"
Tangisanku semakin menjadi. Pikiranku selalu ber negative thinking tentang dia. Sungguh, aku tidak ingin kehilangan dia. Aku sangat mencintainya. Sakit, itu yang selama ini aku rasakan. Bahkan, rasa sakit yang ku rasakan belum sebanding dengan rasa sakit yang dia rasakan karena ulahku.
Aku memikirkan rasa sakit yang dia rasakan selama ini. Aku sakit, saat aku tau dia sakit karena ulahku. Ditambah lagi dengan perkataan dia yang memintaku untuk menjauh. Lebih sakit rasanya, sakit yang sangat dalam.
Dan luka di hatiku, semakin lebar dan terbuka membuatku hancur berkeping-keping.
Kak Albi mengusap punggungku bermaksud untuk menenangkan ku. "Ssstt, semuanya akan baik-baik aja"
Sungguh, perkataan itu tidak membuatku tenang. Karena nyatanya, sekarang aku tidak baik-baik saja. Aku melepaskan pelukannya dan mengusap air mataku. Aku yakini sekarang mataku sudah sembab dan hidungku memerah karena tangisan. Dan sesekali aku menyedot cairan yang ada di dalam hidung, setelah itu menyusutkan ke baju yang sedang ku pakai dengan sembarang. Kak Albi hanya diam melihatku tanpa jijik, mungkin dia berpikir wajar jika aku melakukannya. Kebanyakan cewek kan seperti itu.
"Mau cerita?" Tanya kak Albi saat melihatku keadaan ku sedikit tenang.
Aku terdiam, tidak langsung menjawabnya dengan cepat. Toh, jika aku cerita pun aku yakin kak Albi akan berpihak pada dia. Wajar, disini akulah yang bersalah. Aku berpikir beribu-ribu kali lipat. Setelah menemukan jawabannya, aku langsung menggelengkan kepalaku bertanda bahwa aku menolak menceritakan semuanya pada ka Albi. Bukan karena aku takut kak Albi akan berpihak pada dia, hanya saja aku berpikir, biar aku saja lah yang tahu tentang masalah ini. Dan biar aku lah yang menyelesaikannya tanpa ada orang lain yang tahu, termasuk kak Albi sekali pun.
"Yaudah kalo gak akan cerita, kakak ngerti kok. Lagian kamu punya privasi yang orang lain gak boleh tahu" kak Albi tersenyum. Ia mengacak rambutku pelan lalu berkata, "kakak keluar dulu, jangan lupa makan kalo laper"
Setelah mengatakan itu, Kak Albi keluar dari kamarku.
Maafin aku Kak,
-To be continue-
Bonuss Taehyung lagi
Pertanyaanya udah di jawab? Iya udah, di dalam hati. Iya kan? Iya dong..
Ok, karena aku gak mau basa basi langsung VOTE aja ya.
Jangan lupa Vote guys!
Kalo bisa sih comment:)
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu 2
Teen FictionPermasalahan yang sederhana namun sulit untuk di selesaikan. ••• Halo guys, sebelum kalian baca cerita ini kalian harus baca dulu cerita TENTANG KAMU biar kalian paham sama jalan ceritanya.. Ok, yuk langsung baca.. HAPPY...