Part 31

8.8K 604 69
                                    

Hallo, jangan lupa like n komennya biar gue semangat update chapter 32 yaa.

Like doang gak sampe sedetik, jangan pelit 😏

~🍎~

Joey tidak mengerti bagaimana Ken bisa menemukan informasi bahwa dia menetap sementara di Jepang, padahal orang suruhan Cecil telah berhasil membuat kehidupan Joey tidak dapat dilacak selama bertahun-tahun.

Ternyata jawabannya adalah Adik perempun Ken yang bernama Kellani Renner—hacker Internasional. Gadis yang tadi pagi datang menemuinya dan membuat dia kesal entah karena apa. Atau mungkin hanya bad feeling karena Joey tidak dapat tidur nyenyak semalam. Joey meyakinkan diri, tidak lebih dari itu.

Joey sedang mengaduk teh menatap tiga orang pria yang tengah sibuk membersihkan salju di depan Cafenya. "Kenapa seorang CEO harus bersusah payah memegang sekop untuk membersihkan salju di depan toko orang? Lucu," Joey bergumam sendiri, meminum tehnya dengan elegan.

Setelah Ken dan kedua pegawai Joey selesai menyingkirkan salju, Joey masuk ke dapur untuk menyuguhkan sup jamur yang masih panas.

Sekali lagi Joey berkata pada dirinya; ini adalah tindakan kemanusiaan, Joey punya dua pergawai yang harus ia beri makan. Tidak ada hubungannya dengan Kennan Renner yang sejak tadi menggigil kedinginan.

Jelas saja, selama ini Ken selalu mendapatkan kenyamanan, dan membersihakan salju adalah pekerjaan kasar pertamanya. Ia terlihat kesulitan dan sangat tidak baik, meski workout juga menggunakan tenaga, namun menyekop salju berbeda. Tapi Ken berusaha tidak mengeluh, dia ingin terlihat bisa diandalkan untuk Joey.

Joey sendiri mengatakan kepada Ken bahwa ia ingin jarak namun detik ini ia malah berada di lantai dua bersama Ken, sedang merangkai bunga. Kebetulan siang ini tidak banyak pengunjung, dan Ken bersikeras untuk tetap berada disisih Joey.

"Joey, aku ingat kamu menyukai bunga dan sangat senang ketika diberi hadiah bunga."

Joey merasa terlempar kepada empat tahun lalu namun ia tahu detik ini hubungannya dengan Ken sudah berakhir waktu itu.

"Joey...," Ken merendahkan suaranya, "aku ingin bicara kepada kamu. Seharusnya semalam, tapi waktunya tidak tepat karena kamu terlihat capek."

Joey sangat hafal dengan perubahan raut wajah dan nada bicara Ken, ia tahu apa yang akan pria itu katakan setelah ini.

Mendadak Joey menyeruput teh buatannya karena gugup, namun perasaannya justru semakin tak karuan. Lalu Ken meminta Joey untuk mengulurkan tangan sebagai permohonan, ia menurut, dan Ken menyentuh lembut tangan itu penuh harap.

"Kembalilah kepadaku Joey," Ken menggenggam dan meremas tangan Joey yang berada disetiap sela jari-jemarinya. Joey mengerti Ken tidak mau berbasa-basi.

"Maaf," Ken berbisik, "aku minta maaf untuk segalanya, karena aku pernah menjadi brengsek dan membuat kamu berantakan, membuat kamu sangat membenciku, membuat kamu pergi."

"Joey..." Ken menatap wanita itu, berkata dengan perlahan, "mungkin empat tahun lalu aku yang bodoh terlambat menyadarinya, tapi sekarang aku mau bersama kamu sampai nafas terakhir kita. Aku tidak akan mengecewakan kamu lagi, janji. Aku ingin memberikan cinta yang sangat banyak kepada kamu,"

"Aku..." Joey tidak tahu harus berkata-kata, dan bohong jika kini Koey tidak berdebar sama sekali. "Apa kamu hanya terobsesi kepada wanita yang telah meninggalkan kamu empat tahun yang lalu? Rencana apa lagi ini Ken?"

Ken merasa napasnya dihentikan saat itu, apa seburuk itu gambaran dirinya di kepala Joey?

"Joey, aku tulus. Aku ingin kita serius," Ken berujar sendu ketika Joey melepaskan genggamannya. "Aku tahu pengkhianatan adalah kesalahan yang tidak termaafkan. Aku nggak akan memaksa kamu untuk memaafkan aku kalau memang sulit, tapi biarkan aku tetap di samping kamu untuk menebus segalanya, beri aku kesempatan. Walaupun akan sangat lama supaya kamu percaya, aku akan menunjukan perlahan, kalau aku mencintai kamu Joey." Ken ingin Joey mengerti.

I FEEL YOUR TOUCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang