14.
Marsel yang sedari tadi hanya diam saja, dengan tarikan kuat, Caca memegang wajah Marsel dan menatapnya begitu tajam. Caca tahu, lukanya belum sembuh total—setelah kemarin hatinya ditebas oleh serakahnya cinta kekasih pujaannya.
Caca memang tidak bisa diam, apalagi dia bersikap masabodo dengan temannya yang satu ini. Bukan ingin menarik hati laki-laki ini, hanya saja Caca tidak mau kejadian dulu terulang kembali dengan Marsel bersikap tidak seperti biasanya.
Setelah jam istirahat berakhir, Marsel menarik tangan Caca pergi ke taman belakang sekolah dan memberi izin untuk mengosongkan jam pelajaran sisanya.
"Sel, kenapa nggak coba bicara baik-baik aja sama Valen. Yaaa, siapa tau kan, cowok itu abangnya—atau mungkin, sepupunya," bicara seperti Marsel ingin dikuatkan, tapi hatinya tidak mampu untuk mengutarakan itu semua. Caca terus berucap so manis—yang padahal hatinya selalu teriris.
Marsel menggeleng seraya tangannya memainkan rambut panjang Caca. "Gila kalau memang itu sepupunya. Gue nggak percaya, dia bilang sama gue, kalau kemarin dia dirumah, dan nggak kemana-mana. Otomatis, dia emang bohong sama gue."
Caca mendengus pelan. Laki-laki ini memang harus diajak bicara serius, dan jangan sampai dia terjerumus. "Tapi Sel, lo itu—"
Caca berhenti, tiba-tiba tubuh besar menghantam dirinya. Sapuan tangan itu mengusap punggungnya—begitu menenangkan. Rasanya seperti gelombang jiwa yang hilang, kini datang dengan seribu keajaiban.
Mendadak tangannya membalas pelukan ini. Sungguh, perasaan ini seperti tetesan hujan membasahi permukaan bumi. Sangat tentram dan, begitu damai.
"Marselnya lagi kekanak-kanakan nih yeee....," Caca meledek Marsel. Marsel yang diledek seperti itu, ia hanya bergelut pada bahu Caca. "Jangan gitu deh, mau ngajak tempur hmmm?" balasnya begitu jengkel.
Caca tertawa. Melihat sikap Marsel kali ini, ia tidak bisa menahan gejolak hatinya.
Dulu, Marsel sangat dingin dan tidak mau berubah. Tetapi sekarang, seiring berjalannya waktu, Marsel berusaha mengiyakan tanpa harus merasa kesakitan.
"Reno pernah bilang sama gue, katanya, cinta itu nggak tumbuh untuk satu kali. Dan untuk itu, lo harus bisa nih, move on dari Valen. Yaaa?" ucap Caca mampu membuat Marsel yakin, bahwa Cinta itu memang tidak tumbuh untuk satu kali saja. Bahkan, laki-laki ini mengulas senyum dan menganggukan kepala.
"Iya iya, secepatnya gue bakal dapet yang baru, tenang aja."
Caca mengusap punggung Marsel lagi. Hatinya sudah kebal, bahkan tahan sampai bertahun-tahun lamanya. Untuk kali ini, biarlah Marsel tenang dulu dengan caranya sendiri. Tidak dengan mengekang, apalagi mempertahankan keadaan.
Yang terpenting, hari ini Caca senang. Melihat Marsel seperti sedia kala, rasanya seperti bunga yang tumbuh dengan seribu hektar, begitu indah bila dialihkan sedetik saja.
🎬
"Sekarang gimana, lo udah ada yang baru lagi, Ram?" Leni yang tengah mengunyah siomay, topik pembicaraannya mulai menanyakan hal yang sering dilakukan Rama, ketika laki-laki itu baru saja putus cinta. Leni pun tahu—bahkan teman sekelas mereka juga tahu, bahwa Rama sering gonta-ganti gadis baru.Bukannya merasa kasihan, lantas Rama justru terasa senang-senang saja. "Yaelah, cewek mah gampang Len. Asal ada yang mau sama gue juga, gue hayo aja. Tenang aja tenang, Rama mah nggak pernah merasa kesepian 'kalau soal cewek."
Bicaranya so percaya diri. Playboy cap mujair memang suka santai, ketika diajak bicara soal mendapatkan gebetan.
"Woi! Makan nggak ngajak-ngajak lo berdua," tiba-tiba Marsel datang dari arah timur. Kedatangannya mulai membuat rusuh suasana. Leni yang berada di depannya, tatapannya menatap angkuh laki-laki ini. Lantas Marsel membalas tatapannya, lalu mengernyitkan dahi. "Ada masalah apa lo sama gue?" tanya Marsel jengkel.
![](https://img.wattpad.com/cover/202333394-288-k325358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THEORY OF LOVE [END] #Wattys2021
FanficSemisal begini, "Jangan berlebihan, kita ini cuma sekedar teman," lantas, apa yang harus dikatakan pada hati? Tetapi, tunggu, lebih baik mengucapkan selamat datang atau selamat tinggal? pilih yang mana? atau, lebih baik sekedar berteman atau dia...