Permasalahan yang sederhana namun sulit untuk di selesaikan.
•••
Halo guys, sebelum kalian baca cerita ini kalian harus baca dulu cerita TENTANG KAMU biar kalian paham sama jalan ceritanya..
Ok, yuk langsung baca..
HAPPY...
Halooo guys kembali lagi di cerita tentang kamu 2. Semoga kalian suka ya sama part kemarin, sama part ini juga..
Ok karena aku gak mau basa basi, langsung aja yaa ke part selanjutnya...
BUDAYAKAN VOTE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING
____________________
TentangKamu 2 ___________________
....
Sekarang aku kembali lagi ke sekolah. Hari pertama kali aku masuk sekolah lagi setelah satu minggu aku meliburkan diri karena sakit. Bukan hanya sakit badan saja, tetapi juga sakit yang membuat hatiku hancur sampai detik ini. Aku berjalan santai di koridor kelas 10 sambil melihat-lihat adik kelas yang baru satu semester bersekolah disini. Aku sedikit menilai mereka, tetapi aku tidak mempermasalahkan itu.
"Relly"
Panggilan suara itu membuat aku harus menghentikan langkah kaki ku. Aku menengok kearah belakang ku. Disana terlihat seseorang yang berjalan mendekatiku. Aku diam saja tanpa menyahut, karena aku tidak tahu siapa. Dan, oh jangan lupakan pula, aku mempunyai mata minus saat ini. Jadi penglihatan ku buram, tetapi gak blur banget.
"Sekolah?" Tanya dia. Aku menganguk setelah orang itu tepat di depanku.
"Iyaa"
"Yu masuk kelas, tapi inget ya hatinya di jaga dengan baik jangan sampe sakit" bisiknya. Aku diam saja tanpa menjawab bisikannya dan tetapberjalan beriringan dengan orang itu.
"Yakin udah baik Rel?" Tanyanya tetapi dengam nada yang tidak yakin, menurutku. Aku di buat bingung olehnya. Maksudnya baik apaan dulu nih?
Aku mengerutkan kening, "hah?"
"Yakin udah baikan?" Tanya ulang Intanaa.
Aku menghembuskan nafas kasar,"gak tau ah pusing ngomong sama bahasa alien mah" jawabku asal dan sengaja.
Mata Intanna melotot kearahku. "Heh! Sembarangan kalo ngomong"
"Lagian, kalo ngomong tuh yang bener. Baik apaan coba?" Bantahku.
"Itu mah otak kamu nya yang dangkal. Masa gitu aja gak ngerti" cela Intanna.
Aku tidak tersinggung, yang ada malah menahan tawa.
"Bukan gak ngerti. Itu bahasa kamu yang bikin gak ngerti orang. Cih, bahasa alien di bawa-bawa. Dasar" kekeh ku. Ternyata seru juga menjahili orang. Apalagi orang itu typecal seperti Intanna. Haha, lucu.
