Part 8

14.4K 668 7
                                    

Soundtrack: So Close - Jon McLaughing

~🍎~

"Kenapa kamu ada disini?" Tanya Joey yang tidak sadar malah memakai nada tinggi, menjadi bengong beberapa saat.

"Kamu akan dianggap tidak sopan jika berbicara seperti itu kepada Direktur" Ken mencoba menahan ekspresi gembiranya.

"Direktur? Jadi kamu Direktur baru itu." Joey bertanya untuk mengkonfirmasi. Joey pikir Direktur nya yang sudah cukup tua, tapi kenapa malah pria ini yang jadi Direkturnya.

"Yes, beauty, I'm." Ken mencondongkan tubuhnya supaya bisa berbisik tepat di telinga Joey. "Kenapa kamu lama sekali? Apa ini kejutan untukku? Kamu berdandan sangat seksi malam ini, cantik." Leher Joey meremang.

Ya, Tuhan kenapa rasanya aku jadi gugup begini. Sekarang wajahku pasti sangat merah.

Joey berusaha menyangkal, menarik nafas pelan. "Untuk apa aku memberimu kejutan Bapak Direktur, aku bahkan tidak tahu kalau kamu Direktur barunya." Menahan untuk tidak memutar bola matanya.

Ken malah tersenyum, gairahnya tertantang untuk menaklukan wanita di hadapannya.

Kemudian Ken memberi instruksi kepada Gilang untuk menganti musiknya.

"Baiklah, aku mengerti. Kalau begitu, bolehkah aku mendapatkan kesempatan untuk berdansa denganmu?"

Ken membungkuk sedikit sambil mengulurkan tangannya. Tatapan Ken seolah menjelaskan, jika Joey berani menolak ajakannya makan dia tak akan pernah hidup tenang.

"Ya, baiklah." Joey mengangguk pelan, tidak mungkin dia mengacau di acara seperti ini.

Ken tidak menyangka jika wanita yang mencoreng harga dirinya di Brera berubah menjadi sangat cantik malam ini. Bukannya Joey tidak cantik, tapi malam ini Joey nampak luar biasa, seperti jelmaan Aphrodite yang turun ke bumi.

Ya Tuhan... Bibir cantik yang sedari tadi kupandangi membuatku penasaran bagaimana rasanya. Dan leher jenjang itu, sangat menganggu saliva ku untuk tidak menetes. Sungguh—sialan.

Sekarang seluruh tamu undangan sedang menatap kearah mereka, Ken menyadari, tapi mengabaikan fakta itu. Mereka pasti hanya penasaran siapa wanita yang diajaknya berdansa. Adakah affair di antara keduanya?

Sedangkan Joey justru merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian. Terutama tatapan para wanita yang seakan ingin membunuhnya. Tapi Joey berusaha bersikap cuek, toh Ken yang mengajaknya berdansa terlebih dahulu.

Ken menyentuh pinggang Joey dengan hati-hati, menggenggam salah satu tangannya. Mendekatkan dada bidangnya agar menghimpit Joey, menatap lembut.

Kaki mereka bergerak mengikuti alunan musik, membuat banyak mata makin tertarik pada dua orang yang melakukan pertunjukan itu, menjadi kepo.

"Kamu licik tuan. Bagaimana kamu biasa ada di sini?" Tanya Joey pelan, masih menikmati dansa mereka.

"Mmm, CTV tower milik keluargaku." Mendengar jawaban Ken, Joey jadi sangat syok. "Lalu, alasan utamaku ada disini karena ingin melihatmu lebih dekat, aku ingin mengenal kamu." Rayuan Ken sukses membuat jantung Joey menari-nari.

Sadarlah Joey dia ini playboy!

"Hah, dasar playboy menyebalkan." Joey menghela nafas. "Aku harap kamu tidak terlalu dekat dengan ku di Kantor. Aku tidak ingin ada gosip yang bukan-bukan tentang aku." Kata Joey tegas, yang bahkan tidak ia sadari kalau detik ini juga gosip antara dirinya dan Kennan Renner sudah dimulai.

I FEEL YOUR TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang