Part 27

8.2K 550 108
                                    

Guys.. inget! Like dan komennya yang banyak biar gue semangat dan gak males !

Jangan nyebelin! thanks, 😏

~🍎~

4 Years later..

"Oke, rapat hari ini kita akhiri. Saya tunggu laporan kalian pukul delapan pagi di meja saya. Bagi yang terlambat silahkan segera ajukan surat pengunduran diri. Kalian mengerti?" Seluruh orang yang ada di ruang rapat siang itu menjawab patuh. Mereka membubarkan diri masing-masing dengan setumpuk pekerjaan rumah menanti.

Wajah tampan dan perawakan rupawan, tidak ada yang berubah secara fisik dari seorang Kennan Renner selama empat tahun terakhir. Mungkin hanya dagu tegasnya yang sedikit ditumbuhi brewok, dan biceps otot Ken yang terlalu seksi karena kebiasaan nge-gym pria itu yang gila-gilaan.

Ken terkenal sebagai CEO berhati dingin yang sangat dihormati. Setelah setahun menjadi Direktur utama di Kantor CTV akhirnya Ken pindah ke Kantor utama Renner Group. Dibawah kepemimpinannya perusahaan raksasa itu menjadi makin berkuasa dengan banyak mempengaruhi perekonomian dunia.

Semua bawahan yang bertemu dengan Ken menjadi segan kepada CEO muda itu, karena Ken selalu nampak serius dan tak tersentuh. Sulit mendekatinya, apa lagi melihat senyum di wajahnya. Ken begitu dingin, datar, kadang arogan, dan tiba-tiba berubah kejam.

Pria itu terlalu mengerikan, serta banyak menerapkan beberapa aturan baru di perusahaan. Termasuk kebijakan aneh dengan mengganti seluruh staf di area lantai ruangannya menjadi laki-laki. Bahkan sahabatnya Gio sampai berkomentar; Aku harap kamu nggak lupa kalau ini kantor, bukan pesantren.

Memang ada yang salah, pria sukses itu seperti diselimuti awan mendung berkepanjangan. Kilat matanya bak petir yang siap menghanguskan siapa saja yang mendekat, khususnya para wanita yang tersihir oleh pesona Ken. Memuja Kennan Renner berlebihan, padahal pria itu sudah seperti bulan yang tak akan pernah bisa mereka gapai.

Bahkan Ken tak segan-segan memecat karyawan yang tidak memberikan profit untuk Perusahaan. Walaupun begitu, masih ada saja karyawan, model, artis, anak rekan bisnis Robert Renner yang sengaja minta dijodohkan, hingga putri pejabat yang berusaha mendekati Ken. Namun nihil, tak satupun berhasil meluluhkannya. Seolah kunci hatinya telah hilang, ikut dibawa pergi, dan hanya pemilik sebenarnya yang dapat membuka.

Mirip adegan di dalam novel dimana seorang playboy bin fuckboy berbuah menjadi sadboy, Ken tidak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi bagian dari cowok-cowok sedih.

Joey Joceline,

Nama itu bagaikan wangi musim panas yang hangat setiap kali Ken mengingatnya, mirip ice lemon yang tak pernah bosan ia nikmati, masih terasa sosok wanita itu didalam dekapannya. Membuatnya tidak waras hingga hari ini.

Joey memberikan banyak pelajaran yang terlambat Ken pahami, lalu setelah menyadari dan berniat memperbaiki, kesempatan itu telah pergi. Semuanya jadi tak berarti, dan tinggal kesedihan yang menyelimuti.

Joey berhasil menjungkirbalikkan dunia Kennan Renner. Satu-satunya wanita yang berani membuangnya, terbang bebas sesuka hati, dan masih tergambar jelas kalau hanya Joey yang sanggup membuat sekujur tubuh serta perasaan Ken bereaksi tak normal. Berdebar cepat, dengan sensasi gelitik-gelitikan lucu di hati.

Wanita itu tak pernah absen muncul di dalam mimpi Ken, juga disetiap doa-doanya. Fyi aja, Ken yang hanya ke Gereja saat malam natal, kini jadi rajin mengunjungi rumah Tuhan setiap minggu pagi. Didalam doanya selalu ada nama 'Joey Joceline' untuk setiap untaian kata kepada Tuhan.

I FEEL YOUR TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang