Part 24

8.3K 535 66
                                    

Jangan lupa like-like-like dulu sebelum baca, abis itu komen setelah baca... terserah deh mau komen marah-marah atau malah ikutan baper 👌👌(Asal jgn sara dan saru aja)

~🍎~

Kennan Renner

Penyesalan itu datangnya belakangan.

Aku berjalan gontai menuju unit Apartemenku, tak pernah sekacau ini seumur hidup. Ya Lord, aku bahkan tidak pernah berpikir kalau akan datang saat dimana aku mengejar dan memohon seperti yang aku lakukan pada Joey malam ini. Aku yakin masih banyak wanita cantik yang bersedia mengantre untuk Kennan Renner. Tingkat percaya diri yang dulu sangat aku banggakan, ternyata berhasil dipatahkan oleh wanita bernama Joey Joceline.

Ucapan Joey berhasil membuatku tidak mampu berkata-kata selain menurutinya. Setiap kalimatnya adalah tamparan keras bagiku. Aku yang tidak bisa menjaga komitmen, tidak jujur, dan aku bersalah. Tidak ada pembenaran.

Aku menghela napas panjang, kenapa aku hidup seperti ini?

Aku pikir, jika hubungan kami berakhir, maka aku tinggal mencari gadis lain. Simple. Tapi sekarang apa? Nyatanya hatiku kacau, pikiranku tak karuan, tak rela ketika Joey berjalan menjauh pergi. Sangat berantakan.

Mommy pernah berkata; definisi cinta itu luas. Saking luasnya sampai tidak bisa diartikan dengan satu-dua patah kata, kecuali merasakan. Makannya kalau orang ditanya 'apa alasan kamu jatuh cinta?', pasti jawabannya nggak tau, nggak ada alasan. Karena itulah akhirnya banyak orang bodoh yang tidak menyadari kalau yang ia rasakan sebenarnya cinta.

Aku akui, aku menyukai kebersamaan kami. Joey adalah wanita baik yang berhasil melukis pelangi di hidupku, dia menawan bak titisan dewi dari surga, hangat dan nyaman seperti rumah. Membuat aku merasa spesial, juga berdebar.

Tapi kenapa aku memperlakukannya seperti itu? Bodoh, Ken!

Waktu aku dan Joey berada di Singapore, dia dengan keteguhan hati mengakui perasaan yang bernama cinta, kepada ku. Sorot matanya waktu itu mengharapkan sebuah kepastian, dan aku yang bodoh malah menghindar. Menjadi pengecut.

Bom! Aku tahu, banyak orang menghujat tindakanku waktu itu.

Tapi si-brengsek ini, apa pantas memberikan janjinya untuk Joey? Bagaimana jika aku malah membuatnya menangis? Bagaimana jika dia terluka karena ulahku?

Aku takut saat itu, aku pikir hubungan friend with benefit kami sudah tepat. Tapi nyatanya sekarang? Aku malah makin menyakiti Joey dengan ketololanku yang tidak dapat menahan hasrat. Yes, it's me, asshole.

Kalau boleh jujur, aku pun binggung dengan perasaan egois yang aku rasakan sekarang. Beberapa saat yang lalu aku bebas dari Joey, dan seharusnya aku senang. Merayakan dengan pesta. Namun sepertinya salah, kenapa justru perih di dada yang aku rasakan?

Deg.

Ada satu jeda yang membuat aku tersadar. Detak jantungku seperti berhenti sesaat, dan terdapat batu besar yang menekan di dada. Oke, aku berlebihan! No, big no. Maksudnya aku nyesek.

Disisi lain, aku mengerti sekarang Joey butuh ruang untuk menenangkan diri, aku hanya memberinya waktu sebentar. Bukan berarti aku menyerah terhadap Joey. Aku ingin dia menenagkan diri, sebelum siap menerimaku kembali.

Aku memaki diriku sepanjang lorong, beberapa kali mengusap wajah sambil menjambak rambut frustasi. Seperti istana pasir yang tersapu ombak, rasanya semua hancur sia-sia, sialan!

Wanita itu bisa membuat hatiku terombang-ambing, menjadi benar-benar kehilangan akal sampai mengejar Joey tanpa memakai sandal, sadar menjadi semakin tidak waras. Aku tidak berbohong sekarang. Kehadiran Joey malam ini menyadarkanku kalau aku akan menjadi gila kalau samapi kehilangannya, juga ternyata ada hal spesial yang belum bisa aku deskrepsikan sudah tubuh sebesar apa perasaanku untuk Joey.

I FEEL YOUR TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang