💌Happy Reading💌
___________________
Tentang Kamu 2
___________________....
Dia menungguku di parkiran saat bel pulang berbunyi. Dia duduk di kursi motornya dengan satu tangan ia masukan kedalam celana abu-abunya dan satu tangannya lagi ia mainkan kunci motornya dengan santai. Aku melihatnya dari jauh sebelum aku menghampirinya. Dengan langkah pelan aku berjalan mendekatinya. Bagaimana pun caranya, sebisa mungkin aku harus menyelesaikan masalahku dengan cepat.
Dia memberikanku helm saat aku sudah ada di depannya. Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, dia naik ke motornya yang langsung di ikuti olehku. Setelah siap, dia melajukan motornya menjauhi kawasan sekolah.
Di sepanjang perjalanan tidak ada suara yang memecahkan keheningan diantara kita. Aku maupun dia sama-sama memilih diam dibanding harus memulai sebuah percakapan singkat.
Jalanan cukup ramai dipadati oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Jalanan sore ini matahari sangat tidak bersahabat dengan perasaanku. Matahari menyinari bumi pada sore hari tepatnya pukul 5 yang akan bersiap-siap menampilkan indahnya senja sekitar beberapa menit ke depan. Berbeda dengan perasaanku yang sama sekali tidak sinari oleh hangatnya sebuah hubungan. Aku ingin seperti bumi yang selalu di sinari oleh matahari dari pagi hingga sore. Ketika hujan datang, matahari akan datang setelah hujan reda bersamaan dengan indahnya pelangi.
Aku ingin seperti bumi. Tetapi aku tidak tahu, apakah dia ingin menjadi mataharinya atau tidak?
Aku hanya bisa berkhayal dan bermimpi. Karena menurutku itu jauh lebih menyenangkan dari pada kehidupan asli ku. Meski banyak orang bilang, hidupku menyenangkan karena mendapatkan lelaki seperti dia yang perhatian. Aku akui itu memang benar, tapi percaya lah entah kenapa aku merasa serba salah, entah apa itu alasannya aku tidak tahu. Labil, itu perasaan ku saat ini.
Dia menghentikan motornya di suatu tempat yang tidak aku ketahui apa nama tempat ini. Aku turun dari motor terlebih dahulu sebelum ia menyuruhku. Aku mengikuti dia dari arah belakang tanpa berkata sepatah apapun. Dia berhenti berjalan, sontak saja akupun menghentikan langkah ku.
"Jangan jalan di belakang aku" katanya membuatku heran.
"Kenapa?"
"Kamu bukan pembantu aku" jawabnya sehingga aku berjalan melewati dia dan berhenti di depannya.
"Jangan jalan di depan aku" katanya lagi.
"Kenapa lagi?"
"Aku bukan supir kamu"
"Terus harus jalan dimana? Terbang gitu?" Celoteh ku
"Jalan disamping aku, karena dengan begitu aku merasa kamu itu milik aku" gombalnya meski ia tidak begitu menunjukan lewat ekspresi mukanya.
Aku terdiam berusaha untuk tidak salting, meski hatiku sudah berjoget ria. Dia berjalan mendekatiku, menyentuh salah satu pergelangan tanganku lalu kembali berjalan menuju tempat yang akan ia kunjungi.
Rerumputan hijau menyapa kedatangan kita berdua. Pandangan di depan mataku cukup indah apalagi di sore hari seperti ini. Sekarang aku tahu dimana aku sekarang.
Danau buatan.
Dia membawaku kesana. Sejuk, itu lah yang di rasasakan aku saat pertama kali aku menginjakkan kaki di tempat ini. Sepi, tidak ada orang lain disini selain kita berdua. Seolah-olah aku berpikir, ini bukanlah tempat umum seperti di luaran sana.
Dia menarik tanganku kebawah mengisyaratkan agar aku duduk di sebelahnya. Aku menurutinya dan duduk di sebelah dia. Aku melipatkan kedua tanganku di lutut dengan mata yang menatap lurus kearah depan.
"Maaf" satu kata yang terucap di bibirnya. Aku terdiam dan menunggu apa yang akan di katakan selanjutnya.
"Maaf karena aku gak bisa tepati janji aku dulu, maaf karena aku gak kabarin kamu kemarin, maaf karena aku gak bales semua chat yang kamu kirim" katanya sadar dengan apa yang ia lakukan.
"Aku boleh tau alasannya apa?" Tanyaku saat beberapa menit terdiam. Ia menganguk.
"Kamu berhak tau."
Dia menghembuskan nafasnya sebelum berbicara lebih lanjut.
"Kemarin aku marah, marah karena gak terima sama apa yang aku lihat. Aku gak mau apa yang aku miliki di renggut oleh orang lain dan kamu tau itu. Aku cemburu, aku kesal, hati aku sakit Rel. Maaf, bukan aku lebay atau terlalu berlebihan. Tapi coba kamu bayangin, mana ada sih cowok yang rela kalo ceweknya itu deket sama cowok lain?. Aku seperti ini bukan maksud kekanak-kanakan, tapi aku gini karena aku peduli dan gak mau kehilangan apa yang udah aku miliki." Jelas dia dengan setenang mungkin, membuatku mengerti kemana arah pembicaraan dia. Sangat mengerti.
"Kalo kamu gak rela cewek kamu deket sama cowok lain, kenapa kamu malah izinin cewek kamu buat ketemu sama cowok lain?" Tanyaku balik.
"Karena aku gak mau jadi pacar yang suka ngekang pacarnya. Aku gak suka kalo ada orang yang bilang aku possessive atau terlalu ngatur. Maka dari itu aku izinin" jawab dia.
"Kamu berhak larang kalo kamu gak suka. Dari pada kamu membiarkan cewek kamu sama cowok lain tapi hati kamu sakit. Itu akan lebih menyakitkan buat cewek yang kamu sayang Ky" jelasku.
"Maaf. Aku tau aku salah. Tapi aku gak tau, cewek aku mau maafin aku atau engga" ucapnya.
"Dia mau maafin kamu Ky, tapi dia gak mau kamu ngelakuin hal yang sama lagi. Dia gak mau kamu terluka lagi karena nya. Dia bilang, dia juga minta maaf" kataku. Ia tersenyum menatapku, begitupun juga aku. Tangan dia menyentuh pipi ku dan mengelusnya lembut. Nyaman.
"Bilang ke dia. Makasih ya" ucapnya. Aku menganguk.
Dia melepaskan tangannya dari pipiku. Mata yang indahnya itu menatap kearah danau buatan dengan damai.
"Kita sama-sama salah disini. Gak ada yang harus disalahkan di dalam masalah ini. Ini fatal kesalahan kita sendiri." Aku menganguk mengiyakan ucapan dia sesekali melemparkan batu kecil ke danau dengan sedikit kencang agar batu itu terlempar begitu jauh.
Sapuan halus terasa di kepalaku, aku menatap kearah dia yang sedang menampilkan senyuman manisnya yang aku suka.
"Jangan marah lagi ya"
Aku tersenyum membalasnya.
Tangan yang awalnya berada di kepalaku sekarang menjadi berpindah tempat dan berada di bahu ku. Dia merangkul ku dengan lembut. Rangkulan yang membuatku nyaman berada di dekatnya, dan tanpa sadar aku menyandarkan kepala ku di dada bidang miliknya.
"Maafin aku yang terlalu kekanak-kanakan ya, Ky"
"Udah, jangan mulai lagi" cegah dia agar permasalahan ini tidak berlanjut lagi.
To be continue
Jangan lupa Vote guys, dan maafkan author karena telah membuat cerita Gak Jelas dan sangat sedehana ini. Tolong di maklum ya..
Budayakan Vote!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu 2
Teen FictionPermasalahan yang sederhana namun sulit untuk di selesaikan. ••• Halo guys, sebelum kalian baca cerita ini kalian harus baca dulu cerita TENTANG KAMU biar kalian paham sama jalan ceritanya.. Ok, yuk langsung baca.. HAPPY...