3.1 - Demam

29 2 0
                                    

Halo guys, seperti biasa author akan kasih foto kepada kalian para pecinta K-POP sebelum cerita ini di lanjut. Tapi, sebelum itu author akan main game dulu, dimana game tersebut harus kalian jawab. Gak susah kok, gampang banget malah. Tapi tenang aja, author gak paksa kalian buat jawab gamenya. Itu tergantung kalian.

Game nya itu adalah, seperti biasa just question! (Garing ya?) Hehe, gak papa. Karena tujuan author adain ini biar bisa sapa kalian para readers.

Ok, kita mulai gamenya yang garing ini.

Just Question :

1. Kalian lebih suka setiap part ceritanya pendek atau panjang?
2. Kalian lebih suka cerita ini happy ending, sad ending atau gantung?
3. Jika memilih visual, lebih memilih visual nya orang korea atau barat?
4. Jika kalian memilih visualnya korea, apa alasannya?
5. Jika kalian memilih visualnya barat, apa alasannya?

Finish. Gamenya garing banget ya?.. But it's ok.

Now, i will give you a picture like that i promised.

Kim Jongin

Kim Jongin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Liat fotonya, tapi jangan sampai suka. He is mine😋. Btw, dia lagi jadi model fashion ELLE ya.

HAPPY READING
_____________________

Tentang Kamu 2
_____________________

....

Pada saat jam istirahat entah kenapa kepala ku tiba-tiba merasakan pusing, seperti ada bongkahan-bongkahan batu yang sengaja seseorang lempar. Aku menelengkupkan kepalaku diatas meja dan mulai memejamkan mata agar rasa pusing ku sedikit berkurang.
Baju seragamku masih basah, hanya saja tidak sebasah tadi pagi. Aku malas untuk ganti dan membiarkannya saja melekat di tubuhku.

"Rel kenapa, sakit?" Tanya seseorang yang aku yakini itu Intana.

Aku diam tanpa menjawab pertanyaannya. Sepasang tangan menyentuh dahi ku lembut, lalu menyentuh pula pipiku. Aku membiarkannya saja tanpa berkutik.

"Panas Rel, kamu sakit?" Panik Intanna. Ia bangkit dari duduknya dan berusaha membangunkan tubuhku.

Aku menolaknya dan mulai membuka mata yang mungkin terlihat sayu. Terlihat jelas di mataku wajah Intanaa yang mulai khawatir dengan keadaanku saat ini.

"Cuma pusing, nanti juga sembuh" jawabku

"Tapi badan kamu panas Rel. Ke UKS aja, ayo." Ajak intanna yang langsung ditolak olehku.

"Gak usah Tan"

"Ke UKS aja, istirahat di sana dari pada di kelas berisik" saran Intanna

"Gak usah intanna, aku gak papa" kataku meyakinkan.

Tentang Kamu 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang