7. Perkara

77 5 0
                                    

7.

"Sementara gue mau duduk di belakang dulu deh Len, gue ngantuk banget," bel istirahat yang baru saja berakhir, kini Caca memberi notice kecil pada Leni yang tengah memainkan ponselnya. Gadis yang baru saja berniat untuk pindah tempat duduk, langkahnya terhenti ketika Marsel, Rama, Satrio dan Reno baru saja tiba dari arah pintu masuk.

Belum sempat Caca mengambil ranselnya, tangan kanannya dicekal oleh seseorang yang menahan gerakannya untuk segera berpindah. Caca tahu mengenai tangan kekar ini—melainkan ia mendengus kesal ketika perilakunya kian menjadi.

"Ini bukan waktunya balik Ca, kebiasaan lo balik sebelum bel pulang tuh malah makin jadi ya!" laki-laki ini sungguh membuat Caca kesal bukan main—bahkan ocehannya membuat telinga Caca begitu jengah dengan bicaranya yang begitu enteng.

Caca menatap Rama lekat-lekat, laki-laki itu benar-benar membuatnya naik pitam—dan sungguh, Caca ingin menendang tulang keringnya sekarang juga kalau ini bukan di kelas. "Lepas!" setelah tangannya berhasil terlepas dari cekalan Rama, Caca langsung menarik ranselnya dan berjalan menuju kursi paling belakang—lebih tepatnya di samping kursi Beno dan belakang Reno duduk.

Pelajaran di hari Jumat ini cukup membuat tidurnya lebih baik. Apalagi dengan pelajaran terakhir yang terlalu rampung ketika guru tidak masuk ke kelas dan memberikan jam terakhir ini sebagai jam kosong.

Caca yang sudah menduduki kursi belakang, tangan kirinya terulur menepuk pundak Reno dengan pelannya. "Ren, duduk sama gue deh, ada yang mau gue omongin," ucap Caca yang setengah berbisik pada Reno. Dengan senang hati pun Reno beranjak dari kursinya dan pindah ke belakang kursinya—dengan Caca langsung bergeser tempat duduk menjadi di kursi pojok.

Reno yang tahu dengan mimik Caca mendadak datar seperti itu, ia paham betul sebelum gadis itu akan bercerita mengenai apa. Bahkan Reno tidak akan salah menebak jika Caca ingin bercerita mengenai teman-temannya.

"Kenapa Ca?" tanya Reno yang menekuk satu tangan kirinya untuk menahan kepalanya dan menatap Caca.

Caca menggeser kursinya agar mendekat ke arah Reno. Caca hanya tidak mau selain Reno, teman-teman yang lain juga mengetahuinya—apalagi dengan Marsel dan juga Rama, ia benar-benar tidak menginginkan mereka berdua tahu akan persoalan ini.

"Waktu itu kan, Satrio ngirim pesan ke gue buat dateng ke Condo—tapi kenapa yang dateng Marsel dan bukan elo berdua?" seru Caca yang langsung to the point kepada Reno.

Reno yang mendapatkan pertanyaan dari Caca, mendadak wajahnya ingin sekali ia sembunyikan dikedua lipatan tangannya. Tetapi ia juga tidak bisa melakukannya dikarenakan Caca benar-benar butuh jawabannya dan juga rasa bersalah dirinya.

Waktu lalu, Satrio mengirimkan pesan singkat kepada Caca bahwa dirinya dan Reno akan mengunjungi Condo Caca sebagai permintaan Puma waktu menyalin catatan. Awalnya Reno dan Satrio ragu dengan kedatangannya yang setengah pusing karena terlalu banyak meminum Sampanye dan juga Wine yang mereka pesan.

Dan ketika mereka berdua sudah sampai di depan Condo, tiba-tiba gerakan mereka dihadang oleh Marsel yang datang dari arah barat. Untuk itu mereka berdua langsung diusir paksa oleh Marsel dan Marsel lah yang mengganti sosok mereka berdua di depan pintu Condo Caca lalu.

"Sori deh Ca, niatnya gue sama Satrio udah dateng ke Condo—ehhh malah diusir sama anak kambing, kan gobloknya kebangetan."

Caca memutar bola matanya malas. Kelakuan Marsel maupun Rama memang sama-sama membuatnya jengah, belum lagi dengan sikap mereka yang mendadak baik seperti itu—dan Caca pun tidak bisa tolak ukur untuk menjauhi mereka lebih banyak lagi.

"Lain kali kalau misalnya lo mau dateng, nggak usah bilang-bilang Marsel ataupun Rama—dan kalau bisa, lebih baik lo dateng tuh sembunyi-sembunyi aja berdua Satrio!" bisik Caca menekankan suaranya. Caca sangat tahu dengan mulut ember Reno yang selalu mengadu kepada Marsel ataupun  Rama—dua manusia itu benar-benar membuatnya kesal bukan main. Sungguh.

THEORY OF LOVE [END] #Wattys2021Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang