Like sebelum baca, komen&follow setelah baca.
~🍎~
Milan Italia
Semua mata tertuju padanya saat seorang supir membuka pintu mobil mewah itu untuk Kennan Renner. Dengan masih mengenakan dalaman kaos berwarna putih yang tadi ia kenakan di pesawat, laki-laki itu keluar dari mobil menuju lift dengan percaya diri.
Sepanjang koridor para karyawan menatapnya dengan senyuman kagum. Betapa indah ciptaan Tuhan yang berjalan dihadapan mereka, bak dewa Hermes yang turun ke bumi, sangat tampan. Mereka tau jika pria dengan tubuh tinggi itu merupakan teman baik CEO mereka, sekaligus model di Perusahaan itu.
Pria itu langsung masuk ke dalam ruangan sang pemilik Perusahaan tanpa mengetuk pintu. Sangat lancang kerena tubuh kekarnya dihempaskan begitu saja ke sofa, kakinya yang terlalu panjang dibiarkan menjuntai ke lantai.
"Suruh Sekretaris mu untuk membuatkan minum untuk ku, Gi." Suara beratnya menyadarkan Gio yang sedang sibuk di depan laptop.
Giordano Page, teman pertama Ken di Amerika. Setelah orang tuanya bercerai sang Ibu membawanya untuk pindah ke New York, ketika daun musim gugur mulai berguguran saat itulah mereka bertemu sebagai tetangga. Berteman akrab hingga sekarang.
"Kapan kamu masuk? Tunggu, kamu berubah jadi gembel, Ken?" Ejek Gio pada teman baiknya, lalu kemudian menyuruh Sekretarisnya mengantarkan kopi ke ruangannya.
Ken mengendus kasar. "Ini gara-gara ada perempuan yang muntah di kemejaku saat di pesawat tadi, sialnya lagi itu Balenciaga. Jelas aku langsung membuangnya, baunya menyengat, dan aku sangat tidak tahan." Suara kesal Ken berubah sedikit melunak. "Untung cantik."
Gio mengerutkan kening. "Cantik? Lalu?"
"Just beautiful." Sekali lagi Ken tersenyum geli atas insiden itu.
Ken masih mengingat jelas ekspresi Joey yang kebingungan, namun nampak manis, mirip hewan kecil mengemaskan. Wajah cantiknya, sikap dinginnya dan semua reaksi itu, berhasil menarik perhatian seorang Kennan Renner hingga berdebar.
Tawa Gio meledak memenuhi seisi ruangan dengan keras. "Seriously? Seorang Kennan Renner dimuntahin perempuan cantik?" Masih tertawa. "Harga dirimu seperti ditampar menggunakan kotoran, Bro." Ledekan temanya itu sangat menyebalkan.
"Dan, seorang Giordano Page tidak pernah memiliki perempuan selama sepuluh belakangan." Kalimat yang sarkastik dari Ken berhasil membuat Gio menutup mulutnya, menekuk wajahnya kesal.
"Ini kontrakmu buat pemotretan besok. Ada beberapa koleksi terbaru dan aku pengen kamu jadi modelnya. Kamu tahukan beberapa bulan lagi sudah musim dingin, jadi kita harus segera eksekusi produk terbaru ini." Gio menyodorkan map berisi kontrak tanpa basa-basi.
"Oke, kasih tahu aja lokasi pemotretannya dimana. Bro, mobil gue masih disini kan, gak di jual?" Tanya Ken yang sudah malas jika Gio mulai membahas soal pekerjaan, karena Gio terlalu ambisius, hingga menjadi menyebalkan.
"Iya masih di Basement. Dan untuk pemotretannya kamu harus..."
Ken memeriksa arlojinya, tanpa menunggu lebih lama langsung memotong pembicaraan mereka sepihak.
"Oke aku ambil sekarang. Balik dulu, Mommy udah nungguin nih."
Gio yang kesal dengan tingkah sahabatnya itu hanya bisa menghela nafas kesal, melihat punggung temannya keluar dari ruangannya.
Pria menyebalkan itu adalah Kenan Renner (24th), baru menyelesaikan kuliah S2 nya di Columbia University sebagai salah satu lulusan terbaik. Punya bintang gemini dan warna favoritnya pink.

KAMU SEDANG MEMBACA
I FEEL YOUR TOUCH
Romance"Ken, aku mau bicara." "Ngomong aja, Joey." "Kamu sayang gak sama aku?" Tanya Joey kepada Ken, partner seksnya. "Sayang." "Ken, aku sayang sama kamu," ucap Joey tenang, Ken masih sibuk mengunyah nasi goreng. "Bukan sebagai partner, perasaan aku jauh...