Part 5

19.1K 690 7
                                    

Like sebelum baca, komen&follow setelah baca.

~🍎~

Joey Joceline

Aku binggung apa yang aku lakukan di Restoran ini, saat ini aku sedang duduk bersama Leona, Dede dan seorang pria yang namanya baru aku ketahui beberapa menit yang lalu. Aku merasa konyol membayar hutang dengan cara ini.

Aku bukan wanita bodoh yang akan tersanjung saat di ajak dinner bersama pria tampan. Sekilas aku tahu maksud Kennan Renner mengajakku makan di tempat semewah ini, pasti ada yang ia inginkan dari diriku, dan aku sudah bisa menebak kearah mana permainan pria ini.

Aku berada di Felix lo Basso, sebuah restoran yang berada di sebrang Katedral II Duomo dengan pemandangan yang menakjubkan, bangunan Katedral yang dihias lampu berkelap-kerlip dapat aku lihat dengan jelas dari tempat aku duduk sekarang.

Sejujurnya, Restoran ini terlalu mewah untukku. Jika aku tahu akan makan di tempat seperti ini, aku pasti akan menolaknya sejak awal.

Aku dapat memperkirakan harga makanan disini cukup mahal. Tapi, aku mencoba menikmatinya toh bukan aku yang membayar, dan setelah ini aku berharap tidak bertemu dengan pria ini lagi.

Aku tidak terlalu banyak berbicara selama makan. Aku selalu menjawab pertanyaan Ken dengan singkat, dan tidak pernah berbalik melontarkan pertanyaan. Lagi pula untuk apa, tidak ada yang ingin aku ketahui tetang laki-laki yang aku pikir dia pasti playboy sejati.

Semua sudah terbaca dari senyuman dan caranya menggodaku, sangat berpengalaman.

Author

Suara Ken terdengar antusias saat menanyakan kehidupan sehari-hari Joey. "Oh, jadi kamu seorang produser? Itu terdengar luar biasa." Pujinya.

Joey mengangguk singkat sambil sibuk mengunyah makanannya.

"Produser dimana? Sudah berapa lama?" Joey cukup kaget mendengar Ken melontarkan rentetan pertanyaan sekaligus.

Bahkan jantungnya tiba-tiba berdebar lebih cepat ketika Ken malah menatapnya intens dengan bola mata kelabu nya yang bersinar indah.

Oh Tuhan, bisa tolong hentikan tatapan pria ini, dia seperti ingin memakan ku. Nampak luar biasa playboy. Sungguh membuat idak nyaman.

Joey menelan makanannya sebelum menjawab, "Pertanyaan kamu terlalu banyak, tuan." Joy menghela nafas pelan-pelan. "Well, aku sudah lima tahun menjadi produser di Jakarta, di CTV tower, salah satu stasiun tv yang cukup populer di Indonesia. Kamu bisa mencarinya di internet jika tidak tahu." Jawab Joey dangan santai.

"Aku tahu, maksudku aku pernah mendengar nama stasiun tv tersebut." Ken masih memperhatikan Joey walaupun wanita itu menolak untuk menatapnya. "Aku senang kamu banyak bicara, makannya aku mengajukan banyak pertanyaan. Kamu tahu, suara kamu terdengar seksi, cantik." Mata Joey otomatis melotot tajam, tidak percaya dengan kalimat frontal barusan.

Seksi? Komentar pria ini sangat lancang di pertemuan pertama kami, dasar playboy sialan.

"Apa kamu berasal dari Jakarta, Joey?"

"No, aku dari Jogja dan aku tumbuh di sana." Joey melanjutkan melahap makanannya, ia tidak ingin terlihat sedikit gugup.

Beberapa saat kemudian tiba-tiba muncul wanita asing yang begitu cantik menghampiri meja mereka. Penampilannya modis dengan full makeup di wajah dan rambut blonde yang halus.

Lalu kemudian wanita itu mencoba memeluk dan mendaratkan ciuman pada pria tampan dihadapan Joey, tapi Ken justru menghindarinya hingga sempat terjadi beberapa percekcokan diantara mereka.

I FEEL YOUR TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang